Lompat ke isi

Tapioka: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
Dikembalikan ke revisi 24259838 oleh Mommy Debby (bicara) (TW)
Tag: Pembatalan
 
(31 revisi perantara oleh 22 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:Tepung casava.jpg|jmpl|180px|Tepung kanji]]
'''Tapioka''', '''tepung singkong''', '''tepung kanji''', atau '''aci''' adalah [[tepung]] yang diperoleh dari [[umbi]] akar [[ketela pohon]] atau dalam [[bahasa]] [[indonesia]] yaitu [[singkong]].
[[Berkas:Manioc roui et râpé (Aux 1000 saveurs de Tayap).JPG|jmpl|180px|Memeras singkong parut]]
[[Berkas:Biji delima pacar china.JPG|jmpl|180px|[[Pacar cina (makanan)|Pacar china]] kering]]
[[Berkas:Rujak cireng, Purwokerto 2015-03-22.jpg|jmpl|180px|[[Cireng]] bumbu rujak]]
[[Berkas:Tapioca cracker.jpg|jmpl|180px|[[Kerupuk]], sebagaimana dijual di [[Los Angeles]] ]]
'''Tapioka''', disebut juga sebagai '''kanji''' atau '''aci''', adalah tepung [[amilum|pati]] yang diekstrak dari [[umbi]] [[singkong]]. Tepung tapioka juga mempunyai beberapa sebutan lain, seperti ''tepung aci'' atau ''tepung kanji''. Dalam [[bahasa Jawa]] dikenal sebagai ''Tepung Kanji''.
Dalam [[bahasa Sunda]] dikenal sebagai ''aci sampeu''.
Tapioka memiliki sifat-sifat yang serupa dengan [[tepung sagu]], sehingga penggunaan keduanya dapat dipertukarkan. Bahkan, dalam percakapan sehari-hari, orang [[Betawi]] pun menamainya ''tepung sagu''.


Sedangkan Tepung singkong sebenarnya berbeda dengan tepung tapioka. Tepung tapioka adalah hasil ekstraksi umbi singkong sedangkan tepung singkong adalah tepung dari hasil parutan singkong yg dikeringkan .
'''Tapioka''' memiliki sifat-sifat yang serupa dengan [[tepung sagu]], sehingga penggunaan keduanya dapat dipertukarkan.


== Etimologi ==
Tepung ini sering digunakan untuk membuat makanan dan bahan [[perekat]]. Banyak [[makanan]] [[tradisional]] yang menggunakan tapioka sebagai bahan bakunya, seperti bakso.
Tapioka berasal dari [[bahasa Portugis]], ''tapioca''; yang selanjutnya berasal dari perkataan ''tipi'óka'' dalam bahasa Tupí yang dipakai oleh penduduk asli di bagian timur laut [[Brasil]], tatkala penjelajah bangsa Portugis mendarat di sana pada sekitar 1707.<ref>{{cite web| last =| first =| authorlink =| coauthors =| title =Merriam-Webster's Online Dictionary – tapioca| work =| publisher =| date =|url =http://www.m-w.com/dictionary/tapioca| format =| doi =| accessdate =2007-02-19}}</ref> Perkataan Tupi itu merujuk kepada proses untuk mengolah singkong agar dapat dimakan.


== Proses pembuatan ==
{{makanan-stub}}
Pati ubi kayu terutama terkumpul di dalam sel-sel umbi akar singkong. Untuk mengekstraknya, umbi singkong dikupas kulitnya, dicuci dan diparut terlebih dulu. Hasil parutan kemudian digilas lagi, dicampur dengan air dan diperas, sehingga butir-butir patinya keluar dan terbawa air. Setelah disaring untuk memisahkan sisa-sisa ampas, air bercampur pati singkong tersebut kemudian didiamkan sehingga patinya mengendap. Airnya kemudian dibuang dan endapan patinya dijemur hingga kering menjadi tepung.

