Hazairin: Perbedaan antara revisi
kTidak ada ringkasan suntingan |
→cleanup: - honorifics; fixed infobox; |
||
(38 revisi perantara oleh 28 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{Infobox Officeholder |
{{Infobox Officeholder |
||
|honorific-prefix =<!-- Kolom ini hanya untuk gelar kenegaraan/kehormatan (bukan gelar akademis/keagamaan/profesi) --> |
|||
|name = {{PAGENAME}} |
|||
|name = {{PAGENAME}} |
|||
|image = Hazairin.png |
|||
|image = Dr Hazairin, Pekan Buku Indonesia 1954, p242.jpg |
|||
|imagesize = |
|||
|imagesize = |
|||
|caption = |
|||
|caption = Hazairin pada 1954 |
|||
|office = Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia|Menteri Dalam Negeri Indonesia |
|||
|office = Menteri Dalam Negeri Indonesia |
|||
|order = 11 |
|||
|order = Ke-11 |
|||
|term_start = [[30 Juli]] [[1953]] |
|||
|term_start = 30 Juli 1953 |
|||
|term_end = [[12 Agustus]] [[1955]] |
|||
|term_end = 23 Oktober 1954 |
|||
|succeeding = |
|||
|president = [[Soekarno]] |
|president = [[Soekarno]] |
||
|primeminister = [[Ali Sastroamidjojo]] |
|||
|predecessor = [[Mohamad Roem]] |
|||
| |
|predecessor = [[Mohamad Roem]] |
||
|successor = [[R. Sunarjo]] |
|||
|birth_date = {{Birth date|1906|11|28}} |
|||
|birth_date = {{Birth date|1906|11|28}} |
|||
|birth_place = {{flagicon|Belanda}} [[Kota Bukittinggi|Bukittinggi]], [[Sumatera Barat]], [[Hindia Belanda]] |
|||
|birth_place = [[Kota Bukittinggi|Bukittinggi]], [[Sumatera Barat]], [[Hindia Belanda]] |
|||
|death_date = {{Death date and age|1975|12|11|1906|11|28|mf=y}} |
|||
|death_date = {{Death date and age|1975|12|11|1906|11|28|mf=y}} |
|||
|death_place = {{flagicon|Indonesia}} [[Jakarta]], [[Indonesia]] |
|||
|death_place = [[Jakarta]], Indonesia |
|||
|nationality = [[Indonesia]] |
|||
|nationality = <!-- Kolom ini hanya untuk warga negara; atau pihak asing --> |
|||
|party = |
|||
|party = |
|||
|spouse = |
|||
|spouse = |
|||
|relations = |
|||
|relations = |
|||
|children = |
|||
|children = |
|||
|alma_mater = |
|||
|alma_mater = [[Rechtshoogeschool te Batavia]] |
|||
|occupation = |
|||
|occupation = |
|||
|profession = |
|||
|profession = |
|||
|religion = [[Islam]] |
|||
|religion = <!-- Kosongkan bagian ini; kolom terkait Suku, Agama dan Ras telah dinonaktifkan --> |
|||
|signature = |
|||
|signature = |
|||
|website = |
|||
|website = |
|||
|footnotes = |
|||
|footnotes = |
|||
}} |
}} |
||
Prof. Dr. '''Hazairin''' ({{lahirmati|[[Kota Bukittinggi|Bukittinggi]], [[Sumatera Barat]]|28|11|1906|[[Jakarta]]|11|12|1975}}) adalah [[Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia|Menteri Dalam Negeri]] dalam [[kabinet Ali-Wongso-Arifin]] ([[1953]]-[[1955]]). Ia adalah Guru Besar Hukum Adat dan Hukum Islam dari [[Universitas Indonesia]]. Ia dimakamkan di [[TMP Kalibata]], Jakarta. |
