Lompat ke isi

Royal jelly

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Royal jelly

Royal jelly, atau kadang disebut susu ratu lebah, adalah zat yang disekresikan oleh lebah pekerja untuk digunakan sebagai makanan ratu lebah dan larva lebah madu.[1] Zat ini berguna untuk membantu sang ratu lebah dalam proses prokreasi dan memberikan makanan kepada larva lebah madu supaya dapat berkembang secara maksimal.[1] Royal jelly mengandung sejumlah mineral dan nutrisi yang penting bagi tubuh. Namun, sejumlah penelitian belum dapat mengindikasikan manfaat kesehatan dari mengonsumsi royal jelly.

Kandungan gizi dan manfaat

[sunting | sunting sumber]

''Royal jelly mengandung protein dan asam amino, gula, antioksidan, dan vitamin B kompleks. Royal jelly juga diketahui mengandung sejumlah mineral, seperti kalium, fosfor, kalsium, magnesium, natrium, dan seng.[2]

Royal jelly terkadang dimanfaatkan sebagai pengobatan alternatif. Royal jelly seringkali juga dijual sebagai suplemen makanan, bahkan diklaim mengandung berbagai manfaat kesehatan jika dikonsumsi manusia. Namun, Badan Otoritas Keamanan Makanan Eropa (European Food Safety Authority) telah menyimpulkan bahwa sejumlah penelitian tidak dapat membuktikan klaim mengenai khasiat mengonsumsi royal jelly pada manusia.[3] BPOM Amerika Serikat (FDA) juga telah melarang perusahaan-perusahaan di AS untuk memasarkan produk mengandung royal jelly yang mengklaim khasiat kesehatan tertentu yang tidak dapat dibuktikan.[4][5]

Selain itu, konsumsi royal jelly yang berlebihan dapat menimbulkan efek samping seperti diare, pendarahan saluran cerna, hipotensi, atau reaksi alergi seperti ruam atau bentol-bentol di kulit.[2]

Penyimpanan

[sunting | sunting sumber]

Royal jelly dapat disimpan di dalam freezer yang terdapat di dalam lemari pendingin apabila tidak habis dikonsumsi.[6] Royal jelly yang disimpan di dalam freezer dapat bertahan cukup lama dengan tetap terjaga kandungan gizi baiknya.[6] Suhu optimal untuk menyimpan royal jelly adalah 20°C. Selain menggunakan freezer, royal jelly juga dapat disimpan menggunakan botol kaca.[6] Penyimpanan royal jelly dalam botol kaca sebaiknya dilakukan dengan cara mencampurkan royal jelly dengan madu murni dengan perbandingan 1:9.[6] Perbandingan tersebut adalah satu bagian royal jelly dicampur dengan 9 bagian madu murni.[6] Cara penyimpanan ini juga mampu menjamin kualitas royal jelly agar tetap baik.[6]

  1. ^ a b "Fertility Super Food – Royal Jelly". Natural Fertility Info. Diakses tanggal 18 Mei 2014. 
  2. ^ a b Adrian, Kevin (22 September 2021). "Jangan Sembarangan Mengonsumsi Royal Jelly". Hellosehat.com. Diakses tanggal 29 Desember 2021. 
  3. ^ "Scientific Opinion on the substantiation of health claims related to: anthocyanidins and proanthocyanidins (ID 1787, 1788, 1789, 1790, 1791); sodium alginate and ulva (ID 1873); vitamins, minerals, trace elements and standardised ginseng G115 extract (ID". EFSA Journal. 9 (4): 2083. April 2011. doi:10.2903/j.efsa.2011.2083alt=Dapat diakses gratis. 
  4. ^ "Federal Government Seizes Dozens of Misbranded Drug Products: FDA warned company about making medical claims for bee-derived products". Food and Drug Administration. Apr 5, 2010. 
  5. ^ "Inspections, Compliance, Enforcement, and Criminal Investigations: Beehive Botanicals, Inc". Food and Drug Administration. March 2, 2007. 
  6. ^ a b c d e f Halim dan Suharno, Nipan Abdul. Teknik Mencangkok Royal Jelly. Yogyakarta: Kanisius. hlm. 74. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-05-19. Diakses tanggal 2014-05-19.