Zakharia 7
Tampilan
Zakharia 7 | |
---|---|
Kitab | Kitab Zakharia |
Kategori | Nabi-nabi Kecil |
Bagian Alkitab Kristen | Perjanjian Lama |
Urutan dalam Kitab Kristen | 38 |
Zakharia 7 (disingkat Zak 7) adalah bagian dari Kitab Zakharia dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen. Memuat Firman Allah yang disampaikan dengan perantaraan nabi Zakharia.[1][2]
Teks
[sunting | sunting sumber]- Naskah aslinya ditulis dalam bahasa Ibrani.
- Pasal ini dibagi atas 14 ayat.
- Berisi perkataan-perkataan Allah yang diterima oleh Zakharia.
Naskah sumber utama
[sunting | sunting sumber]- Bahasa Ibrani:
- Masoretik (abad ke-10 M)
- Bahasa Yunani:
- Septuaginta (abad ke-3 SM)
- Versi Theodotion (~180 M)
Waktu
[sunting | sunting sumber]- Peristiwa yang dicatat di pasal ini terjadi pada tanggal 4 bulan ke-9 tahun ke-4 pemerintahan Darius, raja Persia.[3] (~518 SM)
Struktur
[sunting | sunting sumber]- Zakharia 7:1–7 = Ibadah puasa yang baik
- Zakharia 7:8–14 = Ketidaktaatan menyebabkan pembuangan
Ayat 1
[sunting | sunting sumber]- Pada tahun yang keempat zaman raja Darius datanglah firman TUHAN kepada Zakharia, pada tanggal empat bulan kesembilan, yakni bulan Kislew.[3]
Ayat 2
[sunting | sunting sumber]- Adapun penduduk Betel telah mengutus Sarezer dan Regem-Melekh serta orang-orangnya untuk melunakkan hati TUHAN.[4]
Ayat 2 bahasa Ibrani
[sunting | sunting sumber]Teks Masoret:
- וישלח בית־אל שר־אצר ורגם מלך ואנשיו לחלות את־פני יהוה׃
Transliterasi:
- wa-yish-lakh bêṯ-’êl shar-’e-tser wə-re-ḡem-me-leḵ wa-’ă-nā-šāw; lə-khal-lō-wṯ ’eṯ-pə-nê Yah-weh.
Terjemahan harfiah:
- Dan diutuslah (oleh) Betel, Sharezer dan Regem-Melekh dan orang-orangnya, untuk memohon di hadapan Tuhan.
Ayat 3
[sunting | sunting sumber]- Untuk menanyakan kepada para imam dari rumah TUHAN semesta alam dan kepada nabi, demikian: "Haruskah kami sekalian menangis dan berpantang dalam bulan yang kelima seperti yang telah kami lakukan bertahun-tahun lamanya?"[5]
Hukum Allah mewajibkan puasa satu hari setiap tahun, yaitu pada Hari Raya Pendamaian pada bulan ke-7. Pada saat ini orang Yahudi telah menambahkan sebuah puasa pada bulan ke-5 untuk memperingati pembinasaan Bait Suci oleh pasukan Nebukadnezar (2 Raja–raja 25:8–9). Kini setelah Bait Suci dibangun kembali (518 SM), mereka ingin mengetahui apakah mereka perlu terus melaksanakan hari puasa itu.
- 1) Firman Tuhan menunjukkan bahwa mereka tidak berpuasa dengan benar (lihat Matius 6:16); puasa mereka sekadar upacara lahiriah saja, hampa kelaparan dan dahaga yang sungguh-sungguh akan Allah dan kebenaran-Nya.
- 2) Umat itu perlu memperhatikan para nabi seperti Yesaya (bandingkan Yesaya 58:3–5) dan memberikan tanggapan dengan puasa sambil berdoa memohon kasih karunia untuk hidup kudus dan benar di hadapan Allah dan sesama (Zakharia 7:8–10).[6]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ W.S. LaSor, D.A. Hubbard & F.W. Bush. Pengantar Perjanjian Lama 1. Diterjemahkan oleh Werner Tan dkk. Jakarta:BPK Gunung Mulia. 2008. ISBN 979-415-815-1, 9789794158159
- ^ J. Blommendaal. Pengantar kepada Perjanjian Lama. Jakarta:BPK Gunung Mulia, 1983. ISBN 979-415-385-0, 9789794153857
- ^ a b Zakharia 7:1
- ^ Zakharia 7:2
- ^ Zakharia 7:3
- ^ The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]- Betel
- Kalender Yahudi: Bulan Ab (bulan ke-5), Bulan Tisyri (bulan ke-7), Bulan Kislew (bulan ke-9)
- Tisha B'Av
- Yom Kippur
- Bagian Alkitab yang berkaitan: Yesaya 58, Nehemia 1
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]
- (Indonesia) Teks Zakharia 7 dari Alkitab SABDA
- (Indonesia) Audio Zakharia 7
- (Indonesia) Referensi silang Zakharia 7
- (Indonesia) Komentari bahasa Indonesia untuk Zakharia 7
- (Inggris) Komentari bahasa Inggris untuk Zakharia 7