|||
[[Profesor|Prof.]] [[Doktor|Dr.]] [[Meester in de rechten|Mr.]] '''Hazairin''', [[Sarjana Hukum|S.H.]], [[Magister|M.Hum.]] ({{lahirmati|[[Kota Bukittinggi|Bukittinggi]], [[Sumatera Barat]]|28|11|1906|[[Jakarta]]|11|12|1975}}) adalah seorang pakar hukum adat. Ia menjabat [[Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia|Menteri Dalam Negeri]] dalam [[Kabinet Ali Sastroamidjojo I]]. |
|||
== Asal usul == |
|||
Hazairin lahir di tengah-tengah keluarga taat beragama, dari pasangan Zakaria Bahri ([[Suku bangsa di Bengkulu|Bengkulu]]) dan Aminah ([[Orang Minang|Minangkabau]]). Ayahnya adalah seorang guru dan kakeknya, Ahmad Bakar, adalah seorang ulama. Dari kedua orang tersebut, Hazairin mendapat dasar pelajaran ilmu agama dan bahasa Arab.<ref>Abu Bakar, Prof. Dr. Hazairin SH dan Pemikiran Hukum Kewarisan Bilateral, IAIN Antasari</ref> |
|||
== Kehidupan == |
|||
Hazairin menamatkan pendidikannya di [[Rechtshoogeschool te Batavia]] (Sekolah Tinggi Hukum Jakarta) pada tahun 1936, dengan gelar doktor hukum adat. Setamat kuliah, Hazairin bekerja sebagai kepala Pengadilan Negeri Padang Sidempuan (1938–1945). Selama menjabat, Hazairin juga melakukan penelitian terhadap hukum adat Tapanuli Selatan. Atas jasa-jasanya itu, dia diberikan gelar "Pangeran Alamsyah Harahap." |
|||
Pada April 1946, dia diangkat sebagai Residen [[Bengkulu]], merangkap Wakil Gubernur Militer [[Sumatera Selatan]]. Ketika menjabat sebagai residen, dia mengeluarkan uang kertas yang dikenal sebagai "Uang Kertas Hazairin." Sesudah revolusi fisik berakhir, dia diangkat menjadi Kepala Bagian Hukum Sipil Kementerian Kehakiman. |
|||
Hazairin terjun di kancah perpolitikan Indonesia, dengan ikut mendirikan Partai [[Persatuan Indonesia Raya]] (PIR). Bersama Wongsonegoro dan Rooseno, dia menjadi anggota [[DPRS|Dewan Perwakilan Rakyat Sementara]] sebagai wakil Partai PIR. Dalam kapasitasnya sebagai wakil partai pula, Hazairin diangkat menjadi Menteri Dalam Negeri pada Kabinet Ali Sastroamidjojo I (1953–1955). Pada [[Pemilu 1955]], Partai PIR terpecah menjadi dua, yakni PIR - Wongsonegoro dan PIR - Hazairin. Dalam pemilihan tersebut, PIR - Hazairin hanya memperoleh 114.644 suara atau setara dengan satu kursi.<ref>http://www.kpu.go.id/Sejarah/pemilu1955.shtml {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070930231645/http://www.kpu.go.id/Sejarah/pemilu1955.shtml |date=2007-09-30 }} Hasil pemilu dan sejarah</ref> |
|||
Selesai terjun di dunia politik, Hazairin menjadi Guru Besar Hukum Adat dan Hukum Islam di [[Universitas Indonesia]]. Dia juga menjadi Guru Besar di [[Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta|Universitas Islam Jakarta]], Perguruan Tinggi Hukum Militer (PTHM), dan Pendidikan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK). |
