Lompat ke isi

Persija Jakarta

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 16 April 2024 00.15 oleh Herman Pahabol (bicara | kontrib) (Merapikan artikel, agar sesuai seperti artikel tentang klub sepak bola di dunia dalam versi terjemahan bahasa Inggris ke bahasa Indonesia.)
Persija Jakarta
Nama lengkapPersatuan Sepak Bola Indonesia Jakarta
JulukanMacan Kemayoran
(Kemayoran Tigers)
Berdiri28 November 1928; 96 tahun lalu (1928-11-28), sebagai Voetbalbond Boemipoetera (V.B.B.)
30 Juni 1929; 95 tahun lalu (1929-06-30), sebagai Voetbal Indonesische Jacatra (V.I.J.)
Mei 1942; 82 tahun lalu (1942-05), sebagai Persidja[1]
StadionStadion Utama Gelora Bung Karno
(Kapasitas: 77.000) Stadion Patriot Candrabhaga
(Kapasitas: 33.000)
CEOIndonesia Ambono Janurianto
Presiden KlubIndonesia Mohamad Prapanca
PelatihJerman Thomas Doll
LigaLiga 1
2022–23Peringkat 2
Situs webSitus web resmi klub
Kelompok suporterThe Jakmania
Kostum kandang
Kostum tandang
Kostum ketiga
Musim ini

Persija Jakarta


Tim utama

Tim Academy

Tim wanita

Tim junior

Tim Esports

Tim satelit

Persatuan Sepak Bola Indonesia Jakarta (atau biasa disebut sebagai Persija Jakarta, atau hanya Persija saja)[a] adalah klub sepak bola profesional Indonesia yang berbasis di Jakarta, Indonesia. Klub ini didirikan pada 28 November 1928 dengan nama Voetbalbond Boemipoetera. Klub ini terkenal dengan julukan Macan Kemayoran. Klub ini sekarang bermain di Liga 1 Indonesia.

Persija Jakarta merupakan klub dengan jumlah gelar terbanyak di Indonesia dengan total 9 gelar juara era Perserikatan dan 2 gelar era Liga Indonesia Profesional. Persija (VIJ) juga klub yang ikut serta dalam membentuk federasi sepak bola Indonesia PSSI pada tahun 1930. Persija juga merupakan klub yang belum pernah ter-degradasi di sejarah persepakbolaan Indonesia bersama dengan Persib Bandung dan PSM Makassar.

Persija termasuk klub dengan finansial paling sulit di Indonesia, hal ini dikarenakan sulitnya sponsor yang mendukung klub ini.[2][3]

Sejarah

Pada zaman Hindia Belanda, nama awal Persija adalah VIJ (Voetbalbond Indonesische Jacatra).[4] Pasca-Republik Indonesia kembali ke bentuk negara kesatuan, VIJ berganti nama menjadi Persija (Persatuan sepak bola Indonesia Jakarta). Saat masih bernama VIJ, markas Persija berada di Stadion VIJ. Sejumlah nama ikut membesarkan klub ibu kota ini. Diantaranya tercatat dalam sejarah Persija Jakarta nama M.H. Thamrin, yang diakui sebagai pahlawan nasional. Selain itu ada juga nama Habib Ali Kwitang, yang tercatat ikut membesarkan Persija.

Pada saat itu, NIVU (Nederlandsch-Indische Voetbal Unie) sebagai organisasi tandingan PSSI masih ada. Di sisi lain, VBO (Voetbalbond Batavia en Omstreken) sebagai bond (perserikatan) tandingan Persija juga masih ada. Terlepas dari takdir atau bukan, seiring dengan berdaulatnya negara Indonesia, NIVU mau tidak mau harus bubar. Mungkin juga karena secara sosial politik sudah tidak kondusif (mendukung). Suasana tersebut akhirnya merembet ke anggotanya, antara lain VBO. Pada pertengahan tahun 1951, VBO mengadakan pertemuan untuk membubarkan diri (likuidasi) dan menganjurkan dirinya untuk bergabung dengan Persija. Dalam perkembangannya, VBO bergabung ke Persija. Dalam turnamen segitiga persahabatan, gabungan pemain bangsa Indonesia yang tergabung dalam Persija "baru" itu berhadapan dengan Belanda dan Tionghoa. Inilah hasilnya: Persija (Indonesia) vs Belanda 3-3 (29 Juni 1951), Belanda vs Tionghoa 4-3 (30 Juni 1951), dan Persija (Indonesia) vs Tionghoa 3-2 (1 Juli 1951). Semua pertandingan berlangsung di lapangan BVC Merdeka Selatan, Jakarta.

