Lihat sumber Kaum Tsamūd

[[Berkas:Qasr_al_Farid.JPG|ka|jmpl|300x300px|''Qaṣr Al-Farīd'' ({{lang-ar|قَصْر ٱلْفَرِيْد}}), makam terbesar pada situs [[Mada'in Salih]]]]
'''Kaum Tsamud ({{lang-ar|قوم ثمود|Qaum Tsamuud}})''' merupakan kaum yang diutus kepada mereka seorang [[Nabi]] bernama '''[[Saleh]]'''. Kaum Tsamud merupakan salah satu kaum yang dimusnahkan oleh [[Allah]] akibat tidak mau beriman. Riwayat mengenai sejarah kaum kaum Tsamud hanya ditemukan di dalam kitab suci agama Abrahamik dan syair Arab kuno. Berdasarkan temuan arkeologi, tempat tinggal kaum Tsamud terletak di [[Mada'in Salih]]. Dalam [[Al-Qur'an]] dijelaskan bahwa kaum Tsamud merupakan keturunan dari [[Kaum 'Ad]]. Sebelum bermukim di bagian utara [[Jazirah Arab]], kaum Tsamud bermukim di wilayah Arab Selatan.  Kaum Tsamud bermukim di bangunan yang berada di bukit cadas. Mereka merupakan keturunan dari Tsamud bin Amid bin Iram. Kehancuran kaum Tsamud terjadi setelah mereka menyembelih unta betina yang menjadi [[mukjizat]] dari [[Saleh|Nabi Saleh]]. Kaum ini musnah akibat gempa bumi.

== Sumber ==

=== Al-Qur'an ===
Dalam [[Al-Qur'an]] Tsamūd disebut sebanyak 26 kali, baik dalam bentuk kata yang berdiri sendiri maupun untuk menunjukkan kaum.<ref name="Atlas">{{cite book|last=Abu Khalil|first=Shawqi|year=2003|title=Athlas al-Hadith al-Nabawi Minal Kutub ash-Shihah as-Sittah|location=Damaskus|publisher=Darul Fikr|id=1-59239-148-6|authorlink=|coauthors=}}</ref> Kisah mereka disebutkan dalam surah Al-A'raf (07): 73-79, Hud (11): 61-68, Al-Hijr (15): 80-84, Al-Isra' (17): 59, Asy-Syu'ara' (26): 141-159, An-Naml (27): 45-53, Fushshilat (41): 17-18, Al-Qamar (54): 23-32, dan Asy-Syams (91): 11-15. Al buruj (85) 18

Al-Qur'an menjelaskan bahwa kaum Tsamūd tinggal di sebuah tempat yang bernama Al-Hijr. Dari segi waktu, mereka berkuasa setelah kehancuran [[kaum 'Ad]].<ref name="Quran-s|Asy-Syu'ara'|26|149">{{Quran-s|Asy-Syu'ara'|26|149}}</ref> Ciri khas negeri mereka adalah penduduknya memahat bukit dan gunung untuk dijadikan tempat tinggal.<ref name="Quran-s|Asy-Syu'ara'|26|149"/><ref>{{Quran-s|Al-A'raf|7|74}}</ref><ref>{{Quran-s|Al-Hijr|15|82}}</ref> Terdapat pula sumber [[mata air]] dan banyak [[Kebun|perkebunan]],<ref>{{Quran-s|Asy-Syu'ara'|26|147}}</ref> dan juga pepohonan seperti [[kurma]].<ref>{{Quran-s|Asy-Syu'ara'|26|148}}</ref> Dari segi keagamaan, kaum Tsamūd menyembah selain Allah dan itu sudah menjadi tradisi turun-temurun.<ref>{{Quran-s|Hud|11|62}}</ref>