|||
== Kematian == |
|||
[[Berkas:Dr. Hazairin S.H. - TMPNU Kalibata 1.jpg|thumb|250px|Makam Hazairin di Taman Makam Pahlawan Kalibata]] |
|||
Hazairin meninggal dunia pada tanggal 11 Desember 1975 dan dimakamkan di [[TMP Kalibata]], Jakarta. Atas jasa-jasanya, pada tahun 1999 Pemerintah mengukuhkan Hazairin sebagai [[Pahlawan Nasional]].<ref>Pahlawan Indonesia, Media Pusindo, Jakarta, 2008</ref> |
|||
== Karya == |
|||
* Pergolakan Penyesuaian Adat Kepada Hukum Islam (1952) |
|||
* Tujuh Serangkai Tentang Hukum (1981) |
|||
* Hukum Kewarisan Bilateral menurut al-Qur’an dan Hadits (1982) |
|||
* Hendak Kemana Hukum Islam (1976) |
|||
* Perdebatan dalam Seminar Hukum tentang Faraidhh (1963) |
|||
* Hukum Kekeluargaan Nasional |
|||
* Tinjauan Mengenai Undang-undang Perkawinan Nomor 1 tahun 1974. |
|||
* Hukum Pidana Islam Ditinjau dari Segi-segi, dan Asas-asas Tata Hukum Nasional; Demokrasi Pancasila (1970 |
|||
* Negara Tanpa Penjara (1981) |
|||
* Hukum Baru di Indonesia (1973) |
|||
* Ilmu Pengetahuan Islam dan Masyarakat (1973) |
|||
* Demokrasi Pancasila (1981) |
|||
== Referensi == |
|||
{{reflist}} |
|||
{{S-start}} |
{{S-start}} |
||
{{s-off}} |
|||
{{kotak suksesi|pendahulu=[[Mohamad Roem]]|jabatan=[[Menteri Dalam Negeri Indonesia]]|pengganti=[[R. Sunarjo]]|tahun=[[30 Juli]] [[1953]]–[[12 Agustus]] [[1955]]}} |
|||
{{kotak suksesi|pendahulu=[[Mohamad Roem]]|jabatan=[[Menteri Dalam Negeri Indonesia]]|pengganti=[[R. Sunarjo]]|tahun=1953–1954}} |
|||
{{End}} |
{{End}} |
||
{{Pahlawan Indonesia}} |
{{Pahlawan Indonesia}} |
||
{{lifetime|1906|1975|Hazairin, Hazairin}} |
{{lifetime|1906|1975|Hazairin, Hazairin}} |
||
{{indo-bio-stub}} |
|||
[[Kategori:Tokoh dari Bukittinggi]] |
|||
[[Kategori:Menteri Dalam Negeri Indonesia]] |
[[Kategori:Menteri Dalam Negeri Indonesia]] |
||
[[Kategori:Tokoh hukum Minangkabau]] |
|||
[[Kategori:Tokoh Bengkulu]] |
|||
[[Kategori:Tokoh dari Bukittinggi]] |
|||
[[Kategori:Alumni Universitas Indonesia]] |
|||
{{Indo-bio-stub}} |
|||
[[ms:Hazairin]] |
Revisi terkini sejak 2 Juni 2024 05.55
Hazairin | |
---|---|
Menteri Dalam Negeri Indonesia Ke-11 | |
Masa jabatan 30 Juli 1953 – 23 Oktober 1954 | |
Presiden | Soekarno |
Perdana Menteri | Ali Sastroamidjojo |
Informasi pribadi | |
Lahir | Bukittinggi, Sumatera Barat, Hindia Belanda | 28 November 1906
Meninggal | 11 Desember 1975 Jakarta, Indonesia | (umur 69)
Almamater | Rechtshoogeschool te Batavia |
Sunting kotak info • L • B |
Prof. Dr. Mr. Hazairin, S.H., M.Hum. (28 November 1906 – 11 Desember 1975) adalah seorang pakar hukum adat. Ia menjabat Menteri Dalam Negeri dalam Kabinet Ali Sastroamidjojo I.
