Bunga Rampai Antologi Esai PPMN: Ruang Ketiga Mahakarya Anies Baswedan
()
Tentang eBuku ini
Kita biasa mendengar kata orang ketiga. Orang ketiga hadir biasanya menjadi pemisah. Begitu pun ruang ketiga yang sudah ada, nyata memisahkan orang dari tingkatan ekonomi yang mereka punya. Masyarakat yang memiliki penghasilan rendah tak kan mau mengunjungi mal mewah yang di dalamnya memajang barang-barang berharga wah. Begitu pun sebaliknya, masyarakat berkelas anti berbelanja di mal yang biasa dikunjungi oleh masyarakat umum kebanyakan. Tanpa sadar ruang ketiga ini memisahkan masyarakat. Kenyataan inilah yang mendasari Anies Baswedan membangun ruang ketiga dengan prinsip yang berbeda.
Penasaran apa yang disuguhkan oleh Pak Anies Baswedan ke PPMN? Mengapa PPMN begitu spesial! Temukan semua jawaban di dalam buku antologi kami!
Terkait dengan Bunga Rampai Antologi Esai PPMN
E-book terkait
Untaian Titik Kehidupan Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianThe Cryptosociety Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianBintang Kecil Yang Cantik Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianPanggung Sang Filsuf Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianBagaimana cara memperbaiki dunia Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianKisah Hikayat Islami Nabi Muhammad SAW & Bulan Yang Terbelah Dua Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianBersiaplah untuk akhir zaman: Seri Kehidupan Kristen, #7 Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianBelajar Bahasa Denmark - Cepat / Mudah / Efisien: 2000 Kosakata Penting Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianBudaya dan Agama Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianAntologi Esai Menjemput Kesuksesan (PPMN Goes To Jakarta) Integrasi Literasi Motivasi Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianKesenian Daerah untuk Kemuliaan Allah: Panduan Singkat Untuk Menolong Masyarakat Menuju Masa Depan Yang Lebih Baik Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianHarmoni Kemerdekaan Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianMeerwaarde Indonesia Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Amaenudu Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Prosa Kopi Esai dari Pinggiran Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianMuslimat NU: Buku Antologi Al-Mad Al-Badiu - Cerita Indah Muslimat Nahdatul U'lama Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianKearifan Global Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Meniti Waktu Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianKearifan Jawa Penilaian: 3 dari 5 bintang3/5Gajah Mada: Cinta Dua Dunia Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Jiwa Kita Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianR[a]indu Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianSimbol-Simbol Artefak Budaya Sunda - Tafsir-Tafsir Pantun Sunda Penilaian: 3 dari 5 bintang3/5Ini Tentang Hidupku Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianGaleri Pantun: Opera Pantun, #1 Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5
Pengembangan Diri untuk Anda
Semua Akan Pindah Pada Waktunya Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5NEUROPSIKOLOGI: dasar-dasar masalahnya Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianTujuh Prioritas Kehidupan Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Harvard Business Review's 10 Must Reads: Kecerdasan Emosi (Edisi Bahasa Melayu) Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Negosiasi dalam 4 langkah: Bagaimana bernegosiasi dalam situasi sulit dari konflik hingga kesepakatan dalam bisnis dan kehidupan sehari-hari Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianMenata Hati Seluas Samudra Penilaian: 5 dari 5 bintang5/540 “Jurus Mabuk” Menulis: Panduan Menulis untuk Pemula Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Mind Heart Connection Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Jiwa Bahagia Hidup Sejahtera Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Pengantar psikologi emosi: Dari Darwin hingga ilmu saraf, apa itu emosi dan bagaimana cara kerjanya Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaian6 Cara Mendapatkan Uang dengan Membaca Buku Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianPanduan Wudhu Tayamum Untuk Melaksanakan Ibadah Shalat Sesuai Syariah Islam Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Kekudusan Dan Peperangan Rohani Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Menemukan Makna Hidup (The Leepers' Lessons) Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Motivasi: Sebuah perjalanan ke dalam perilaku termotivasi, mulai dari studi tentang proses batin hingga teori neuropsikologis terbaru Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianPSIKOLOGI PERKEMBANGAN ANAK DAN DISTURBILITAS PADA USIA EVOLUTIF: Apa itu dan bagaimana cara kerjanya Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaian50 Cara Membuat Si Dia Rindu Padamu: Bagaimana Membuatnya Menginginkanmu Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianKisah Hikayat Pertemuan Sahabat Nabi Muhammad SAW Dengan Sahabat Nabi Isa AS Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianSejarah psikologi ilmiah: Dari kelahiran psikologi hingga neuropsikologi dan bidang aplikasi terkini Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianBe Smart and Confident: 35 Kisah Inspiratif untuk Hidup Cerdas, Percaya Diri dan Sukses Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Kitab Hadist Sunan An-Nasa'i Ultimate Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Painkiller: Obat Sakit Hati (Alternate Cover) Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Solo: Cara dan Trik Traveling Sendirian Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Manajemen konflik dalam 4 langkah: Metode, strategi, teknik-teknik penting, dan pendekatan operasional untuk mengelola dan menyelesaikan situasi konflik Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianTerjemahan Dan Makna Surat 108 Al-Kautsar (Nikmat Yang Berlimpah) The River of Paradise Versi Bilingual Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Dunia yang Menyesatkan Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5
Ulasan untuk Bunga Rampai Antologi Esai PPMN
0 rating0 ulasan
Pratinjau buku
Bunga Rampai Antologi Esai PPMN - Perkumpulan Penulis Motivator Nasional
KATA PENGANTAR
Nurbadriyah, M.Pd. (Ketua Umum PPMN)
GAWAT!!!