Rasul yang diutus untuk berdakwah pada kaum Tsamūd adalah [[Shaleh]] yang juga saudara sekaum mereka sendiri.<ref>{{Quran-s|Al-A'raf|7|73}}</ref> Namun sebagian dari mereka menentangnya, sehingga mereka mendapat azab. Azab yang diterima kaum Tsamūd penentang Shaleh sebagaimana yang termaktub dalam beberapa ayat Al-Qur'an adalah:

* Gempa<ref>{{Quran-s|Al-A'raf|07|78}}</ref>
* Suara keras yang mengguntur<ref>{{Quran-s|Hud|11|67}}</ref><ref>{{Quran-s|Al-Hijr|15|83}}</ref><ref>{{Quran-s|Al-Qamar|54|31}}</ref>
* Sambaran petir<ref>{{Quran-s|Fussilat|41|17}}</ref>

=== Sumber lain ===
Sumber non-Qur'an yang menyebutkan keberadaan kaum Tsamūd adalah syair-syair Arab kuno, catatan sejarah [[Asyur]], prasasti [[kuil Yunani]] dari Hijaz barat laut tahun 169 M, sumber [[Kekaisaran Romawi Timur]] abad ke-5 M, dan [[grafiti]] Arab utara kuno di Tayma.

Sumber tertua mengenai kaum Tsamūd adalah [[prasasti]] dari tahun 715 SM dari Raja [[Asyur]], [[Sargon II]], yang berkuasa pada 722–705 SM. Di sana disebutkan bahwa mereka adalah penghuni Arab bagian tengah dan utara dan merupakan bawahan dari Asyur. Sumber Islam menyatakan bahwa keberadaan kaum Tsamūd sudah lebih tua dari tanggal prasasti tersebut.<ref name="EI36">{{cite book|date=1913-1936|title=[[Encyclopaedia of Islam#1st edition, EI1|E.J. Brill's First Encyclopaedia of Islam]]|publisher=E. J. Brill|editor-last=Houtsma|editor-first=M. Th.|editor-link=|display-editors=etal}}</ref>

Kaum Tsamūd disebut 'Tamudei' oleh Aristo dari [[Khios]] (filsuf [[Stoikisme]]), [[Klaudius Ptolemaeus]] (ahli matematika dan geografi Mesir pada masa Romawi), dan [[Plinius Tua]] (sejarawan dan filsuf Romawi).<ref>{{cite book|last=Hitti|first=Phillip|date=1970|title=A History of the Arabs|location=London|publisher=Macmillan Publishers|page=37|author-link=}}</ref>

[[Ibnu Khaldun]] dalam ''[[Muqaddimah Ibnu Khaldun|Muqaddimah]]'' menjelaskan bahwa kaum Tsamūd menggantikan kaum 'Ad setelah mereka hancur. Tsamūd kemudian digantikan bangsa [[Amalek]]. Amalek kemudian digantikan oleh [[Kerajaan Himyar|Himyar]]. Himyar kemudian digantikan oleh Adhwa', sampai kekuasaan beralih ke tangan Mudar, sebuah persekutuan suku Arab utara.<ref>{{Cite book|author=Ibn Khaldun|title=[[Muqaddimah Ibnu Khaldun|Muqaddimah]]|translator-last=Rosenthal|translator-first=Franz|chapter=Chapter 2.21|author-link=Ibnu Khaldun|translator-link=Franz Rosenthal|chapter-url=http://www.muslimphilosophy.com/ik/Muqaddimah/Chapter2/Ch_2_21.htm}}</ref>

