Lompat ke isi

Militer

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 15 Oktober 2024 07.29 oleh Vedolique (bicara | kontrib)
Tentara AS yang duduk bersama anak-anak di Irak

Militer adalah angkatan bersenjata dari suatu negara dan segala sesuatu yang berhubungan dengan angkatan bersenjata.

Padanan kata lainnya adalah Tentara atau angkatan bersenjata. Militer biasanya terdiri atas para prajurit atau serdadu.

Kata lain yang sangat erat dengan militer adalah militerisme, yang artinya kurang lebih perilaku tegas, kaku, agresif dan otoriter "seperti militer". Padahal pelakunya bisa saja seorang pemimpin sipil.

Karena lingkungan tugasnya terutama di medan perang, militer memang dilatih dan dituntut untuk bersikap tegas dan disiplin. Dalam kehidupan militer memang dituntut adanya hierarki yang jelas dan para atasan harus mampu bertindak tegas dan berani karena yang dipimpin adalah pasukan bersenjata.

Sejarah militer

Sejarah militer adalah dokumentasi, secara tertulis maupun tidak, akan kejadian-kejadian dalam sejarah manusia yang masuk dalam kategori konflik. Dari perang antar dua suku, perang antar angkatan bersenjata, sampai perang dunia yang memengaruhi hidup sebagian besar manusia.

Konflik bersenjata pertama yang tercatat dalam sejarah adalah Perang Sumeria-Elam sekitar 2700-2600 SM. Teknologi militer juga berkembang, senjata dan pertahanan bermunculan, dalam Pertempuran Megiddo (abad ke-15 SM) busur campur pertama kali digunakan dan penghitungan mayat pertama kali dilakukan. Kereta perang digunakan pada Zaman Perunggu dan Zaman Besi, dan puncak penggunaannya terjadi sekitar tahun 1300 SM.

Penggunaan hewan untuk militer seperti Kuda dan Gajah juga mendominasi peperangan. Bangsa Mongol dikenal sebagai bangsa yang mahir menggunakan kuda dalam pertempuran, sementara penggunaan Gajah Perang pertama kali dilakukan di India. Seiring majunya teknologi militer, penemuan senjata api sangat mempengaruhi dunia militer, penemuan bubuk mesiu oleh bangsa Tiongkok kemudian menyebar ke Asia Barat dan secara efektif digunakan dalam peperangan besar menjadikan kunci kemenangan tiga negeri mesiu Islam.

Armada Kapal perang juga berkembang pesat bersamaan dengan Zaman Penjelajahan. Ekspedisi dagang dan militer disepanjang rute Samudra Hindia hingga selat Malaka menyebabkan konfiik panjang Utsmaniyah dan Portugal. Modernisasi militer setelah berakhirnya peperangan Napoleon menyebabkan ketegangan militer di Eropa, yang akhirnya meletus Perang Dunia Pertama. Pesawat tempur, kendaran lapis baja hingga penggunaan gas beracun untuk pertama kalinya digunakan dalam peperangan.

Pada Perang Dunia Kedua penggunaan Kapal Induk hingga senjata Nuklir untuk pertama kalinya. Hingga di era kontemporer, dunia militer memasuki era digital. Pertahanan militer untuk mencegah serangan non-fisik pada informasi, proses informasi, dan infrastruktur informasi yang dilakukan dari satu negara untuk mengganggu, merusak, atau menghancurkan negara lain.

Organisasi militer

Organisasi militer adalah penataan angkatan bersenjata dari suatu negara sehingga dapat mengajukan kemampuan militernya sebagai kebijakan pertahanan nasional yang diperlukan. Di beberapa negara, pasukan paramiliter dimasukkan dalam angkatan bersenjata suatu negara, meskipun tidak dianggap sebagai militer. Kekuatan bersenjata yang bukan merupakan bagian dari organisasi militer atau paramiliter, seperti pasukan pemberontak, sering kali meniru organisasi militer atau menggunakan struktur ad hoc, sementara organisasi militer formal cenderung menggunakan bentuk hierarki.

Penggunaan pangkat militer formal dalam struktur hierarkis mulai digunakan secara luas dalam Angkatan Darat Kekaisaran Romawi.

Di zaman modern, kendali eksekutif, manajemen dan administrasi organisasi militer biasanya dilakukan oleh pemerintah melalui Kementerian Pertahanan, yang pada akhirnya mengelola formasi dan unit dalam pertempuran, dukungan dan layanan tempur baik di matra Darat, Laut dan Udara.

Organisasi militer terkenal yang pernah ada:

Lihat pula

Pranala luar