Lompat ke isi

Kronologi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 22 Juni 2023 18.06 oleh Taylorbot (bicara | kontrib) ("ilmu Bumi" -> "ilmu kebumian" WP:Warung_Kopi_(Bahasa)#"ilmu_bumi"_vs_"ilmu_Bumi"_vs_"ilmu_kebumian" | t=422 su=27 in=28 at=27 -- only 47 edits left of totally 75 possible edits | edr=000-0000 ovr=010-1111 aft=000-0000)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Kronologi adalah istilah yang artinya diambil dari bahasa Yunani chronos yang artinya waktu dan -logi yang artinya ilmu maka disimpulkan kronologi adalah ilmu yang mempelajari waktu atau sebuah kejadian pada waktu tertentu. Adapun kronologi digunakan dan bermanfaat pada sebuah kejadian baik kriminal maupun nonkriminal. Kronologi sering dipakai para badan hukum untuk mengetahui kapan dan persisnya suatu kejadian atau tindak pidana terjadi.

Kronologi merupakan bagian dari periodisasi. Kronologi juga merupakan bagian dari disiplin ilmu sejarah mencakup sejarah Bumi, ilmu bumi, dan studi tentang skala waktu geologis.

Bidang terkait

[sunting | sunting sumber]

Kronologi adalah ilmu untuk menempatkan peristiwa sejarah dalam waktu. Ini bergantung pada kronometri, yang juga dikenal sebagai timekeeping, dan historiografi, yang meneliti tulisan sejarah dan penggunaan metode historis. Penanggalan radiokarbon memperkirakan usia makhluk yang dulunya hidup dengan mengukur proporsi isotop karbon-14 dalam kandungan karbonnya. Dendrokronologi memperkirakan usia pohon melalui korelasi berbagai cincin pertumbuhan pada kayu dengan urutan referensi tahun-ke-tahun yang diketahui di wilayah tersebut untuk mencerminkan variasi iklim dari tahun ke tahun. Dendrokronologi digunakan sebagai referensi kalibrasi untuk kurva penanggalan radiokarbon.

Kalender dan era

[sunting | sunting sumber]

Istilah kalender dan era (dalam arti sistem koheren dari tahun kalender bernomor) menyangkut dua konsep dasar kronologi yang saling melengkapi. Sebagai contoh, selama delapan abad kalender milik era Kristen, yaitu era yang mulai digunakan pada abad ke-8 oleh Bede, adalah kalender Julian, tetapi setelah tahun 1582 itu adalah kalender Gregorian. Dionysius Exiguus (sekitar tahun 500) adalah pendiri era itu, yang saat ini merupakan sistem penanggalan yang paling luas di dunia. Sebuah epos (epoch) adalah tanggal (biasanya tahun) ketika suatu era dimulai.

Era Ab Urbe condita

[sunting | sunting sumber]

Ab Urbe condita adalah bahasa Latin untuk "dari pendirian Kota (Roma)",[1] secara tradisional ditetapkan pada 753 SM. Itu digunakan untuk mengidentifikasi tahun Romawi oleh beberapa sejarawan Romawi. Sejarawan modern lebih sering menggunakannya daripada orang Romawi sendiri; metode dominan untuk mengidentifikasi tahun Romawi adalah dengan menyebut dua konsul yang memegang jabatan pada tahun itu. Sebelum munculnya edisi kritis modern dari karya-karya Romawi bersejarah, AUC ditambahkan tanpa pandang bulu kepada karya-karya itu oleh editor sebelumnya, membuatnya tampak lebih banyak digunakan daripada yang sebenarnya.

Ab Urbe condita digunakan secara sistematis untuk pertama kalinya pada sekitar tahun 400, oleh sejarawan Iberia, Orosius. Paus Bonifasius IV, sekitar tahun 600, sepertinya adalah orang pertama yang membuat hubungan antara era ini dan Anno Domini. (AD 1 = AUC 754.)