== Genealogi ==
Kaum Tsamūd merupakan keturunan kaum 'Ad yang selamat dari peristiwa topan yang menghancurkan kaum 'Ad. Setelah selamat dari bencana alam, keturunan mereka mulai meninggalkan ajaran Hud dan menyembah berhala.<ref name=":0">{{Cite book|last=Nanda|first=Abd. Rakhim|date=2019|url=https://library.unismuh.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/OTc3NDJlODQ5NTU3MjAzMjhkMzlmZDdkOGQ5NzBlMmE3NWI2MDNlOQ==.pdf|title=Suluh Ramadhan dan Khotbah Iedain 1440 H – 2019 M: Agar Kamu Bertaqwa|location=Gowa|publisher=LPP Unismuh Makassar|isbn=978-623-7349-05-1|pages=18|url-status=live}}</ref> Nama Tsamūd diambil dari leluhur mereka yang diyakini merupakan cicit dari [[Sam]], salah satu putra [[Nuh]] yang selamat saat banjir. Silsilahnya adalah Tsamūd bin 'Abir bin Iram bin Sam bin Nuh.{{sfn|Ibnu Katsir|2015|p=147}} Pendapat lain menyatakan Tsamūd bin Amid bin Iram.<ref name="Atlas" /> Iram diyakini sebagai orang yang sama dengan [[Aram]] yang disebutkan dalam [[Alkitab]]. Nama lain dari Tsamūd adalah ''Ashab Al-Hijr'' (Penduduk [[Al-Hijr]]).<ref>Temuan Arkeologis dari Kaum Tsamud [http://www.majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=34&func=view&catid=10&id=733] di Majelis Rasulallah</ref>

== Kebangsaan ==
Kaum Tsamūd merupakan bagian dari [[Bangsa Arab]] dari [[rumpun bahasa Semit]]. Para sejarawan mengelompokkan kaum Tsamūd ke dalam kelompok etnik Arab Baidah. Kelompok ini merupakan kelompok etnik yang telah musnah sebelum penyebaran Islam di Jazirah Arab..<ref name=":1">{{Cite book|last=Yakub, M., Tanjung, M., dan Siregar, Y. D.|title=Sejarah Peradaban Islam: Pendekatan Periodesasi|location=Medan|publisher=Perdana Publishing|isbn=978-602-6970-40-4|pages=1|url-status=live}}</ref> Sangat sedikit informasi yang diketahui tentang identitas atau kebangsaan kaum Tsamūd, tetapi mereka disebut sebagai orang Arab (''‘àrabes'') di [[Bibliotheka historika]] oleh sejarawan Yunani [[Diodoros Sikolos]].<ref>{{cite book|last=Siculus|first=Diodorus|date=1933|url=https://archive.org/details/diodorusofsicily02dioduoft/page/219|title=Diodorus of Sicily in Twelve Volumes|location=London; Cambridge (Mass.)|isbn=978-0-674-99334-1|editor-last=Walton|editor-first=Francis R.|volume=2 (Books 2.35-4.58)|page=219|translator-last=Oldfather|translator-first=C. H.|author-link=Diodoros Sikolos}}</ref> Keterangan yang diberikan oleh [[Photios I dari Konstantinopel|Patriark Photios I]] terkait kaum Tsamūd menunjukkan bahwa mereka memiliki status yang mirip dengan suku [[Kedar]] yang diidentifikasikan sebagai orang Arab.<ref name="antiq">{{cite book|last=Retsö|first=Jan|date=2003|url={{Google books|pUepRuQO8ZkC|The Arabs in Antiquity: Their History from the Assyrians to the Umayyads|page=299|plainurl=yes}}|title=The Arabs in Antiquity: Their History from the Assyrians to the Umayyads|publisher=Psychology Press|page=299}}</ref> Pada tahun 2003, Profesor Jan Retsö<ref>{{cite web|title=Jan Retsö|url=https://sprak.gu.se/english/contact/retired-teachers-and-researchers/jan-retso|website=University of Gothenburg|archive-url=https://web.archive.org/web/20200219084012/https://sprak.gu.se/english/contact/retired-teachers-and-researchers/jan-retso|archive-date=2020-02-19|dead-url=yes|access-date=2020-02-19}}</ref> dalam sebuah penelitian dalam bukunya ''The Arabs in Antiquity'' menyimpulkan bahwa kaum Tsamūd adalah orang Arab.<ref name="antiq" />

