Koka
Artikel ini membahas mengenai narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya. Informasi mengenai zat dan obat-obatan terlarang hanya dimuat demi kepentingan ilmu pengetahuan. Kepemilikan dan pengedaran narkoba adalah tindakan melanggar hukum di berbagai negara. Baca: penyangkalan umum lihat pula: nasihat untuk orang tua. |
Coca | |
---|---|
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | Plantae |
Klad: | Tracheophyta |
Klad: | Angiospermae |
Klad: | Eudikotil |
Klad: | Rosid |
Ordo: | Malpighiales |
Famili: | Erythroxylaceae |
Genus: | Erythroxylum |
Spesies: | E. coca
|
Nama binomial | |
Erythroxylum coca |
Koka adalah sebuah tanaman dalam famili Erythroxylaceae, tumbuhan asli di barat laut Amerika Selatan. Tanaman ini memainkan peran penting dalam budaya Andes tradisional. Daun coca berisi alkaloid kokain[1], dasar bagi obat kokain, yang merupakan stimulan kuat.
Koka tidak sama dengan cocoa yang juga di Amerika Selatan di mana dari itu cokelat dibuat.
Tanaman ini berbentuk semak duri hitam, dan tumbuh hingga mencapai tinggi 2–3 m (7–10 kaki). Cabangnya lurus, dan daunnya, berwarna hijau, tipis, gelap, oval, dan runcing di ujungnya. Daunnya juga memiliki karakteristik khusus yaitu dikelilingi dua garis melengkung membujur, satu garis di sisi lain daun, dan yang paling jelas di bawah daun.
Bunganya kecil, dan tersusun dalam kumpulan kecil di tangkai yang pendek; mahkotanya terdiri dari lima daun bunga kuning putih, kepala putik berbentuk hati, dan putiknya terdiri dari tiga karpel yang bersatu membentuk tiga ovarium. Bunganya berubah menjadi beri merah.
Daunnya kadang-kadang dimakan oleh larva ulat bulu Eloria noyesi. Bila dikunyah seperti mengunyah sirih, lama kelamaan menimbulkan sensasi segar.
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]Catatan
[sunting | sunting sumber]Brasileira de Psiquiatria 28(4): 277 -->
- ^ Parker, Sybil, P (1984). McGraw-Hill Dictionary of Biology. McGraw-Hill Company.
Artikel ini menyertakan teks dari suatu terbitan yang sekarang berada pada ranah publik: Chisholm, Hugh, ed. (1911). "perlu nama artikel ". Encyclopædia Britannica (edisi ke-11). Cambridge University Press.
- Turner C. E., Elsohly M. A., Hanuš L., Elsohly H. N. Isolation of dihydrocuscohygrine from Peruvian coca leaves. Phytochemistry 20 (6), 1403-1405 (1981)
- "History of Coca. The Divine Plant of the Incas" by W. Golden Mortimer, M.D. 576 pp. And/Or Press San Francisco, 1974. This title has no ISBN.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- Shared Responsibility Diarsipkan 2012-12-22 di Wayback Machine.
- Legalize Coca Leaves – and Break the Consensus
- OneWorld.net Analysis: Blurred Vision on Coca Eradication Diarsipkan 2007-11-26 di Wayback Machine.
- The Coca Museum Diarsipkan 2009-04-14 di Wayback Machine. (A private museum in La Paz, Bolivia)
- Coca - Cocaine website of the Transnational Institute (TNI)
- Coca, Cocaine and the International Conventions Transnational Institute
- Enaco S.A. Peruvian Enterprise of the Coca, Official Website
- Coca Yes, Cocaine No? Legal Options for the Coca Leaf Transnational Institute (TNI), Drugs & Conflict Debate Paper 13, May 2006
- Coca leaf news page – Alcohol and Drugs History Society
Foto
[sunting | sunting sumber]- 27 original photos on coca growing in La Convención valley, Cuzco Province, Peru
- Harvesting coca in Yungas de La Paz, Bolivia
- Drying coca in the Chapare, Bolivia
Video
[sunting | sunting sumber]- Democracy Now Interview with Bolivian President Evo Morales, in which he discusses the coca leaf Diarsipkan 2007-11-13 di Wayback Machine.
- Venezuelan President Hugo Chavez chews a coca leaf during a public TV broadcast and discuss its benefits Diarsipkan 2008-03-26 di Wayback Machine.