Stadion

Lahir di Tanah Abang oleh Soeri dan Allie, Persija yang dulu bernama Voetbalbond Indonesische Jacatra (VIJ) pertama kali menggunakan lapangan di daerah Petojo. Lapangan Petojo di Pulo Piun, Laan Trivelli itu bisa dibilang menjadi lapangan pertama Persija. Nama lama Persija, yakni VIJ sudah 23 tahun menggunakan lapangan tersebut untuk kepentingan kompetisi internal hingga pertandingan berskala nasional.

Lapangan Ikatan Atletik Djakarta (IKADA) adalah stadion kedua Persija yang dulunya adalah lapangan tim nasional Indonesia. PSMS Medan adalah salah satu klub yang pernah merasakan atmosfer stadion ini kala bertanding dengan Persija pada tahun 1945. Di Stadion IKADA, Persija pernah merasakan gelar juara pada tahun 1954. Para pemain legendaris Persija layaknya, Tan Liong Houw, Tjoa Wim Pie, Kwiee Kiat Sek, Van der Vin, Thio Him Tjiang, Chris Ong, Djamiat Dalhar hingga Soetjipto Soentoro pernah merasakan berlatih dan bertanding di stadion ini.

Tak berselang lama Persija mendapatkan stadionnya sendiri di kawasan Menteng pemberian Presiden RI Soekarno pada tahun 1961. Dahulu stadion itu bernama stadion VIOS, pemilik klub Hindia Belanda bernama VIOS (Voorwaarts Is Ons Streven), Stadion VIOS dibangun pada tahun 1921. Setelah Persija resmi merumput di VIOS Batavia, mereka mengganti namanya menjadi stadion Persija atau Menteng. Saat bermarkas di Menteng, 4 kali Macan Kemayoran sukses meraih gelar juara Perserikatan di 1964, 1973, 1975 dan terakhir di 1979. Sayang, kemesraan Menteng dan Persija berakhir pada 26 Juli 2006. Stadion yang penuh kenangan itu harus roboh setelah Gubernur DKI kala itu, Sutiyoso mengingstruksikan untuk menggusur stadion tersebut dan berubah menjadi Taman Menteng.

Selanjutnya Persija juga pernah bermarkas di Stadion Sanggrahan Pelita Jaya atau dikenal sebagai stadion Lebak Bulus setelah berganti nama. Di sini Persija lebih dikenal dengan barisan Jakmanianya yang mampu menggetarkan nyali lawan saat pertandingan digelar. Salah satunya, terjadi pada tahun 2005, saat itu digelar pertandingan Copa Indonesia yang menemukan duel sarat gengsi antara Persija dan Persib Bandung. Lebak Bulus yang hanya muat menampung 12.500 penonton itu diisi oleh lebih dari sekitar 25.000 Jak Mania. Kesempatan Persija untuk kembali bermain di Lebak Bulus pun harus sirna seiring keputusan mantan Gubernur, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, untuk menjadikan stadion Lebak Bulus sebagai Depo MRT Lebak Bulus. Pada tahun 2015, stadion Lebak Bulus akhirnya harus rata dengan tanah. Setelah angkat kaki dari Lebak Bulus.