Sejarawan Romawi Plinius Tua menyatakan bahwa kaum Tsamūd ("Tamudaei") dan kelompok etnis Arab lainnya hidup di antara dan di dekat kota Domata,<ref>{{cite book|author=Pliny the Elder|date=1949-1954|url=http://www.masseiana.org/pliny.htm#BOOK%20VI|title=Natural History|location=London|publisher=William Heinemann|at=Book VI|translator1-last=Rackham|translator1-first=H.|author-link=Pliny the Elder|access-date=2017-01-01|translator2-last=Jones|translator2-first=W.H.S.|translator3-last=Eichholz|translator3-first=D.E.|archive-url=https://web.archive.org/web/20161229101439/http://www.masseiana.org/pliny.htm#BOOK%20VI|archive-date=2016-12-29}}</ref> orang Arab yang berafiliasi dengan putra Ismail, [[Duma]], yang keturunannya menjadi bangsa pemahat batu [[Edom]]. Perubahan dari "Dumah" atau "Dumat" ke "Tsamūd" dapat dikaitkan dengan vokal yang tidak terlambangkan dalam bahasa Semit tertulis serta pergeseran bertahap pengucapan konsonan dan dialek karena perubahan waktu dan perpindahan lokasi suku-suku nomaden.

== Peradaban ==
Kaum Tsamūd tinggal di kawasan bebatuan di antara [[Hijaz]] dan [[Tabuk]].{{sfn|Ibnu Katsir|2015|p=147}} Ada beberapa bukti bahwa, sebagaimana [[kaum 'Ad]], kaum Tsamūd juga berasal dari semenanjung Arab selatan. Namun kemudian mereka berpindah ke utara.<ref>{{Cite web|last=|first=|date=|title=Encyclopædia Britannica, Thamūd|url=https://www.britannica.com/topic/Thamud|website=|archive-url=|archive-date=|access-date=|quote=Thamūd probably originated in southern Arabia|url-status=live}}</ref><ref>{{Cite book|last=Matthew S. Gordon, Chase F. Robinson, Everett K. Rowson, Michael Fishbein|first=|year=|title=Works of Ibn Wāḍiḥ al-Yaʿqūbī (Volume 2): An English Translation|location=|publisher=|isbn=|pages=277 ff.}}</ref> Peradaban kaum Tsamūd merupakan salah satu peradaban Arab kuno. Mereka diperkirakan berasal dari wilayah Arab Selatan yang kemudian pindah menuju utara. Mereka kemudian menetap di Gunung Athlab, Mada'in Salih. Sejumlah besar kaum Tsamūd bekerja sebagai pengukir dan pemahat bukit. Ukiran dan pahatan mereka hingga saat ini dapat ditemui di Gunung Athlab dan hampir seluruh Arab bagian tengah.<ref>{{Cite web|title=Thamud {{!}} History, Tribe, & Location|url=https://www.britannica.com/topic/Thamud|website=Encyclopedia Britannica|language=en|access-date=2021-11-07}}</ref>

Dalam Surah Al-A'raf ayat 74 disebutkan bahwa kaum Tsamūd adalah pengganti kaum 'Ad. Peradaban mereka berkembang khususnya di bidang [[pertanian]], [[peternakan]] dan [[arsitektur]]. Penduduknya hidup dalam keadaan makmur dan sejahtera. Keahlian mereka adalam membuat rumah dengan memahat gunung batu.<ref name=":0" />