Tapioka dapat dibuat secara manual dalam industri kecil skala rumah tangga, ataupun dengan proses-proses mekanis pada industri menengah dan besar.

Tapioka dapat pula dibuat dari [[gaplek]]. Akan tetapi prosesnya memerlukan beberapa proses tambahan, di antaranya proses ''bleaching'' (pemucatan) yang bisa dilakukan dengan cara [[sulfitasi]], agar diperoleh tapioka yang berwarna putih dan memiliki citarasa yang baik.<ref>{{aut|Wijana, S., I. Nurika, & I. Ningsih}}. 2011. [https://jtp.ub.ac.id/index.php/jtp/article/view/341 "Analisis kelayakan teknis dan finansial produksi tapioka dari bahan baku gaplek pada skala industri kecil menengah"]. ''Jurnal Teknologi Pertanian'' '''12'''(2): 76-133 (Agustus 2011)</ref>

== Kandungan gizi ==
Kandungan utama tapioka adalah [[karbohidrat]]; dengan kadar rendah [[protein]], [[lemak jenuh]], dan [[sodium]].<ref name="NutritionData">{{cite web|url=http://nutritiondata.self.com/facts/sweets/5525/2|title=Puddings, tapioca, ready-to-eat, fat free; one container refrigerated 4 oz. or 112 g|publisher=Conde Nast|year=2014|accessdate=28 March 2014}}</ref> Kandungan [[vitamin]] dan [[mineral]] di dalamnya tidaklah signifikan.<ref name=NutritionData/>

== Pemanfaatan ==
Tepung ini sering digunakan untuk membuat makanan dan bahan [[perekat]]. Banyak [[makanan]] dan [[minuman]] [[tradisional]] yang menggunakan tapioka sebagai bahan baku utamanya, seperti aneka jenis [[kerupuk]], [[pempek]], [[tekwan]], [[bakso]], [[siomay]], [[pacar cina (makanan)|pacar cina]], serta [[kolak]] biji salak. Tapioka juga digunakan sebagai bahan campuran kue-kue, seperti kue ''pèpè'' (semacam kue lapis), [[kue moci]], dan lain-lain. Beberapa penganan kreasi baru dari [[Jawa Barat]], di mana tapioka dikenal sebagai ''aci'', misalnya adalah ''[[cimol]]'' (kependekan ''aci digemol'', aci dikepal-kepal); ''[[cireng]]'' (''aci digoreng''); ''[[cilok]]'' (''aci dicolok'', aci ditusuk/disatai); ''[[cilung]]'' (''aci digulung'', dengan bumbu kacang pedas); dan juga ''[[batagor]]'' (bakso-tahu atau bakwan-tahu goreng).

Tapioka juga digunakan untuk membuat kaku pakaian. Istilah "dikanji" berarti (pakaian yang) dibubuhi cairan kanji agar menjadi keras atau kaku<ref>KBBI Daring: [https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/menganji ''menganji'']</ref> tatkala diseterika, dan lipatannya dapat membentuk garis lurus yang sempurna.

== Catatan kaki ==
{{reflist}}


[[Kategori:Bahan makanan]]
[[Kategori:Bahan makanan]]
[[Kategori:Karbohidrat]]
[[Kategori:Tepung]]

Revisi terkini sejak 7 Oktober 2023 09.32

Tepung kanji
Memeras singkong parut
Pacar china kering
Cireng bumbu rujak
Kerupuk, sebagaimana dijual di Los Angeles

Tapioka, disebut juga sebagai kanji atau aci, adalah tepung pati yang diekstrak dari umbi singkong. Tepung tapioka juga mempunyai beberapa sebutan lain, seperti tepung aci atau tepung kanji. Dalam bahasa Jawa dikenal sebagai Tepung Kanji. Dalam bahasa Sunda dikenal sebagai aci sampeu. Tapioka memiliki sifat-sifat yang serupa dengan tepung sagu, sehingga penggunaan keduanya dapat dipertukarkan. Bahkan, dalam percakapan sehari-hari, orang Betawi pun menamainya tepung sagu.

