Lompat ke isi

Anosmia

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 10 Maret 2021 04.45 oleh Syariful Msth (bicara | kontrib) (sunting isi artikel)
Anosmia
Mukosa hidung yang meradang dapat menyebabkan anosmia
Informasi umum
Pelafalan
SpesialisasiOtolaringologi
TipeSebagian, total

Anosmia (Bahasa Inggris: smell blindness) adalah hilangnya kemampuan seseorang untuk mencium bau, baik sebagian maupun secara total.[1] Kondisi tersebut juga dapat membuat seseorang tidak bisa merasakan makanan. Sehingga dapat memicu hilangnya nafsu makan, penurunan berat badan, malnutrisi, dan bahkan depresi.[2] Anosmia biasanya bersifat sementara, tetapi ada juga yang permanen.[2]

Anosmia
Informasi umum
SpesialisasiNeurologi, otolaringologi Sunting ini di Wikidata

Definisi

Anosmia adalah hilangnya kemampuan seseorang untuk mencium bau, baik sebagian maupun secara total. Definisi lain anosmia adalah kelainan yang terjadi pada indra penciuman.[1]

Istilah anosmia berkaitan dengan hiposmia dan hiperosmia. Hiposmia mengacu pada penurunan indra penciuman atau penurunan kemampuan untuk mendeteksi bau melalui hidung.[3] Sedangkan hiperosmiaadalah meningkatnya kemampuan indra penciuman.[4]

Tanda-tanda dan gejala

Proses penciuman terjadi ketika bau yang masuk ke dalam hidung diterima oleh sel-sel saraf pembau. Sel-sel saraf pembau ini kemudian mengirim sinyal tersebut ke otak untuk di olah dan dikirimkan kembali sehingga bau terindentifikasi.

Anosmia terjadi ketika ada gangguan dalam proses penciuman tersebut. Gangguan ini bisa berupa:

Anosmia sering kali disebabkan oleh pembengkakan atau penyumbatan di hidung yang mencegah bau tak sedap sampai ke bagian atas hidung. Anosmia terkadang disebabkan oleh masalah pada sistem yang mengirimkan sinyal dari hidung ke otak.

Iritasi pada selaput lendir yang melapisi indra penciuman

Penyebab iritasi pada selaput lendir yang melapisi hidung di antaranya yaitu:

  • Sinusitis
  • Pilek
  • Merokok
  • Flu atau influenza
  • Rinitis alergi
  • Rhinitis non-alergi

Pilek adalah penyebab paling umum dari hilangnya bau sebagian dan sementara. Dalam kasus ini, anosmia akan hilang dengan sendirinya.

Penyumbatan saluran hidung

Kehilangan penciuman dapat terjadi jika ada sesuatu yang secara fisik menghalangi aliran udara ke hidung. Ini mungkin termasuk:

  • Tumor
  • Polip hidung
  • Deviasi septum hidung

Kerusakan otak atau saraf

Ada reseptor di dalam hidung yang mengirimkan informasi melalui saraf ke otak. Anosmia dapat terjadi jika salah satu bagian dari jalur ini rusak. Ada banyak kondisi yang dapat menyebabkan kerusakan ini, di antaranya:

  • Usia tua
  • Penyakit Alzheimer
  • Tumor otak
  • Penyakit Huntington
  • Gangguan hormonal
  • Sklerosis multipel
  • Penyakit Parkinson
  • Skizofrenia
  • Epilepsi
  • Diabetes
  • Paparan bahan kimia yang membakar bagian dalam hidung Anda
  • Cedera kepala
  • Operasi otak
  • malnutrisi dan defisiensi vitamin
  • Mengonsumsi alkohol dalam jangka panjang
  • Stroke

Dalam kasus yang jarang terjadi, orang dilahirkan tanpa indra penciuman karena kondisi genetik. Ini disebut anosmia bawaan.[2]