== Pengutusan nabi ==
Dalam Surah Al-A'raf ayat 73 disebutkan bahwa Allah telah mengutus seorang nabi kepada kaum Tsamūd. Nabi tersebut bernama Saleh yang merupakan anggota masyarakat dalam kaum Tsamūd. Pengutusan Saleh sebagai nabi kepada Kaum Tsamūd membawa pesan untuk menyembah Allah. Saleh diberikan mukjizat berupa seekor [[unta]] betina.{{Sfn|Zailani dan Ruslan|2021|p=49}} [[Surah An-Naml]] ayat 45 menyebutkan bahwa setelah Saleh mengajak kaumnya untuk menyembah Allah, kaumnya terbagi menjadi dua golongan.{{Sfn|Zailani dan Ruslan|2021|p=52}} Dalam Surah Al-A'raf ayat 75 diketahui bahwa dari kaum Tsamūd ada yang beriman kepada pesan yang disampaikan oleh Saleh. Penduduk yang beriman berasal dari kaum yang tidak memiliki kekuasaan. Sementara itu, para pemuka kaum Tsamūd menolak ajaran yang disampaikan oleh Saleh dengan menyombongkan diri.{{Sfn|Zailani dan Ruslan|2021|p=49-50}}

== Kemusnahan ==
Dalam Surah Al-A'raf ayat 77 diketahui bahwa dari kaum Tsamūd melanggar perintah Allah. Mereka menyembelih unta betina yang dibawa oleh Saleh.<ref name=":0" /> Saleh memberikan peringatan kepada mereka dan meninggalkan kaumnya dengan mengikutsertakan para pengikutnya. Mereka juga tidak mengakui Saleh sebagai seorang nabi dan berencana untuk membunuhnya.<ref name=":0" /> Allah kemudian menimpakan azab kepada kaum Tsamūd berupa petir dengan suara yang menggelegar. Sambaran petir ini menghancurkan tempat tinggal  kaum Tsamūd. Penghancuran bangunan ini hingga keadaan tidak berbekas sama sekali. Setiap orang yang merasakan bencana tersebut mengalami [[kematian]].{{Sfn|El-Fikri|2010|p=60}}

Kehancuran kaum Tsamūd diberitahukan di dalam [[Surah Al-Haqqah]] ayat 5. Dalam ayat ini kaum Tsamūd mengalami kemusnahan akibat [[bencana]] besar. Penyebab pemusnahan kaum Tsamūd disampaikan pada [[Surah Al-Haqqah]] ayat 4, yaitu karena mendustakan hari kiamat.{{Sfn|Mashudi|2019|p=299}} Kemusnahan Kaum Tsamūd diberitakan di dalam Al-Qur'an Surah An-Najm ayat 51. Dalam ayat ini dijelaskan bahwa kaum Tsamūd dimusnahkan hingga tidak satupun penduduknya yang masih hidup.{{Sfn|Mashudi|2019|p=119}} Pemusnahan  kaum Tsamūd disebabkan oleh penduduknya yang tidak mau beriman kepada Allah dan nabi yang diutus kepada mereka yaitu [[saleh]]. Ketidakberimanan kaum Tsamūd diberitahukan oleh Allah dalam Surah Al-Qamar ayat 23.{{Sfn|Mashudi|2019|p=128}}