Sedangkan Tepung singkong sebenarnya berbeda dengan tepung tapioka. Tepung tapioka adalah hasil ekstraksi umbi singkong sedangkan tepung singkong adalah tepung dari hasil parutan singkong yg dikeringkan .

Etimologi[sunting | sunting sumber]

Tapioka berasal dari bahasa Portugis, tapioca; yang selanjutnya berasal dari perkataan tipi'óka dalam bahasa Tupí yang dipakai oleh penduduk asli di bagian timur laut Brasil, tatkala penjelajah bangsa Portugis mendarat di sana pada sekitar 1707.[1] Perkataan Tupi itu merujuk kepada proses untuk mengolah singkong agar dapat dimakan.

Proses pembuatan[sunting | sunting sumber]

Pati ubi kayu terutama terkumpul di dalam sel-sel umbi akar singkong. Untuk mengekstraknya, umbi singkong dikupas kulitnya, dicuci dan diparut terlebih dulu. Hasil parutan kemudian digilas lagi, dicampur dengan air dan diperas, sehingga butir-butir patinya keluar dan terbawa air. Setelah disaring untuk memisahkan sisa-sisa ampas, air bercampur pati singkong tersebut kemudian didiamkan sehingga patinya mengendap. Airnya kemudian dibuang dan endapan patinya dijemur hingga kering menjadi tepung.

Tapioka dapat dibuat secara manual dalam industri kecil skala rumah tangga, ataupun dengan proses-proses mekanis pada industri menengah dan besar.

Tapioka dapat pula dibuat dari gaplek. Akan tetapi prosesnya memerlukan beberapa proses tambahan, di antaranya proses bleaching (pemucatan) yang bisa dilakukan dengan cara sulfitasi, agar diperoleh tapioka yang berwarna putih dan memiliki citarasa yang baik.[2]

Kandungan gizi[sunting | sunting sumber]

Kandungan utama tapioka adalah karbohidrat; dengan kadar rendah protein, lemak jenuh, dan sodium.[3] Kandungan vitamin dan mineral di dalamnya tidaklah signifikan.[3]

Pemanfaatan[sunting | sunting sumber]

Tepung ini sering digunakan untuk membuat makanan dan bahan perekat. Banyak makanan dan minuman tradisional yang menggunakan tapioka sebagai bahan baku utamanya, seperti aneka jenis kerupuk, pempek, tekwan, bakso, siomay, pacar cina, serta kolak biji salak. Tapioka juga digunakan sebagai bahan campuran kue-kue, seperti kue pèpè (semacam kue lapis), kue moci, dan lain-lain. Beberapa penganan kreasi baru dari Jawa Barat, di mana tapioka dikenal sebagai aci, misalnya adalah cimol (kependekan aci digemol, aci dikepal-kepal); cireng (aci digoreng); cilok (aci dicolok, aci ditusuk/disatai); cilung (aci digulung, dengan bumbu kacang pedas); dan juga batagor (bakso-tahu atau bakwan-tahu goreng).

Tapioka juga digunakan untuk membuat kaku pakaian. Istilah "dikanji" berarti (pakaian yang) dibubuhi cairan kanji agar menjadi keras atau kaku[4] tatkala diseterika, dan lipatannya dapat membentuk garis lurus yang sempurna.

Catatan kaki[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "Merriam-Webster's Online Dictionary – tapioca". Diakses tanggal 2007-02-19. 
  2. ^ Wijana, S., I. Nurika, & I. Ningsih. 2011. "Analisis kelayakan teknis dan finansial produksi tapioka dari bahan baku gaplek pada skala industri kecil menengah". Jurnal Teknologi Pertanian 12(2): 76-133 (Agustus 2011)
  3. ^ a b "Puddings, tapioca, ready-to-eat, fat free; one container refrigerated 4 oz. or 112 g". Conde Nast. 2014. Diakses tanggal 28 March 2014. 
  4. ^ KBBI Daring: menganji