Pemilihan umum di Malaysia
Artikel ini adalah bagian dari seri Politik dan Ketatanegaraan Malaysia |
Portal Malaysia |
Pemilihan umum di Malaysia mempunyai dua tingkatan yaitu tingkat federal/persekutuan dan tingkat negeri/negara bagian. Pemilihan tingkat federal adalah untuk memilih anggota legislatif untuk majelis legislatif rendah atau disebut Dewan Rakyat yang nantinya akan menjadi bagian dari Parlemen Malaysia, sedangkan pemilihan tingkat negara bagian adalah memilih anggota legislatif untuk majelis legislatif negeri/negara bagian atau disebut Dewan Undangan Negeri. Ketua eksekutif di tingkat federal adalah perdana menteri sedangkan untuk negara bagian adalah menteri besar (untuk negara bagian dengan sistem monarki) dan ketua menteri (untuk negara bagian non-monarki). Masing-masing ketua eksekutif dipilih secara langsung dari partai pemenang pemilu baik ditingkat federal maupun ditingkat negeri/negara bagian.
Setiap majelis legislatif negara bagian dapat membubarkan majelisnya secara independen tetapi dalam prakteknya sebagian besar majelis negara bagian dibubarkan bersamaan dengan Parlemen Malaysia kecuali pemilu di Sabah dan Sarawak.
Tingkat federal
Di tingkat federal atau nasional para pemilih akan memilih 222 anggota Dewan Rakyat yang nantinya akan duduk di Parlemen Malaysia. Konstitusi Malaysia menganut politik Sistem multipartai dengan sistem pemungutan suara First-Past-The-Post-System dimana partai politik yang memperoleh kursi mayoritas di Dewan Rakyat atau Majlis legislatif negara bagian diberikan hak membentuk pemerintahan eksekutif.[1]
Pemilihan umum di Malaysia dilaksanakan lima tahun sekali, tetapi meskipun begitu Perdana Menteri dapat meminta Raja Malaysia, Sultan Yang di-Pertuan Agong untuk membubarkan Parlemen kapan saja sebelum periode lima tahun ini berakhir. Setelah pembubaran parlemen, pemilihan umum harus diadakan paling lambat dua bulan untuk Malaysia bagian barat dan paling lambat tiga bulan untuk Malaysia bagian timur. Sejak kemerdekaan Malaysia pada tahun 1957 pemenang pemilihan umum ditingkat federal selalu dimenangkan oleh Barisan Nasional, sebuah koalisi yang terdiri dari 14 partai. Tetapi pada Pemilihan umum Malaysia 2018 pertama kalinya dalam sejarah, koalisi Pakatan Rakyat mengalahkan Barisan Nasional ditingkat federal.[2]
Tingkat negeri/negara bagian
Di tingkat negeri/negara bagian para pemilih akan memilih calon legislatif anggota Dewan Undangan Negeri yang nantinya akan dudk di majelis legislatif negara bagian. Jumlah anggota legislatif yang duduk dimasing-masing Dewan Negeri bervariasi, Sarawak merupakan negara bagian yang memiliki anggota legislatif terbesar yaitu 82 kursi sedangkan Perlis merupakan negara bagian dengan jumlah kursi terkecil yaitu 15. Sepertihalnya pemilu tingkat federal, partai pemenang pada pemilu tingkat negeri berhak membentuk pemerintahan eksekutif.
Umumnya pemilihan umum tingkat negeri dilaksanakan bersamaan dengan pemilihan umum parlemen tetapi setiap negara bagian mempunyai kekuasaan untuk menentukan kapan akan mengadakan pemilihan umum dengan situasi jika majelis legislatif negara bagian dibubarkan oleh Sultan ataupun gubernur masing-masing negeri atas saran dari menteri besar atau ketua menteri.
Pemilihan umum sela
Di Malaysia selain pemilihan umum ada juga pemilihan umum sela yang mana pemilihan umum sela ini terjadi atau dilakukan ketika kursi anggota parlemen kosong karena anggota parlemen meninggal, didiskualifikasi dari menjadi anggota dewan ataupun absen selama enam bulan berturut-turut tanpa keterangan. Tetapi jika kekosongan itu terjadi kurang dari dua tahun maka kursi tersebut akan dibiarkan kosong hingga menunggu pemilihan umum berikutnya.