== Pewaris nama ==
Setelah kemusnahan kaum Tsamūd, nama Tsamūd digunakan oleh [[kelompok etnik]] baru yang mendiami bekas wilayah pemukimannya.<ref>{{cite book|last=Hoyland|first=Robert G.|year=2001|url={{Google books|lZ8LydOFoScC|Arabia and the Arabs: From the Bronze Age to the Coming of Islam|page=69|plainurl=yes}}|title=Arabia and the Arabs: From the Bronze Age to the Coming of Islam|publisher=[[Routledge]]|isbn=0415195349|page=69}}</ref> 'Abdullah bin ʿUmar dan Ibnu Katsir melaporkan bahwa orang-orang menyebut daerah Tsamūd dengan Al-Hijr, sementara mereka menyebut provinsi Mada'in Salih sebagai ''Ardh Tsamūd'' (negeri Thamud) dan Bayt Tsamūd (kediaman Tsamūd).<ref>[[Shahih Bukhari]], diriwayatkan ʿAbdullah bin ʿUmar, Hadits 2116 & 3379</ref><ref>{{cite book|last=Ibnu Katsir|date=2003|url=https://archive.org/stream/IbnKathirEarlyDays_201703|title=Al-Bidayah wan Nihayah|location=Beirut|publisher=Dar al-Kutub al-Ilmiyya|volume=1|page=159|trans-title=The Beginning and The End|author-link=Ibnu Katsir}}</ref> Kesimpulan yang dapat diambil dari bukti-bukti di atas adalah bahwa istilah Tsamūd tidak merujuk pada kelompok yang tinggal di Madain Shaleh, seperti Lihyan dan [[Nabath]],<ref>{{cite book|date=1995|title=The New Encyclopædia Britannica: Macropædia|location=USA|publisher=[[Encyclopædia Britannica, Inc.]]|volume=13|page=818}}</ref><ref>{{cite web|title=History of Arabia|url=https://www.britannica.com/topic/history-of-Arabia/Himyarites#ref45974|website=[[Encyclopædia Britannica Online]]|at=Dedān and Al-Ḥijr}}</ref> tetapi lebih pada wilayah itu sendiri.

== Lihat pula ==

* [[Shaleh]]
* [[Kaum ʿĀd]]
* [[Madyan]]
* [[Nabath]]
* [[Ninawa]]
* [[Kaum Rass]]
* [[Kaum Saba'|Saba']]

== Rujukan ==

=== Catatan kaki ===
{{reflist|3}}

=== Daftar pustaka ===

* {{cite book|last1=Katsir|first1=Ibnu|year=2015|url=https://www.google.co.id/books/edition/Kisah_Para_Nabi/JiCwDgAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=nabi&printsec=frontcover|title=Kisah Para Nabi: Sejarah Lengkap Kehidupan Para Nabi Sejak Adam hingga Isa|location=Jakarta|publisher=Qisthi Press|isbn=978-979-1303-84-2|editor-last=Hikmatiar|editor-first=Ikhlas|translator=MS|translator-first=Saefulloh|ref={{sfnref|Katsir|2015}}|url-status=live}}
* {{Cite book|last=Mashudi|first=Kojin|date=2019|url=http://repo.iain-tulungagung.ac.id/15060/1/Telaah%20Tafsir%20Jilid%206%20Full.pdf|title=Telaah Tafsir Al-Muyassar Jilid VI|location=Malang|publisher=Inteligensia Media|isbn=978-623-7374-62-6|ref={{sfnref|Mashudi|2019}}|url-status=live}}
* {{Cite book|last=Zailani dan Ruslan, M.|date=2021|url=http://repository.umsu.ac.id/bitstream/123456789/15038/1/Nama%20Nama%20Nabi%20dan%20Rasul%20dalam%20Al%20Qur%27an.pdf|title=Nama-Nama Nabi dan Rasul dalam Al-Qur`an|location=Medan|publisher=Umsu Press|isbn=978-623-6888-61-2|editor-last=Harfiani, R., dan Butar-Butar, A. J. R.|ref={{sfnref|Zailani dan Ruslan|2021}}|url-status=live}}

== Pranala luar ==

* [http://us1.harunyahya.com/Detail/T/724BBCSO189/productId/2841/BANGSA-BANGSA_YANG_DIMUSNAHKAN_-_1 Bangsa yang Musnah di situs web Harun Yahya.com]{{Pranala mati|date=Mei 2021|bot=InternetArchiveBot|fix-attempted=yes}}
{{Nama orang dan tempat yang disebutkan dalam Al-Qur'an}}

[[Kategori:Sejarah Arab Saudi]]
[[Kategori:Sejarah Islam]]
[[Kategori:Tokoh yang disebutkan dalam Al-Qur'an]]
[[Kategori:Suku bangsa]]
[[Kategori:Bangsa musnah]]