Persija diketahui pindah ke Stadion Utama Gelora Bung Karno. SUGBK sendiri punya kenangan manis bagi Persija di tahun 2001 maupun 2018. Karena di stadion itu Persija memastikan gelar juara. Terutama di 2018 beberapa kali Persija menggunakan SUGBK, mereka sulit dihentikan. Bahkan saat bermain di kompetisi Asia, ribuan Jakmania hadir membuat lawan menjadi ciut. Sebelum menetap di SUGBK, Persija menggunakan stadion yang lebih kecil di sekitar Jakarta sebagai kandang mereka. Untuk Liga 1 2017 dan Liga 1 2018, Persija harus pindah-pindah stadion dan menggunakan Stadion Patriot Chandrabhaga, Stadion Wibawa Mukti, Stadion Pakansari, Stadion PTIK, ketika SUGBK menjalani renovasi untuk Asian Games 2018.

Di tahun 2019, Persija juga sempat menggunakan Stadion Madya, Senayan. Saat itu stadion itu menjadi saksi Persija menang atas Kalteng Putra dengan skor 3-0.

Kini Persija menyambut stadion lainnya yang saat ini sudah hampir jadi. Stadion yang dimaksud adalah Jakarta International Stadium (JIS), di Taman BMW yang stadion ini dibangun pada 2019 dengan dimulainya Kick Off pembangunan JIS oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan pada 14 Maret 2019 di Tanjung Priok, Jakarta Utara. Stadion ini akan menampung kurang lebih 82.000 penonton, memiliki 3 tingkatan tribun. Selain itu terdapat tribun VIP, dan tribun khusus untuk disabilitas.

Prestasi

Kompetisi Domestik

Piala Nasional

Turnamen Nasional

Internasional

  • Quốc Khánh Cup
    • Juara (1): 1973
  • Brunei Invitation Cup
    • Juara (2): 2000, 2001
  • Boost Fix Super Cup
    • Juara (1): 2018

Rekor musim ke musim

Musim Liga Piala Indonesia Topskor tim
Komp. Main M S K GM GK Poin Pos Nama Gol
2008-2009 ISL 34 15 8 11 61 48 53 7 Perempat Final IndonesiaBambang Pamungkas 19
2009-2010 ISL 34 14 10 10 41 36 52 5 Perempat Final IndonesiaBambang Pamungkas 14
2010-2011 ISL 28 15 7 6 52 28 52 3 Nigeria Greg Nwokolo 13
2011-12 ISL 34 14 10 10 53 36 52 5 Indonesia Bambang
Paraguay Pedro
16
2013 ISL 34 12 6 16 46 45 42 11 Kamerun Emmanuel Kenmogne 14
2014 ISL 20 9 7 4 27 15 34 5 (b) Indonesia Ramdani Lestaluhu 8
2015 QNB League
2016 ISC A 34 8 11 15 25 42 35 14 Kamerun Emmanuel Kenmogne 6
2017 Liga 1 34 17 10 7 48 24 61 4 Brasil Bruno Lopes 10
2018 Liga 1 34 18 8 8 53 36 62 1 Runner-Up Kroasia Marko Šimić 18
2019 Liga 1 34 11 11 12 43 42 44 10 Kroasia Marko Šimić 28
2020 Liga 1 [b] 2 1 1 0 5 4 4 9 Dibatalkan Indonesia Evan Dimas 2
2021-22 Liga 1 34 11 12 11 43 40 45 8 Kroasia Marko Šimić 14
2022-23 Liga 1 34 20 6 8 47 27 66 2 TBA Ceko Michael Krmenčík 10
Catatan
  1. ^ Dahulu pernah dikenal juga dengan nama Persija Pusat.
  2. ^ Liga dihentikan karena pandemi Covid-19