Daftar pemilihan umum di Malaya dan Malaysia[3]
Edisi | Tahun | Pemerintah* | Oposisi | Total kursi | ||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Kursi | % kursi | % pemilih | Kursi | % kursi | % pemilih | |||
-- | 1955** | 51 | 98.1 | 79.6 | 1 | 1.9 | 20.4 | 52 |
1 | 1959** | 74 | 71.15 | 51.7 | 30 | 28.85 | 48.3 | 104 |
2 | 1964** | 89 | 85.58 | 58.5 | 15 | 14.42 | 41.5 | 104 |
3 | 1969 | 95 | 65.97 | 49.3 | 49 | 34.03 | 50.7 | 144 |
4 | 1974 | 135 | 87.66 | 60.7 | 19 | 12.34 | 39.3 | 154 |
5 | 1978 | 130 | 84.42 | 57.2 | 24 | 15.58 | 42.8 | 154 |
6 | 1982 | 132 | 85.71 | 60.5 | 22 | 14.29 | 39.5 | 154 |
7 | 1986 | 148 | 83.62 | 55.8 | 29 | 16.38 | 41.5 | 177 |
8 | 1990 | 127 | 70.55 | 53.4 | 53 | 29.45 | 46.6 | 180 |
9 | 1995 | 162 | 84.38 | 65.2 | 30 | 15.62 | 34.8 | 192 |
10 | 1999 | 148 | 76.68 | 56.5 | 45 | 23.32 | 43.5 | 193 |
11 | 2004 | 198 | 90.41 | 63.9 | 21 | 9.59 | 36.1 | 219 |
12 | 2008 | 140 | 63.06 | 50.27 | 82 | 36.94 | 46.75 | 222 |
13 | 2013 | 133 | 59.91 | 46.53 | 89 | 40.09 | 53.47 | 222 |
14 | 2018 | 125 | 56.31 | 49.86 | 97 | 43.69 | 50.14 | 222 |
* | "Pemerintah" adalah partai yang membentuk pemerintahan eksekutif
|
** | Sabah dan Sarawak tidak/belum berpartisipasi dalam pemilihan umum. |
Pemilihan umum terakhir
Parlemen federal
- ^ Bertarung menggunakan tanda gambar pemilihan Partai Keadilan Rakyat pada kertas suara.
- ^ Bertarung menggunakan tanda gambar pemilihan roket pada kertas suara di Malaysia Timur.
- ^ Bertarung menggunakan tanda gambar pemilihan gunung putih pada kertas suara di Batu Sapi, Sabah.
- ^ Bertarung menggunakan tanda gambar pemilihan dacin pada kertas suara.
- ^ Bertarung menggunakan tanda gambar pemilihan bulan hijau pada kertas suara.
- ^ a b c d Abdullah, Mohd. Hashim (2018, April 10). Urusan Pilihan Raya Umum ke-14 (in Malay). SPR Media Statement. Retrieved on 8 May 2018.
- ^ The estimates are correct as at February 2018. See Zulkipli, Nur Lela (2018, February 12). 3.6 juta orang muda belum daftar pengundi (in Malay). Berita Harian.
- ^ Malaysia (2018, February 6). Perangkaan Demografi Suku Tahun Keempat 2017, Malaysia (in Malay). DOSM Media Statement.
Majelis legislatif negara bagian
Pemilihan umum berikutnya
Pembubaran parlemen
Parlemen Malaysia ke-14 secara otomatis akan bubar pada 16 Juli 2023 dan pemilihan umum Malaysia ke-15 akan dilaksanakan pada atau sebelum 16 September 2023.[6] Selain itu didalam Konstitusi Malaysia, parlemen bisa dibubarkan sewaktu-waktu oleh Yang di-Pertuan Agong karena mosi tidak percaya atau atas permintaan Perdana Menteri Malaysia.
Pembubaran majelis legislatif negara bagian
Setiap negara bagian dapat membubarkan majelis legislatifnya sendiri tanpa harus bersamaan dengan pembubaran Parlemen Federal, tetapi dalam prakteknya sebagian besar majelis legisatif negara bagian dibubarkan pada waktu yang sama dengan Parlemen federal kecuali dibubarkan oleh Sultan atau gubernur di masing-masing negara bagian.
Seperti halnya parlemen federal, masing-masing negara bagian negara bagian juga akan mengadakan pemilihan umum setelah pembubaran Majelis legislatif negara bagian dengan ketentuan diadakan paling lambat dua bulan untuk negeri-negeri di Malaysia bagian barat dan paling lambat tiga bulan untuk negeri-negeri di Malaysia bagian timur.
Berikut adalah jadwal dan tanggal pembubaran Majelis legislatif negara bagian di masing-masing negara bagian.