ANIES BASWEDAN HADIRKAN RUANG KETIGA
Kita biasa mendengar kata orang ketiga. Orang ketiga hadir biasanya menjadi pemisah. Begitu pun ruang ketiga yang sudah ada, nyata memisahkan orang dari tingkatan ekonomi yang mereka punya. Masyarakat yang memiliki penghasilan rendah tak kan mau mengunjungi mal mewah yang di dalamnya memajang barang-barang berharga wah. Begitu pun sebaliknya, masyarakat berkelas anti berbelanja di mal yang biasa dikunjungi oleh masyarakat umum kebanyakan. Tanpa sadar ruang ketiga ini memisahkan masyarakat. Kenyataan inilah yang mendasari Anies Baswedan membangun ruang ketiga dengan prinsip yang berbeda.
PPMN dengan senang hati memenuhi undangan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan untuk datang ke gedung Balaikota Jakarta pada 30 Juni 2022. Secara gratis, Trans Jakarta dengan pelayanan terbaiknya memboyong rombongan PPMN dari Graha Wisata Ragunan ke Balaikota. Sejumlah 150 orang yang mewakili lima belas provinsi dari Seluruh Indonesia itu pun mendapat jamuan makan siang dari Sang Idola Anies Baswedan
. Momentum terindah bagi kami saat memasuki ruang pertemuan yang sudah disiapkan. Sambutan hangat dan senyum kekeluargaan menyelimuti pertemuan yang sangat didambakan oleh semua orang.
Ada kesan bahagia kurasakan. Sebuah rindu yang begitu dalam akhirnya terbalas saat tatap mata tajamnya yang bersahaja menukik tepat di kedua mata ini. Lekat dan teramat dekat. Senyum yang selalu ia urai seraya menyebut namaku Nurbadriyah
. Sontak ku sambut panggilannya dengan binar bahagia. Sungguh sebuah penghargaan yang luar biasa saat Sang Idola bangsa menyambut kedatangan para pengagumnya.
Pertemuan singkat itu sangat sarat makna. Banyak pesan yang kita bawa sebagai bahan tulisan yang akan segera kita rampungkan. Seluruh masyarakat Indonesia harus tahu apa makna pembangunan mahakarya yang sudah Anies Baswedan hadirkan.
Seperti yang kita ketahui, Anies Baswedan sejak 2018 telah membangun dan merevitalisasi 296 taman kota, 29 hutan kota, dan 154 jalur hijau. Ini semua adalah ruang ketiga yang sengaja dihadirkan dengan tujuan kesetaraan, yaitu mempersatukan warga Jakarta pada khususnya dan pengunjung Jakarta pada umumnya.
Menurutnya setiap kita memiliki tiga ruang. Ruang pertama adalah rumah tempat tinggal kita bersama keluarga, ruang kedua adalah tempat kerja/belajar, dan ruang ketiga adalah ruang interaksi bersama.
Pemerintah selama ini tidak melakukan interferensi ruang ketiga, sehingga ruang ketiga disiapkan oleh swasta. Alhasil ruang ketiga ini hanya disiapkan untuk segmen segmen tertentu. Yang secara tidak sadar membuat jarak dan memisahkan masyarakat sesuai dengan gaya hidup dan materi yang mereka miliki. Ruang ketiga itu bukan mempersatukan tetapi memisahkan. Ruang ketiga yang seharusnya mempersatukan, tanpa sadar ruang ketiga itu hadir justru memisahkan.
