Daftar Wali Kota Makassar
Daftar ini belum tentu lengkap. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya. |
Wali Kota Makassar | |
---|---|
ᨓᨒᨗ ᨀᨚᨈ ᨆᨀᨔᨛᨔᨑᨛ | |
Pemerintah Kota Makassar | |
Kediaman | Rumah Dinas Jabatan Wali Kota Makassar, Losari, Ujung Pandang, Makassar |
Masa jabatan | 5 tahun dan dapat dipilih kembali untuk satu kali masa jabatan |
Dibentuk | 1918 |
Pejabat pertama | J. E. Dambrink (Hindia Belanda, 1918) Nadjamuddin (Republik Indonesia, 1945) |
Wakil | Wakil Wali Kota Makassar |
Situs web | Situs web resmi |
Makassar sebagai ibu kota provinsi Sulawesi Selatan memiliki struktur kepemimpinan yang dimulai dari wali kota. Pada 1918, posisi asisten residen yang sebelumnya memimpin pemerintahan di Makassar pada akhirnya berubah status menjadi wali kota. Wali kota pertama adalah J. E. Dambrink yang merupakan keturunan Belanda. Pada mulanya, seorang wali kota dapat merangkap jabatan sebagai ketua dewan kota dengan didampingi pembantu wali kota yang terpilih berdasarkan pemilihan umum dengan suara terbanyak.
Wali Kota Makassar sejak 2019 dijabat oleh pejabat sementara yang ditunjuk oleh Menteri Dalam Negeri. Dalam pemilihan umum kepala daerah Indonesia 2018, Munafri Arifuddin maju sebagai calon wali kota Makassar, dengan didukung oleh 10 partai politik yang mewakili 43 dari 50 kursi di DPRD Makassar.[1] Lawannya adalah wali kota petahana, Mohammad Ramdhan Pomanto. Namun, Pomanto didiskualifikasi oleh KPUD Makassar karena kesalahan prosedur.[2] Munafri pun maju sebagai calon tunggal, tetapi ia tetap harus memperoleh lebih dari separuh suara karena ada opsi kotak kosong.[3]
Dalam pemilu, Munafri mendapat 264.245 suara, sedangkan kotak kosong mendapat 300.795 suara.[4] Munafri menggugat ke Mahkamah Konstitusi, tetapi hakim menolak gugatannya dan memperkuat putusan KPUD. Hasilnya, pemilihan ulang diulang tahun 2020 dan wali kota Makassar diusulkan oleh Gubernur Sulawesi Selatan dan ditunjuk oleh Menteri Dalam Negeri.[5][6] Kekalahan Munafri merupakan kemenangan kotak kosong pertama dalam sejarah pilkada Indonesia.[7][8]
Berikut adalah daftar Wali Kota Makassar secara definitif sejak tahun 1918 di masa Hindia Belanda hingga saat ini di bawah Pemerintah Republik Indonesia.[9]
Masa Hindia Belanda (1918–1942) | ||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Nomor urut | Wali Kota | Potret | Partai | Awal | Akhir | Masa jabatan | Periode | Wakil | Ref. | |
1 | J. E. Dambrink (1872–1929) |
Non Partai | 1918 | April 1927 | 8–9 tahun | 1 (1918) |
Rutgers | [10] | ||
2 | J. H. de Groot (1886–1960) |
Non Partai | April 1927 | 1931 | 3–4 tahun | 2 (1927) |
Tidak diketahui | |||
3 | G. H. J. Berekenkamp | Non Partai | 1931 | 1932 | 0–1 tahun | 3 (1931) |
Tidak diketahui | |||
4 | F. C. van Lier (wafat 1933) |
Non Partai | 1932 | 28 Januari 1933 | 0–1 tahun | 4 (1932) |
Tidak diketahui | |||
5 | Ch. H. ter Laag | Non Partai | 1933 | 1934 | 0–1 tahun | 5 (1933) |
Tidak diketahui | |||
6 | J. Leewis | Non Partai | 1934 | 1936 | 1–2 tahun | 6 (1934) |
Tidak diketahui | |||
7 | H. F. Brune | Non Partai | 1936 | 1942 | 5–6 tahun | 7 (1936) |
Tidak diketahui | |||
Masa Kolonial Jepang (1942–1945) | ||||||||||
