Mahyuddin Natimbul Same'a: Perbedaan antara revisi
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 65: | Baris 65: | ||
== Karier akademik == |
== Karier akademik == |
||
Mahyuddin memulai karirnya sebagai staf di fakultas biologi di Universitas Sriwijaya.<ref name=":1">{{Cite book|last=Widodo|first=Dwi Rustiono|url=https://books.google.co.id/books?id=i5UP5the_QkC&pg=PA80|title=Wajah DPR dan DPD, 2009–2014: latar belakang pendidikan dan karier|last2=Suprapti|first2=Endang|last3=Panolih|first3=Krisna P.|last4=Setyawati|first4=MG Retno|last5=Prihatin|first5=Slamet Joko|date=2010|publisher=Penerbit Buku Kompas|isbn=978-979-709-471-3|editor-last=Santoso|editor-first=F. Harianto|location=Jakarta|pages=80|language=id}}</ref> Setelah menempuh pendidikan spesialis [[Obstetri|kebidanan]] dan [[Ginekologi|kandungan]] di [[Universitas Airlangga]] pada tahun 1984, Mahyuddin menjadi dosen di Universitas Sriwijaya.<ref name=":0" /> Kemudian, ia juga diangkat menjadi direktur keluarga berencana di [[RSUP Dr. Mohammad Hoesin|Rumah Sakit Umum Pusat Palembang]].<ref name=":0" /> |
Mahyuddin memulai karirnya sebagai staf di fakultas biologi di Universitas Sriwijaya.<ref name=":1">{{Cite book|last=Widodo|first=Dwi Rustiono|url=https://books.google.co.id/books?id=i5UP5the_QkC&pg=PA80|title=Wajah DPR dan DPD, 2009–2014: latar belakang pendidikan dan karier|last2=Suprapti|first2=Endang|last3=Panolih|first3=Krisna P.|last4=Setyawati|first4=MG Retno|last5=Prihatin|first5=Slamet Joko|date=2010|publisher=Penerbit Buku Kompas|isbn=978-979-709-471-3|editor-last=Santoso|editor-first=F. Harianto|location=Jakarta|pages=80|language=id}}</ref> Setelah menempuh pendidikan spesialis [[Obstetri|kebidanan]] dan [[Ginekologi|kandungan]] di [[Universitas Airlangga]] pada tahun 1984, Mahyuddin menjadi dosen di Universitas Sriwijaya.<ref name=":0" /> Kemudian, ia juga diangkat menjadi direktur program keluarga berencana di [[RSUP Dr. Mohammad Hoesin|Rumah Sakit Umum Pusat Palembang]].<ref name=":0" /> |
||
Setelah lima tahun mengajar di universitas tersebut, Mahyuddin diangkat menjadi sekretaris fakultas kedokteran di universitas tersebut. Ia kemudian dipromosikan menjadi asisten [[dekan]] pada tahun 1996 dan sebagai asisten [[rektor]] pada tahun 1999.<ref name=":1" /> Ia mengakhiri kariernya di universitas setelah terpilih sebagai wakil gubernur pada tahun 2003.<ref name=":0" /> |
Setelah lima tahun mengajar di universitas tersebut, Mahyuddin diangkat menjadi sekretaris fakultas kedokteran di universitas tersebut. Ia kemudian dipromosikan menjadi asisten [[dekan]] pada tahun 1996 dan sebagai asisten [[rektor]] pada tahun 1999.<ref name=":1" /> Ia mengakhiri kariernya di universitas setelah terpilih sebagai wakil gubernur pada tahun 2003.<ref name=":0" /> |
Revisi per 10 April 2021 01.04
Mahyuddin Natimbul Same'a | |
---|---|
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat | |
Masa jabatan 1 Oktober 2009 – 1 Oktober 2014 | |
Presiden | Susilo Bambang Yudhoyono |
Grup parlemen | Partai Demokrat |
Daerah pemilihan | Sumatra Selatan I |
Mayoritas | 75.695 |
Gubernur Sumatra Selatan | |
Masa jabatan 19 Juni 2008 – 7 November 2008 Penjabat sampai 11 Juli 2008 | |
Presiden | Susilo Bambang Yudhoyono |
Wakil Gubernur Sumatra Selatan | |
Masa jabatan 7 November 2003 – 19 Juni 2008 | |
Presiden | Megawati Soekarnoputri Susilo Bambang Yudhoyono |
Pendahulu Thobroni Hs | |
Informasi pribadi | |
Lahir | Kabupaten Lahat, Sumatra Selatan, Indonesia | 14 September 1947
Meninggal | 8 April 2021 Palembang, Sumatra Selatan | (umur 73)
Partai politik | Partai Demokrat |
Suami/istri | Halipah |
Anak | Muhammad Taufik Roseno Yudha Pratomo Anggia Primasari |
Orang tua |
|
Almamater | Universitas Sriwijaya Universitas Airlangga |
Profesi |
|
Sunting kotak info • L • B |
Prof. Dr. dr. H. Mahyuddin Natimbul Same'a, SpOG(K) (14 September 1947 – 8 April 2021) adalah seorang politikus, dokter, dan akademikus Indonesia yang menjabat sebagai Wakil Gubernur Sumatera Selatan dari tahun 2003 hingga 2008 dan sebagai Gubernur Sumatera Selatan pada tahun 2008. Setelah lima bulan menjabat sebagai gubernur, Mahyuddin kemudian menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari tahun 2009 hingga 2014.