Inilah yang menginisiasi Anies Baswedan untuk menghadirkan kebahagiaan. Beliau membangun ruang ketiga/fasilitas-fasilitas untuk mempersatukan perbedaan. Ruang ketiga itu meliputi taman kota hingga ruang kota. Semua itu dibangun bukan hanya untuk memperindah kota, tetapi juga untuk menciptakan kebahagiaan yakni berfungsi sebagai tempat interaksi warga.
Ketika dibangun taman, taman itu diperuntukkan untuk semua orang, kaya miskin, tua-muda. Oleh beliau taman diubah konsepnya, garden yang semula hanya dijadikan tontonan kini diubah menjadi park, yaitu tempat bermain. Kebahagiaan itu dirasakan, bukan pajangan. Begitupun tujuan pembangunan fasilitas-fasilitas umum, bukan untuk dipamerkan dan sekadar difoto, tetapi lebih kepada kenyamanan untuk digunakan oleh semua masyarakat Jakarta dan para pengunjung.
Trans Jakarta salah satu ruang ketiga yang disediakan Anies Baswedan untuk PPMN berkeliling, ini membuktikan ruang ketiga yang telah diciptanya. Rumput yang tumbuh segar di sekitar Monas, kini tidak ada lagi tulisan dilarang menginjak rumput. Ini adalah bukti perubahan yang Anies hadirkan. Beliau mengubah makna tontonan menjadi tempat bermain.
Trotoar Jalan Sudirman adalah jalan terlebar yang dapat dinikmati oleh seluruh warga Jakarta dan juga seluruh masyarakat Indonesia. Di sanalah para warga dapat berinteraksi dan mendapat banyak pengalaman. Tidak ada taman yang harganya lebih mahal daripada tanah di Jalan Sudirman, di sanalah pusat bisnis Indonesia. Dulu yang berkunjung ke sana hanya sekelompok orang yang kantornya di sana. Kini Anies Baswedan membangun trotoar luas di sana, sehingga semua orang dapat menikmati jalan yang terbaik di Indonesia. Di balik dibangunnya trotoar itu menggambarkan demokratisasi jalan Jenderal Sudirman, yang semula jalan itu hanya dinikmati oleh sekelompok orang, kini dapat dinikmati oleh semua orang. Kesetaraan kini tercipta di sana.
Anies mengatakan selama ini ada ratusan fasilitas umum sebagai ruang ketiga. Namun, tujuan dibalik Infrastruktur adalah bukan sekadar pembangunan, tetapi lebih atas dasar tujuan sosiologis, yaitu untuk kebahagiaan warga Jakarta dan masyarakat Indonesia. Kawasan stasiun telah diubah menjadi tempat interaksi, kawasan jalan raya diubah menjadi jalan pejalan kaki
Lebih lanjut beliau mengungkapkan bahwa gagasan yang menginspirasinya membangun ruang ketiga adalah ingin mempersatukan warga Jakarta, ingin menghadirkan kebahagiaan warga, dan ingin memberikan perasaan kesetaraan di dalamnya.
Begitu fokus dan serius Anies membangun ruang ketiga untuk memberikan tempat bagi warga agar mendapatkan ruang alternatif selain ruang pertama dan ruang kedua tempat bekerja atau belajar.
Begitu mulia hati beliau membangun kota yang dipimpinnya, Fasilitas yang disediakan bukan sekadar bangunan, tetapi bangunan untuk tujuan masyarakat, sehingga warga akan merasakan kesetaraan. Boleh saja rumahnya sempit, kampungnya padat, tapi begitu datang kesitu, mereka bisa bermain dengan orang lain yang rumahnya bagus luas, dan tidak ada perasaan minder bermain dan bergabung di sana.
Masih penasaran dengan ruang ketiga mahakarya Anies Baswedan yang ternyata mempersatukan warga dan menghadirkan perasaan kesetaraan di sana?
Silakan datang langsung, penataan delapan stasiun (tanah abang hingga Gondangdia) yang begitu memukau sehingga para pengguna dapat berinteraksi secara nyaman di sana, selain menikmati perjalanan sebagai tujuan utama.
Kami, PPMN sangat terkesan dengan pelayanan prima yang beliau berikan.