Rekor kontinental

Musim Kompetisi Babak Klub Kandang Tandang Agregat
2001-2002 Kejuaraan Klub Asia Ronde pertama Jepang Kashima Antlers
4–1
2018 AFC Cup Grup H Malaysia Johor Darul Ta'zim 4–0 3–0 1st
Singapura Tampines Rovers 4–1 2–4
Vietnam Sông Lam Nghệ An 1–0 0–0
Zona Semi-final Singapura Home United 1–3 3–2 3–6
2019 Liga Champions AFC Pendahuluan 1 Singapura Home United
1–3
Pendahuluan 2 Australia Newcastle Jets
3–1 (p.w.)
AFC Cup Grup G Vietnam Becamex Bình Dương 0–0 3–1 3rd
Myanmar Shan United 6–1 1–3
Filipina Ceres Negros 2–3 1–0

Pemain

Skuat saat ini

Catatan: Bendera menunjukkan tim nasional sesuai dengan peraturan FIFA. Pemain dapat memiliki lebih dari satu kewarganegaraan non-FIFA.

No. Pos. Negara Pemain
2 DF Indonesia IDN Rio Fahmi
5 DF Indonesia IDN Dandi Maulana
6 DF Indonesia IDN Tony Sucipto
7 MF Jepang JPN Ryo Matsumura
8 MF Indonesia IDN Syahrian Abimanyu
9 FW Kroasia CRO Marko Šimić
10 MF Polandia POL Maciej Gajos
11 DF Indonesia IDN Firza Andika
13 GK Indonesia IDN Adre Arido
17 DF Ceko CZE Ondřej Kúdela
19 MF Indonesia IDN Hanif Sjahbandi
21 MF Indonesia IDN Alfriyanto Nico
22 FW Filipina PHI Oliver Bias (dipinjamkan dari Viagem Příbram)
23 DF Indonesia IDN Hansamu Yama
No. Pos. Negara Pemain
24 MF Indonesia IDN Resky Fandi
25 MF Indonesia IDN Riko Simanjuntak
26 GK Indonesia IDN Andritany Ardhiyasa (kapten)
33 DF Indonesia IDN Akbar Arjunsyah
41 DF Indonesia IDN Muhammad Ferarri
50 GK Indonesia IDN Cahya Supriadi
56 DF Indonesia IDN Maman Abdurrahman (wakil kapten)
57 MF Indonesia IDN Amar Fadzillah
58 MF Indonesia IDN Rayhan Hannan
73 FW Indonesia IDN Sandi Samosir
74 DF Indonesia IDN Rizky Ridho
77 MF Indonesia IDN Dony Tri Pamungkas
78 MF Indonesia IDN Witan Sulaeman
99 FW Indonesia IDN Aji Kusuma
  • Catatan: Kebijakan klub mencantumkan suporter sebagai nomor pemain #12.
  • Catatan: Daftar Pemain diatas diambil dari website Liga Indonesia

Pemain dipinjamkan

Catatan: Bendera menunjukkan tim nasional sesuai dengan peraturan FIFA. Pemain dapat memiliki lebih dari satu kewarganegaraan non-FIFA.

No. Pos. Negara Pemain
DF Indonesia IDN Raka Cahyana (di Deltras)
DF Indonesia IDN Frengky Missa (di Persikabo 1973)
DF Indonesia IDN Fafa Sheva (di PSPS Riau)
DF Indonesia IDN Dia Syayid (di Sriwijaya)
No. Pos. Negara Pemain
MF Indonesia IDN Resa Aditya (di Sriwijaya)
MF Indonesia IDN Achmad Maulana (di Arema)
FW Indonesia IDN Ginanjar Wahyu (di Arema)

Transfer

2023 – 2024

Nomor yang dipensiunkan

12 – Pada era Sutiyoso, atau tepatnya saat Macan Kemayoran di manajeri I.G.K. Manila, Salah satu bentuk menghormati loyalitas suporter, Persija mempensiunkan nomor 12 sebagai tanda penghormatan kepada The Jakmania, yang dianggap sebagai pemain ke-12 di lapangan.[5]
20 – Indonesia Bambang Pamungkas, atau yang akrap disapa Bepe identik dengan Jersey nomor 20. Nomor punggung itu sudah menjadi saksi sejarah perjalanan panjang Bepe, selama 20 tahun berkarier sebagai atlet sepak bola. Setelah memutuskan pensiun, manajemen Persija resmi mengistirahatkan nomor 20.[6]