Negara Bagian (periode) |
Mulai menjabat | Referensi | Akhir masa jabatan (pada/sebelum) |
Pemilihan berikutnya (pada/sebelum) |
---|---|---|---|---|
Sarawak (ke-18) | 7 Juni 2016 | [7] | 4 November 2021 | 3 Januari 2022 |
Selangor (ke 14) | 26 Juni 2018 | [8] | 26 Juni 2023 | 26 Agustus 2023 |
Johor (ke-14) | 28 Juni 2018 | [9] | 28 Juni 2023 | 28 Agustus 2023 |
Kelantan (ke-14) | 28 Juni 2018 | [10] | 28 Juni 2023 | 28 Agustus 2023 |
Terengganu (ke-14) | 1 Juli 2018 | [11] | 1 Juli 2023 | 1 September 2023 |
Negeri Sembilan (ke-14) | 2 Juli 2018 | [12] | 2 Juli 2023 | 2 September 2023 |
Pahang (ke-14) | 2 Juli 2018 | [13] | 2 Juli 2023 | 2 September 2023 |
Perak (ke-14) | 3 Juli 2018 | [14] | 3 Juli 2023 | 3 September 2023 |
Kedah (ke-14) | 4 Juli 2018 | [15] | 4 Juli 2023 | 4 September 2023 |
Sabah (ke-16) | 9 Oktober 2020 | [16] | 9 Oktober 2025 | 8 Desember 2025 |
Melaka (ke-15) | November 2021 | [17] | November 2021 | 2026 |
Perlis (ke-14) | 20 Juli 2018 | [18] | 20 Juli 2023 | 20 September 2023 |
Pulau Pinang (ke-14) | 2 Agustus 2018 | [19] | 2 Agustus 2023 | 2 Oktober 2023 |
Referensi
- ^ "Latar belakang penjalanan pilihan raya". Spr.gov.my (dalam bahasa Melayu). Komisi Pemilihan Umum Malaysia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-06-29. Diakses tanggal 29-06-2020.
- ^ Christiastuti, Novi (10-05-2018). "Barisan Nasional Kalah Usai 60 Tahun Berkuasa, Apa Penyebabnya?". detikcom. Diakses tanggal 29-06-2020.
- ^ "Penilaian Pilihan Raya" (PDF). Arah Aliran Malaysia. Archived from the original on 2007-02-23. Diakses tanggal 29-06-2020.
- ^ Koh, Aun Qi (15 Mei 2018). "Discrepancies in media reports of GE14 popular vote" (dalam bahasa Inggris). Malaysiakini. Diakses tanggal 29-06-2020.
- ^ "Dashboard PRU 14". Pilihan Raya Umum Malaysia 14 (dalam bahasa Melayu). Suruhanjaya Pilihan Raya Malaysia. Diakses tanggal 29-06-2020.
- ^ "Proclamation - Summon the Parliament [P.U. (A) 139/2018]" (PDF) (dalam bahasa Inggris). Jaksa Agung Negara Malaysia. 13 Juni 2018. Diakses tanggal 29-06-2020. [pranala nonaktif permanen]
- ^ "All 82 assemblypersons sworn in". BorneoPost Online (dalam bahasa Inggris). 8 Juni 2016. Diakses tanggal 30-06-2020.
- ^ "All but one of 56 Selangor assemblymen sworn in". theSundaily (dalam bahasa Inggris). 26 Juni 2018. Diakses tanggal 30-06-2020.
- ^ "56 Johor assemblyman sworn in today". theSundaily (dalam bahasa Inggris). 29 Juni 2018. Diakses tanggal 30-06-2020.
- ^ "Abdullah appointed as Kelantan State Assembly Speaker". theSundaily (dalam bahasa Inggris). 28 June 2018. Diakses tanggal 30-06-2020.
- ^ "32 Terengganu assemblymen sworn in". Malay Mail (dalam bahasa Inggris). 1 Juli 2018. Diakses tanggal 30-06-2020.
- ^ "Pengerusi Amanah negeri angkat sumpah Speaker DUN". Utusan Online (dalam bahasa Inggris). 2 Juli 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-10-22. Diakses tanggal 30-06-2020.
- ^ "Forty Pahang reps sworn in". Malaysiakini (dalam bahasa Inggris). 2 Juli 2018. Diakses tanggal 30-06-2020.
- ^ "Ngeh appointed Perak state assembly speaker". Malaysiakini (dalam bahasa Inggris). 3 Juli 2018. Diakses tanggal 30-06-2020.
- ^ "Kedah gets a Speaker at last". The Star Online (dalam bahasa Inggris). 5 Juli 2017. Diakses tanggal 30-06-2020.
- ^ "Shafie wins vote of confidence in Sabah assembly". The Star Online (dalam bahasa Inggris). 11 Juni 2018. Diakses tanggal 30-06-2020.
- ^ "Omar Jaafar elected speaker of Malacca state assembly". thesundaily (dalam bahasa Inggris). 19 July 2018. Diakses tanggal 30-06-2020.
- ^ "Hamdan re-elected as Speaker of Perlis Legislative Assembly". The Star Online (dalam bahasa Inggris). 21 Juli 2018. Diakses tanggal 30-06-2020.
- ^ "Law Choo Kiang elected Penang speaker for second term". The Malaysian Times (dalam bahasa Inggris). 2 Agustus 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-02-28. Diakses tanggal 30-06-2020.