Asal usul
[sunting | sunting sumber]Hazairin lahir di tengah-tengah keluarga taat beragama, dari pasangan Zakaria Bahri (Bengkulu) dan Aminah (Minangkabau). Ayahnya adalah seorang guru dan kakeknya, Ahmad Bakar, adalah seorang ulama. Dari kedua orang tersebut, Hazairin mendapat dasar pelajaran ilmu agama dan bahasa Arab.[1]
Kehidupan
[sunting | sunting sumber]Hazairin menamatkan pendidikannya di Rechtshoogeschool te Batavia (Sekolah Tinggi Hukum Jakarta) pada tahun 1936, dengan gelar doktor hukum adat. Setamat kuliah, Hazairin bekerja sebagai kepala Pengadilan Negeri Padang Sidempuan (1938–1945). Selama menjabat, Hazairin juga melakukan penelitian terhadap hukum adat Tapanuli Selatan. Atas jasa-jasanya itu, dia diberikan gelar "Pangeran Alamsyah Harahap."
Pada April 1946, dia diangkat sebagai Residen Bengkulu, merangkap Wakil Gubernur Militer Sumatera Selatan. Ketika menjabat sebagai residen, dia mengeluarkan uang kertas yang dikenal sebagai "Uang Kertas Hazairin." Sesudah revolusi fisik berakhir, dia diangkat menjadi Kepala Bagian Hukum Sipil Kementerian Kehakiman.
Hazairin terjun di kancah perpolitikan Indonesia, dengan ikut mendirikan Partai Persatuan Indonesia Raya (PIR). Bersama Wongsonegoro dan Rooseno, dia menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Sementara sebagai wakil Partai PIR. Dalam kapasitasnya sebagai wakil partai pula, Hazairin diangkat menjadi Menteri Dalam Negeri pada Kabinet Ali Sastroamidjojo I (1953–1955). Pada Pemilu 1955, Partai PIR terpecah menjadi dua, yakni PIR - Wongsonegoro dan PIR - Hazairin. Dalam pemilihan tersebut, PIR - Hazairin hanya memperoleh 114.644 suara atau setara dengan satu kursi.[2]
Selesai terjun di dunia politik, Hazairin menjadi Guru Besar Hukum Adat dan Hukum Islam di Universitas Indonesia. Dia juga menjadi Guru Besar di Universitas Islam Jakarta, Perguruan Tinggi Hukum Militer (PTHM), dan Pendidikan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK).
Kematian
[sunting | sunting sumber]Hazairin meninggal dunia pada tanggal 11 Desember 1975 dan dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta. Atas jasa-jasanya, pada tahun 1999 Pemerintah mengukuhkan Hazairin sebagai Pahlawan Nasional.[3]
Karya
[sunting | sunting sumber]- Pergolakan Penyesuaian Adat Kepada Hukum Islam (1952)
- Tujuh Serangkai Tentang Hukum (1981)
- Hukum Kewarisan Bilateral menurut al-Qur’an dan Hadits (1982)
- Hendak Kemana Hukum Islam (1976)
- Perdebatan dalam Seminar Hukum tentang Faraidhh (1963)
- Hukum Kekeluargaan Nasional
- Tinjauan Mengenai Undang-undang Perkawinan Nomor 1 tahun 1974.
- Hukum Pidana Islam Ditinjau dari Segi-segi, dan Asas-asas Tata Hukum Nasional; Demokrasi Pancasila (1970
- Negara Tanpa Penjara (1981)
- Hukum Baru di Indonesia (1973)
- Ilmu Pengetahuan Islam dan Masyarakat (1973)
- Demokrasi Pancasila (1981)
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Abu Bakar, Prof. Dr. Hazairin SH dan Pemikiran Hukum Kewarisan Bilateral, IAIN Antasari
- ^ http://www.kpu.go.id/Sejarah/pemilu1955.shtml Diarsipkan 2007-09-30 di Wayback Machine. Hasil pemilu dan sejarah
- ^ Pahlawan Indonesia, Media Pusindo, Jakarta, 2008
Jabatan politik | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Mohamad Roem |
Menteri Dalam Negeri Indonesia 1953–1954 |
Diteruskan oleh: R. Sunarjo |