Era astronomi

[sunting | sunting sumber]

Era Anno Domini oleh Dionysius Exiguus (yang hanya berisi tahun kalender AD (Masehi)) diperpanjang oleh Bede hingga era Kristen lengkap (yang berisi semua tahun kalender SM, tetapi tidak ada tahun nol). Sepuluh abad setelah Bede, para astronom Perancis Philippe de la Hire (pada tahun 1702) dan Jacques Cassini (pada tahun 1740), semata-mata untuk menyederhanakan perhitungan tertentu, membuat Sistem Penanggalan Julian (diusulkan pada tahun 1583 oleh Joseph Scaliger) dan dengan itu era astronomi mulai digunakan, yang berisi tahun kabisat nol, yang mendahului tahun 1 (Masehi).[2]

  1. ^ Literally translated as "From the city having been founded".
  2. ^ Richards 2013, pp. 591-592.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  • Hegewisch, D. H., & Marsh, J. (1837). Introduction to historical chronology. Burlington [Vt.]: C. Goodrich.
  • B. E. Tumanian, “Measurement of Time in Ancient and Medieval Armenia,” Journal for the History of Astronomy 5, 1974, pp. 91–98.
  • Kazarian, K. A., “History of Chronology by B. E. Tumanian,” Journal for the History of Astronomy, 4, 1973, p. 137
  • Porter, T. M., "The Dynamics of Progress: Time, Method, and Measure". The American Historical Review, 1991.

Bacaan lanjutan

[sunting | sunting sumber]
  • Momigliano, A. "Pagan and Christian Historiography in the Fourth Century A.D." in A. Momigliano, ed., The Conflict Between Paganism and Christianity in the Fourth Century,The Clarendon Press, Oxford, 1963, pp. 79–99
  • Whitrow, G. J. (1990). Time in history views of time from prehistory to the present day. Oxford [u.a.]: Oxford Univ. Press.
  • Grafton, A. and Rosenberg, D. Cartographies of Time. A History of the Timeline. Princeton, 2010.
  • Aitken, M. (1990). Science-Based Dating in Archaeology. London: Thames and Hudson.
  • Bickerman, E. J. (1980). The Chronology of the Ancient World. London: Thames and Hudson.
  • Neugebauer, O. (1975). A History of Ancient Mathematical Astronomy Springer-Verlag.
  • Richards, E. G. (1998). Mapping Time: The Calendar and History. Oxford University Press.
  • Williams, N., & Storey, R. L. (1966). Chronology of the modern world: 1763 to the present time. London: Barrie & Rockliffe.
  • Steinberg, S. H. (1967). Historical tables: 58 B.C.-A.D. 1965. London: Macmillan.
  • Keller, H. R. (1934). The dictionary of dates. New York: The Macmillan company.
  • Koselleck, R. "Time and History." The Practice of Conceptual History. Timing History, Spacing Concepts. Palo Alto: Stanford University Press, 2002.
  • Freeman-Grenville, G. S. P. (1975). Chronology of world history: a calendar of principal events from 3000 BC to AD 1973. London: Collings.
  • Langer, W. L., & Gatzke, H. W. (1963). An encyclopedia of world history, ancient, medieval and modern, chronologically arranged. Boston: Houghton Mifflin.
  • Poole, R. L., & Poole, A. L. (1934). Studies in chronology and history. Oxford: Clarendon Press.
  • Weeks, J. E. (1701). The gentleman's hour glass; or, An introduction to chronology; being a plain and compendious analysis of time. Dublin: James Hoey.
  • Smith, T. (1818). An introduction to chronology. New York: Samuel Wood.
  • Hodgson, J., Hinton, J., & Wallis, J. (1747). An introduction to chronology:: containing an account of time; also of the most remarkable cycles, epoch's, era's, periods, and moveable feasts. To which is added, a brief account of the several methods proposed for the alteration of the style, the reforming the calendar, and fixing the true time of the celebration of Easter. London: Printed for J. Hinton, at the King's Arms in St Paul's Church-yard.

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]