Tata Kelola

Direksi

Posisi Nama
Direktur Utama Indonesia Ambono Januarianto
Direktur Keuangan Indonesia Kokoh Alfiat
Direktur Marketing Bisnis Indonesia Andika Suksmana
Direktur Komersial Indonesia Ivi Sumarna
Direktur Olahraga Indonesia
Direktur Teknik Akademi Persija Indonesia Sudirman

Official

Posisi Nama
Presiden Klub Indonesia Mohammad Prapanca
Wakil Presiden Klub Indonesia Ganesha Putra
Pembina/Penasihat Klub Indonesia
Sekretaris Tim Indonesia Muhammad Araaf Sidik
Manajer + Pelatih Kepala Jerman Thomas Doll
Asisten Manajer Indonesia Vava Hernandia
Asisten Pelatih Italia Pasquale Rocco
Indonesia Sopian Hadi
Pelatih Fisik Siprus Paul Keenan
Indonesia Ilham Ralibi
Pelatih Kiper Ceko Ján Klima
Pelatih Individual Development Indonesia Ferdiansyah
Pelatih Movement Indonesia Jeremiah
Opposition / Player Scouting Indonesia Petrick Sinuraya
Dokter Tim Indonesia dr. Ikhsan Eka Putra AIFO K
Fisioterapis Indonesia M. Yanizar Lubis
Indonesia Jeremia Halomoan S
Sports Nutritionist Indonesia Emilia E. Achmadi, M.Sc., Ph.D
Masseur Indonesia Sutisna
Indonesia Aditya Ahmad
Kitman Indonesia Abdul Rahman Saleh
Indonesia Candra Darmawan
Video Analyst Indonesia Uzzy Assidra
Statiscian Indonesia Dani Budi Rayoga
Player Scouting Indonesia Petrick Sinuraya
Videographer Indonesia Yudistira Achmad Nugroho
Media Officers Indonesia M. Nadhil
Photographer Indonesia Khairul Imam
Lapangan (kapasitas dan dimensi) Stadion Patriot Chandrabhaga (30.000 / 105x65 meter)
Lapangan Latihan Nirwana Park Sawangan

2022–2023

Pelatih

Tahun Nama
1962–1966 Indonesia Endang Witarsa
1972–1975 Indonesia Sinyo Aliandoe
1977–1979 Polandia Marek Janota
1985 Indonesia Yuswardi
1985–1995 Indonesia Sugih Hendarto
1994–1999 Indonesia Risdianto
1999-2000 Bulgaria Ivan Venkov Kolev
2000 Indonesia Andi Lala
2000–2003 Indonesia Sofyan Hadi
2003 Indonesia Herry Kiswanto
2003–2004 Bulgaria Atanas Giorgiev
2004–2005 Argentina Carlos Garcia Cambon
2005–2006 Moldova Arcan Iurie
2006–2007 Indonesia Rahmad Darmawan
2007–2008 Moldova Serghei Dubrovin
2008–2009 Indonesia Danurwindo
2009–2010 Indonesia Benny Dollo
2010–2011 Indonesia Rahmad Darmawan
2011–2013 Indonesia Iwan Setiawan
2013–2014 Indonesia Benny Dollo
2015 Indonesia Rahmad Darmawan
2015 Indonesia Bambang Nurdiansyah
2016 Brasil Paulo Camargo
2016 Indonesia Muhammad Zein Al Hadad
2017–2018 Brasil Stefano Cugurra Teco
2019 Bulgaria Ivan Venkov Kolev
2019 Spanyol Julio Bañuelos
2019 Brasil Edson Tavares
2020 Brasil Sergio Farias
2021 Indonesia Sudirman
2021 Italia Angelo Alessio
2022 Indonesia Sudirman
2022– Jerman Thomas Doll

Apparel

Period Kit Provider
1985–1996 Jerman Adidas
1998–2000 Inggris Reebok
2000–2003 Amerika Serikat Nike
2004–2007 Indonesia Specs
2007–2009 Italia Diadora
2009–2017 Indonesia League
2017–2019 Indonesia Specs
2020– Indonesia Juara

Pendukung

Pendukung Persija Jakarta di Stadion Gelora Bung Karno.

