Setek
Setek atau stek adalah metode perbanyakan tanaman dengan menggunakan potongan tubuh tanaman (akar, daun, batang).[1] Setiap bagian tubuh tanaman memiliki sifat totipotensi, di mana satu sel dapat membelah menjadi sel lain. Sehingga meski Streptocarpus ditumbuhkan dari potongan daun, sel akar dan batang dapat terbentuk. Begitu juga dengan ketela pohon yang ditumbuhan dari potongan batang, dan lemon dari potongan akar.
Beberapa jenis tumbuhan memiliki kondisi tersendiri dalam mempercepat propagasi setek. Intensitas cahaya yang tinggi dapat membuat potongan setek membentuk akar lebih cepat, tetapi temperatur harus dijaga karena dapat menyebabkan stres.[2]
Sebuah studi yang dilakukan USDA terhadap azalea memperlihatkan bahwa disinfeksi dengan air hangat dapat mencegah pertumbuhan jamur yang mengganggu propagasi.[3] Tanaman teh pun sebaiknya tidak diperbanyak dari potongan tubuh tanaman teh tua karena calon sel vegetatif tidak lagi banyak tersedia dan posisinya digantikan oleh calon sel generatif. Setek dari potongan tanaman teh tua menyebabkan tanaman hasil setek berbunga dini.[4] Jenis tumbuhan yang dapat diperbanyak dengan metode setek ialah ubi kayu, tebu dan tanaman pagar.[5]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Mangoendijojo W. (2007). Dasar-dasar Pemuliaan Tanaman, hal. 17. Kanisius. ISBN 9792105077.
- ^ Wallheimer, Brian (23 Januari 2012). "Study shines light on ways to cut costs for greenhouse growers". Lopez and Currey. Purdue University. Diakses tanggal 31 Juli 2012.
- ^ Yao, Stephanie (24 Desember 2009). "Hot Water Treatment Eliminates Rhizoctonia from Azalea Cuttings". USDA Agricultural Research Service. Phys.org. Diakses tanggal 31 Juli 2012.
- ^ Mangoendijojo W. (2007). Dasar-dasar Pemuliaan Tanaman, hal. 124-125. Kanisius. ISBN 9792105077.
- ^ Susilawati dan Bachtiar, N. (2018). Biologi Dasar Terintegrasi (PDF). Pekanbaru: Kreasi Edukasi. hlm. 124. ISBN 978-602-6879-99-8.