1 | B. Yamasaki | Non Partai | 1942 | 1945 | 2–3 tahun | 8 | Tidak ada | |||
Republik Indonesia (1945–sekarang) | ||||||||||
1 | Nadjamuddin (1907–1950) |
Parindra | 17 Agustus 1945 | 11 September 1945 | 25 hari | 9 | Jusuf Samah | |||
2 | D. M. van Zwieten (1900–1975) |
Non Partai | 1945 | 24 Desember 1946 | 0–1 tahun | 10 | Tidak ada | |||
3 | Abdul Hamid | Masyumi | 24 Desember 1946 | 27 Desember 1949 | 3 tahun, 3 hari | 11 | Tidak diketahui | [11] | ||
4 | Salawati Daud (1909–1985) |
PKI | 27 Desember 1949 | 17 Agustus 1950 | 233 hari | 12 | Tidak diketahui | |||
5 | J. M. Qaimuddin | Independen | 1950 | 1951 | 0–1 tahun | 13 | Tidak diketahui | |||
6 | J. Mewengkang | Independen | 1951 | 1951 | 0 tahun | 14 | Tidak diketahui | |||
7 | Sampara Daeng Lili | Independen | 1951 | 1952 | 0–1 tahun | 15 | Tidak diketahui | |||
8 | Achmad Dara Syachruddin (1920–2014) |
Independen | 1952 | 1957 | 4–5 tahun | 16 | Tidak diketahui | |||
9 | Mohammad Junus Daeng Mile | Independen | 1957 | 1958 | 0–1 tahun | 17 | Tidak diketahui | |||
10 | Abdul Latif Daeng Masikki | ABRI–Angkatan Darat | 1958 | 6 Februari 1960 | 1–2 tahun | 18 | Tidak diketahui | |||
11 | Aruppala (1910–tidak diketahui) |
PSII | 6 Februari 1960 | 7 Mei 1965 | 5 tahun, 91 hari | 19 (1960) |
Tidak diketahui | |||
12 | Muhammad Daeng Patompo (1926–tidak diketahui) |
ABRI–Angkatan Darat | 8 Mei 1965 | 1968 | 2–3 tahun | 20 (1965) |
Tidak diketahui | |||
1968 | 1973 | 4–5 tahun | 21 (1968) |
Tidak diketahui | ||||||
1973 | 1978 | 4–5 tahun | 22 (1973) |
Tidak diketahui | ||||||
13 | Abustam | ABRI–Angkatan Darat | 1978 | 1983 | 4–5 tahun | 23 (1978) |
Tidak diketahui | |||
14 | Jancy Raib | ABRI–Angkatan Darat | 1983 | 1988 | 4–5 tahun | 24 (1983) |
Tidak diketahui | |||
15 | Suwahyo | ABRI–Angkatan Darat | 1988 | 1993 | 4–5 tahun | 25 (1988) |
Tidak diketahui | |||
16 | Malik Baso Masry (1949–2021) |
Non Partai | 1994 | 1999 | 4–5 tahun | 26 (1999) |
Tidak diketahui | |||
17 | Amiruddin Maula (1952–2015) |
Non Partai | 8 Mei 1999 | 8 Mei 2004 | 5 tahun, 0 hari | 27 (1999) |
Sjamsu Ridjal (1999–2004) |
|||
18 | Ilham Arief Sirajuddin (lahir 1965) |
Golkar | 8 Mei 2004 | 8 Agustus 2008 | 5 tahun, 0 hari | 28 (2003) |
Herry Iskandar (2004–2008) |
|||
19 | Herry Iskandar (lahir 1958) |
Non Partai | 8 Agustus 2008 | 8 Mei 2009 | 273 hari | Tidak ada | [12] | |||
(18) | Ilham Arief Sirajuddin (lahir 1965) |
Demokrat | 8 Mei 2009 | 8 Mei 2014 | 5 tahun, 0 hari | 29 (2008) |
Supomo Guntur | |||
20 | Mohammad Ramdhan Pomanto (lahir 1964) |
Independen (hingga 2018) |
8 Mei 2014 | 8 Mei 2019 | 5 tahun, 0 hari | 30 (2013) |
Syamsu Rizal (2014–2019) |
|||
Nasdem (2018–2023) | ||||||||||
26 Februari 2021 | Petahana | 3 tahun, 249 hari | 31 (2020) |
Fatmawati Rusdi (2021–2023) |
||||||
PDI-P (2023–2024) | ||||||||||
Gerindra (sejak 2024) |
Pengganti sementara
Dalam tumpuk pemerintahan, seorang kepala daerah yang mengajukan diri untuk cuti atau berhenti sementara dari jabatannya kepada pemerintah pusat, maka Menteri Dalam Negeri menyiapkan penggantinya yang merupakan birokrat di pemerintah daerah atau bahkan wakil wali kota, termasuk ketika posisi wali kota berada dalam masa transisi.