Persija Fans Club atau sekarang dikenal dengan nama The Jakmania ialah kelompok supporter terbesar & fanatik dari Persija Jakarta. Anggota Jakmania terdiri dari pemuda-pemudi Betawi khususnya dan warga Jakarta umumnya.[7]

Jakmania berdiri sejak era Ligina IV tepatnya pada tanggal 19 Desember 1997. Ide berdirinya The Jakmania pertama kali dicetuskan oleh manajer Persija waktu itu Diza Rasyid Ali.[8] Ide ini mendapat dukungan penuh dari Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso yang kemudian diangkat sebagai pembina Persija Jakarta.[butuh rujukan]

Lagu Anthem Persija, Satu Jiwa dan Persija Menyatukan Kita Semua ciptaan Jakmania sering dinyanyikan lagu ini sesaat usai laga pertandingan Persija berakhir dan diikuti para pemain Macan Kemayoran yang berkumpul di tengah lapangan dan ikut bernyanyi bersama.

Peringkat FIFA

Per 23 Maret 2024.[9]
Rank Poin
Indonesia AFC FIFA
5 83 888 1364

Rivalitas

Persija Jakarta mempunyai rivalitas dengan klub-klub besar lainnya di Indonesia seperti PSM Makassar yang dikenal dengan Rivalitas Jakarta-Makassar, PSMS Medan dan Persebaya Surabaya yang sudah bersaing dengan Persija sejak era Perserikatan. Selain tim-tim tersebut Persija juga mempunyai rivalitas dengan Persib Bandung dalam pertandingan yang bertajuk Derbi Indonesia (juga disebut El Clássico) yang mulai muncul pada tahun 2000an dan juga rivalitas dalam Derbi Jabodetabek dengan Persita Tangerang dan Persikabo 1973.

Referensi

  1. ^ "Ketahui Sejarah Persija, Sebelum Nonton Pertandingannya di Liga 1". www.loket.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 Februari 2020. Diakses tanggal 2019-10-11. 
  2. ^ "Masalah Finansial Bikin Persija Jakarta Lesu Di Bursa Transfer | Goal.com Indonesia". www.goal.com. 2023-11-29. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-01-28. Diakses tanggal 2024-01-28. 
  3. ^ Media, PT Prima Infosarana. "Prapanca Akui Persija Mengalami Kesulitan Finansial, Apa Faktornya?". bolasport.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-01-28. Diakses tanggal 2024-01-28. 
  4. ^ "Tentang Persija di situs web resmi Persija". persija.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-05-28. Diakses tanggal 2022-02-20. 
  5. ^ "FAKTA PERSIJA: INI SOSOK PEMAIN TERAKHIR YANG GUNAKAN NOMOR PUNGGUNG 12 DI PERSIJA". persija.id. 30 Agustus 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-09-05. Diakses tanggal 2022-09-05. 
  6. ^ "FAKTA PERSIJA; INI NOMOR PUNGGUNG PERTAMA BEPE DI PERSIJA". persija.id. 10 Juli 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-09-05. Diakses tanggal 2022-09-05. 
  7. ^ Adhikresna, Medikantyo Junandika (2021-04-10). "Asal-usul The Jakmania, Suporter Fanatik Persija Jakarta Halaman all". KOMPAS.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-05-28. Diakses tanggal 2023-05-28. 
  8. ^ Imanuddin, Muhammad (2018). Aktivitas keagamaan the jakmania dalam membentuk citra positif suporter. Jakarta: Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah. hlm. 37. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-12-27. Diakses tanggal 2022-12-27. 
  9. ^ "Football / Soccer Club World Ranking". footballdatabase.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-05-28. Diakses tanggal 2021-11-06. 

Pranala luar