Kehidupan awal
Mahyuddin lahir pada 14 September 1947 sebagai putra keempat dari tujuh bersaudara Natimbul dan Same'a di desa Tanjungkurung, yang terletak di Kabupaten Lahat.[1] Ia memulai studinya di Sekolah Rakyat setempat pada usia tujuh tahun dan kemudian lulus dari sekolah dasar pada tahun 1960.[1] Selama masa sekolah menengahnya, dia bekerja di pasar lokal.[1] Pada tahun 1963, ia lulus dari sekolah menengah pertama dan pada tahun 1967 ia lulus dari Sekolah Menengah Atas Xaverius.[1] Ia lulus dari Universitas Sriwijaya pada tahun 1975 dengan gelar kedokteran.[1]
Karier akademik
Mahyuddin memulai karirnya sebagai staf di fakultas biologi di Universitas Sriwijaya.[2] Setelah menempuh pendidikan spesialis kebidanan dan kandungan di Universitas Airlangga pada tahun 1984, Mahyuddin menjadi dosen di Universitas Sriwijaya.[1] Kemudian, ia juga diangkat menjadi direktur program keluarga berencana di Rumah Sakit Umum Pusat Palembang.[1]
Setelah lima tahun mengajar di universitas tersebut, Mahyuddin diangkat menjadi sekretaris fakultas kedokteran di universitas tersebut. Ia kemudian dipromosikan menjadi asisten dekan pada tahun 1996 dan sebagai asisten rektor pada tahun 1999.[2] Ia mengakhiri kariernya di universitas setelah terpilih sebagai wakil gubernur pada tahun 2003.[1]
Karier politik
Wakil gubernur
Mahyuddin terjun ke dunia politik tidak lama sebelum pemilihan umum Sumatera Selatan tahun 2003, di mana ia mencalonkan diri bersama Syahrial Oesman. Mereka menempati urutan pertama, memenangkan 38 suara, satu suara lebih banyak dari gubernur petahana saat itu, Rosihan Arsyad, yang juga mencalonkan diri dalam pemilihan.[3] Skandal politik terjadi setelah pemilihan, ketika lima belas anggota parlemen dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) mendukung Syahrial alih-alih Rosihan yang disetujui partai.[4] Megawati Soekarnoputri, mantan presiden Indonesia yang menjadi Ketua Umum PDI-P, menunda konfirmasi hasil karena skandal ini.[5] Mahyuddin dan Syahrial akhirnya dilantik pada 7 November 2003.[4]
Gubernur
Gubernur Sumatra Selatan saat itu, Syahrial Oesman, mengundurkan diri dari jabatannya pada tanggal 19 Juni 2008 untuk mencalonkan diri dalam pemilihan gubernur yang akan datang.[6] Mahyuddin menjabat setelah dia mengundurkan diri dan kemudian dilantik pada 11 Juli 2008.[7] Masa jabatannya berakhir pada 7 November 2008.[8] Selama menjadi gubernur, Mahyuddin mengeluarkan keputusan yang secara hukum melarang keberadaan Ahmadiyah di Sumatra Selatan.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat
Mahyuddin terpilih menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat setelah memperoleh 75.695 suara dari daerah pemilihan Sumatra Selatan I.[2] Ia ditugaskan di Komisi X DPR yang membidangi pendidikan, kepemudaan, olah raga, pariwisata, seni dan budaya. Mahyuddin menjadi ketua komisi pada 21 Oktober 2009.[9] Mahyuddin menyerahkan jabatannya sebagai ketuanya kepada Agus Hermanto setelah masa jabatan tiga tahun.[10]
Ia kemudian mencalonkan diri kembali sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari partai dan daerah pemilihan yang sama pada tahun 2014.[11] Dia tidak memperoleh cukup suara untuk kursi parlemen.[12]
Wafat
Mahyuddin meninggal pada 8 April 2021, dilaporkan sekitar pukul 23:45 di Palembang.[13] Pemakaman gubernur yang layak untuknya tidak dapat diadakan karena penyebab kematiannya.[14]
Rujukan
- ^ a b c d e f g h Tokoh Indonesia (2008-07-12). "Gubernur Sumsel 2008". Diakses tanggal 2021-04-09.