Potret | Wali Kota | Partai | Awal | Akhir | Periode | Definitif | Ref. | ||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
H. F. Brune (ad interim) |
Non Partisan | 11 September 1945 | 1945 | 9 (1945) |
Nadjamuddin | ||||
Muhammad Ghalib (1946–2016) (Penjabat) |
ABRI–Angkatan Darat | 1993 | 1994 | Transisi | |||||
Alwy Rum (1944–2021) (Pelaksana Tugas) |
Non Partisan | 1999 | 8 Mei 1999 | ||||||
Syamsu Rizal (lahir 1973) (Pelaksana Tugas) |
Non Partisan | 15 Februari 2018 | 23 Juni 2018 | 30 (2013) |
Mohammad Ramdhan Pomanto | [13] | |||
Muhammad Anshar (lahir 1963) (Pelaksana Harian) |
Non Partisan | 8 Mei 2019 | 13 Mei 2019 | Transisi | [14] | ||||
Muhammad Iqbal Samad Suhaeb (lahir 1966) (Penjabat) |
Non Partisan | 13 Mei 2019 | 13 Mei 2020 | [15] | |||||
Yusran Jusuf (lahir 1969) (Penjabat) |
Non Partisan | 13 Mei 2020 | 26 Juni 2020 | [16] | |||||
Rudy Djamaluddin (lahir 1970) (Penjabat) |
Non Partisan | 26 Juni 2020 | 26 Februari 2021 | [17] |
Lihat Pula
Referensi
- ^ "Diusung 10 partai, Munafri CEO PSM daftar pilwalkot ke KPU Makassar". Merdeka. 10 January 2018. Diakses tanggal 16 August 2018.
- ^ "Didiskualifikasi KPU, Danny Pomanto Kembali Jabat Wali Kota Makassar". Jawa Pos. 4 June 2018. Diakses tanggal 16 August 2018.
- ^ Cipto, Hendra (26 April 2018). "Calon Petahana Gugur di MA, Pilkada Makassar Lawan Kotak Kosong". KOMPAS. Diakses tanggal 16 August 2018.
- ^ Cipto, Hendra (7 July 2018). "KPU Tetapkan Kotak Kosong Sebagai Pemenang Pilkada Makassar 2018". KOMPAS (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 16 August 2018.
- ^ McBeth, John (2 July 2018). "Dynastic politics voted down in Indonesia". Asia Times. Diakses tanggal 16 August 2018.[pranala nonaktif permanen]
- ^ "MK Tegaskan Kemenangan Kotak Kosong di Pilkada Kota Makassar". Kumparan. 10 August 2018. Diakses tanggal 16 August 2018.
- ^ Bustan, M Taufan SP (28 June 2018). "Inilah Pertama Kalinya Kotak Kosong Menang". Media Indonesia. Diakses tanggal 16 August 2018.
- ^ Evans, Kevin (3 July 2018). "Indonesia Regional Elections 2018: Performers up, scions and coat-tailers down". Australia Indonesia Centre. Diakses tanggal 16 August 2018.
- ^ "Kota Makassar: Sejarah Pemerintahan Kota". Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan. Dinas Budaya dan Pariwisata Provinsi Sulawesi Selatan. Diakses tanggal 18 Januari 2018.[pranala nonaktif permanen]
- ^ "Sejarah Makassar (6): Gemeente Makassar, Gemeenteraad dan Burgemeester; Dari JE Dambrink (1918) Hingga HF Brune (1942)". poestahadepok.blogspot.com. 23-12-2017. Diakses tanggal 3-12-2023.
- ^ Safaruddin (2022). Prayudha M., ed. Urban Governance dan Smart City: Teori dan Praksis Analisis. Sleman: CV. Bintang Semesta Media. hlm. 80. ISBN 978-623-5361-08-6.
- ^ "Pelantikan Wali Kota". Antara Foto. 8 Agustus 2008. Diakses tanggal 22 November 2023.
- ^ Ardy Muchlis, ed. (15-2-2018). "Jabat Plt Wali Kota, Tantangan Berat Menanti Deng Ical". tribunnews.com. Diakses tanggal 4-12-2023.
- ^ Mikhael Gewati, ed. (9 Mei 2019). "Sekretaris Kota Ansar Jabat Plh Wali Kota Makassar". Kompas.com. Diakses tanggal 22 Mei 2019.
- ^ Syachrul Arsyad (13 Mei 2019). "Lantik Iqbal Suhaeb, Gubernur Minta Pj Wali Kota Jaga Kedamaian". Sindonews.com. Diakses tanggal 22 Mei 2019.
- ^ Muhammad Darwin Fatir (13 Mei 2020). Budisantoso Budiman, ed. "Gubernur Sulsel melantik Penjabat Wali Kota Makassar Yusran Jusuf". Antaranews.com. Lembaga Kantor Berita Nasional Antara. Diakses tanggal 27 Juni 2020.
- ^ Aan Pranata, ed. (26 Juni 2020). "[BREAKING] Rudy Djamaluddin Dilantik Jadi Pj Wali Kota Makassar". IDNTimes.com. Diakses tanggal 27 Juni 2020.