Lompat ke isi

Tekanan atmosfer

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Alat pengukur tekanan atmosfer/ udara (barometer) yang ada dalam pesawat udara yang menjadi satu dengan alat pengukur ketinggian pesawat (altimeter)

Tekanan atmosfer adalah tekanan pada titik manapun di atmosfer bumi.[1] Umumnya, tekanan atmosfer hampir sama dengan tekanan hidrostatik yang disebabkan oleh berat udara di atas titik pengukuran. Massa udara dipengaruhi tekanan atmosfer umum di dalam massa tersebut, yang menciptakan daerah dengan tekanan tinggi (antisiklon) dan tekanan rendah (depresi). Daerah bertekanan rendah memiliki massa atmosfer yang lebih sedikit di atas lokasinya, di mana sebaliknya, daerah bertekanan tinggi memiliki massa atmosfer lebih besar di atas lokasinya.

Meningkatnya ketinggian menyebabkan berkurangnya jumlah molekul udara secara eksponensial. Karenanya, tekanan atmosfer menurun seiring meningkatnya ketinggian dengan laju yang menurun pula.[2] Berikut adalah rumus pendekatan untuk tekanan atmosfer :

,

dimana P adalah tekanan dalam pascal dan h adalah ketinggian dalam meter. Persamaan ini menunjukkan bahwa tekanan pada ketinggian 31km adalah sekitar 10(5-2) Pa = 1000 Pa, atau 1% dari tekanan pada permukaan laut. Secara kasar, untuk beberapa kilometer di atas permukaan laut, tekanan berkurang 100 hPa per kilometer.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Society, National Geographic (2011-05-14). "Atmospheric Pressure". National Geographic Society (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-01-25. 
  2. ^ Philander, S. George (2012). Encyclopedia of Global Warming and Climate Change, Second Edition. California: SAGE publication. hlm. 99. ISBN 9781506320755. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]