Pengobatan dan pencegahan

Diagnosis

Hilangnya kemampuan indra penciuman seseorang dapat terjadi secara tiba-tida dan sulit untuk diukur. Namun, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mendiagnosis apakah seseorang menderita anosmia atau tidak, di antaranya sebagai berikut :

  • CT scan menggunakan kontras untuk mendeteksi gangguan sinus, patah tulang hidung,[1] atau untuk menentukan jenis tumor.[5]
  • Menggunakan MRI untuk mendeteksi penyakit yang berhubungan dengan otak, terutama pada pasien anosmia yang tidak mengalami gangguan pada hidung dan sinus.[1]
  • Pemindaian MRI yang menggunakan gelombang radio dan magnet untuk mendeteksi penyakit yang berkaitan dengan otak. [2]
  • endoskopi hidung untuk melihat ke dalam hidung Anda[2]
  • Endoskopi hidung untuk memeriksan rongga hidung dan saluran sinus.[6]

Epidemiologi

Di Amerika Serikat, sekitar 3% orang yang berusia di atas 40 tahun menderita anosmia. Prevalensi gangguan penciuman meningkat seiring dengan bertambahnya usia seseorang. National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES) mengukur disfungsi penciuman pada 1.818 peserta. Dari hasil data survei yang dilakukan, hasilnya menunjukkan bahwa disfungsi penciuman dialami 4% pada usia 40-49 tahun, 10% pada usia 50-59 tahun, 13% pada 60-69 tahun, 25% pada usia 70-79 tahun, dan 39% pada usia di atas 80 tahun.[7]

Hari kesadaran anosmia

Logo Hari Kesadaran Anosmia

Hari Kesadaran Anosmia adalah hari untuk menyebarkan kesadaran atau memberikan dukungan terhadap kondisi hilangnya indra penciuman pada seseorang. Hari Kesadaran Anosmia diperingati setiap tahun pada tanggal 27 Februari.[8]

Hari Kesadaran Anosmia pertama kali dimulai pada tanggal 27 Februari 2012 oleh Daniel Schein, seorang pria asal Amerika Serikat yang mengalami anosmia (disfungsi indra penciuman). Gerakan yang awalnya dimulai olehnya melalui laman media sosial Facebook miliknya tersebut, telah berkembang dalam beberapa tahun terakhir dan bahkan menjadi gerakan internasional.[9]

Lihat juga

Referensi

  1. ^ a b c d "Anosmia". Alodokter. 2018-02-22. Diakses tanggal 2021-03-01. 
  2. ^ a b c d e "What Is Anosmia?". Healthline (dalam bahasa Inggris). 2013-08-20. Diakses tanggal 2021-03-01. 
  3. ^ School, McGovern Medical (2020-01-09). "Hyposmia and Anosmia". Otorhinolaryngology - Head & Neck Surgery (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-03-01. 
  4. ^ "Hyperosmia: Symptoms, causes, and treatment". www.medicalnewstoday.com (dalam bahasa Inggris). 2018-05-26. Diakses tanggal 2021-03-01. 
  5. ^ "KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.01.07/MENKES/397/2020 TENTANG PEDOMAN NASIONAL PELAYANAN KEDOKTERAN TATA LAKSANA TUMOR OTAK". yankes.kemkes.go.id. Diakses tanggal 10 Maret 2021. 
  6. ^ "Nasal Endoscopy". www.hopkinsmedicine.org (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-03-10. 
  7. ^ Li, Xi; Lui, Forshing (2020-07-06). "Anosmia". StatPearls (dalam bahasa Inggris). 
  8. ^ "ANOSMIA AWARENESS DAY - February 27". National Day Calendar (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-03-09. 
  9. ^ "Anosmia Awareness Day 2021 Date, History & Significance: Know More About The Partial or Complete Loss of Smell and It's Effects". LatestLY (dalam bahasa Inggris). 2021-02-26. Diakses tanggal 2021-03-09. 

Pranala luar