- ^ a b c Widodo, Dwi Rustiono; Suprapti, Endang; Panolih, Krisna P.; Setyawati, MG Retno; Prihatin, Slamet Joko (2010). Santoso, F. Harianto, ed. Wajah DPR dan DPD, 2009–2014: latar belakang pendidikan dan karier. Jakarta: Penerbit Buku Kompas. hlm. 80. ISBN 978-979-709-471-3.
- ^ Rokian, Ajmal (2003-08-04). "Syahrial Usman Gubernur Sumsel Terpilih". liputan6.com. Diakses tanggal 2021-04-09.
- ^ a b "Akhirnya Dilantik Juga". Tempo. 16 November 2003. Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 April 2021. Diakses tanggal 9 April 2021.
- ^ Adityo, FX Dimas (2003-09-12). "Keppres Pelantikan Gubernur Sumsel Belum Keluar". Tempo (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-04-09.
- ^ tw/djo (9 June 2008). "Ikut Pilkada, Gubernur Sumsel Syahrial Oesman Pamitan". detiknews. Diakses tanggal 2021-04-09.
- ^ "Profil – Mahyuddin NS". merdeka.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-04-09.
- ^ "Alex Noerdin-Eddy Yusuf Dilantik". KOMPAS.com. 2008-11-07. Diakses tanggal 2021-04-09.
- ^ "Laporan Penetapan Pimpinan Komisi X DPR-RI Tahun Sidang 2009-2010" (PDF). People's Representative Council. 21 October 2009. Diakses tanggal 9 April 2021.
- ^ Armanias, Iwan (4 June 2012). "Agus Hermanto Gantikan Mahyuddin Jadi Ketua Komisi X DPR RI". www.dpr.go.id. Diakses tanggal 2021-04-09.
- ^ Hutagaol, Meisyanti (2014-03-26). "Peta Kekuatan Caleg 2014 Dapil Sumatera Selatan II". www.viva.co.id. Diakses tanggal 2021-04-09.
- ^ Yunus, Yusran (1 October 2014). "Nama-Nama Anggota DPR RI 2014-2019 Yang Dilantik". Bisnis24. Diakses tanggal 9 April 2021.
- ^ Agustina, Dewi (9 April 2021). "BREAKING NEWS: Mantan Gubernur Sumsel Prof Mahyuddin Meninggal Dunia". tribunnews.com. Tribun News.
- ^ Putra, Aji YK (2021-04-09). "Mantan Gubernur Sumsel Mahyuddin Meninggal Dunia akibat Corona Halaman all". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2021-04-09.
Jabatan politik | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Syahrial Oesman |
Gubernur Sumatra Selatan 2008 |
Diteruskan oleh: Alex Noerdin |
- Kelahiran 1947
- Kematian 2021
- Meninggal usia 74
- Alumni Universitas Sriwijaya
- Gubernur Sumatra Selatan
- Tokoh Sumatra Selatan
- Tokoh dari Lahat
- Dokter Indonesia
- Dosen Indonesia
- Akademisi Indonesia
- Anggota DPR RI 2009–2014
- Anggota DPR 2009-2014 dari fraksi Partai Demokrat
- Alumni Universitas Airlangga
- Wakil Gubernur Sumatra Selatan