Yosua 6 (disingkat Yos 6) adalah pasal keenam Kitab Yosua dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen yang memuat riwayat Yosua dalam memimpin orang Israel menduduki tanah Kanaan.[1] Pasal ini berisi riwayat pertempuran dan jatuhnya kota Yerikho serta penyelamatan Rahab bersama keluarganya.[2]

Yosua 6
Kitab Yosua lengkap pada Kodeks Leningrad, dibuat tahun 1008.
KitabKitab Yosua
KategoriNevi'im
Bagian Alkitab KristenPerjanjian Lama
Urutan dalam
Kitab Kristen
6
pasal 5
pasal 7
  • Kisah yang dicatat di pasal ini terjadi pada bulan pertama (Nisan atau Abib) tahun ke-41 setelah bangsa Israel ke luar dari tanah Mesir, yaitu setelah bangsa Israel menyeberangi sungai Yordan masuk ke tanah Kanaan.[3] Diperkirakan pada tahun 1406 SM.[4]

Tempat

sunting
 
Peta aliran sungai Yordan. Di bagian bawah tertera: "Jericho" (= Yerikho) dan "Gilgal".

Struktur

sunting

Terjemahan Baru (TB) membagi pasal ini:

Ayat 1

sunting
Dalam pada itu Yerikho telah menutup pintu gerbangnya; telah tertutup kota itu karena orang Israel; tidak ada orang keluar atau masuk. (TB)[5]

Kota Yerikho meliputi tanah seluas kira-kira 4 hektare. Yerikho merupakan kota benteng bukan hanya bagi penduduknya, tetapi juga bagi mereka yang tinggal di sekitar situ. Tembok-temboknya (ditemukan ada 2 jenjang) mungkin setinggi 14 meter dan setebal 6 meter. Yerikho dianggap sebagai tak terkalahkan, dilindungi oleh dewa-dewa Kanaan. Perebutan Yerikho menjadi kunci seluruh strategi perang Yosua karena hal itu akan menunjukkan keunggulan Allah Israel atas dewa-dewa Kanaan; dengan demikian kekalahan Kanaan sudah pasti.[6]

Ayat 17

sunting
[Berkatalah Yosua kepada bangsa Israel:] "Dan kota itu dengan segala isinya akan dikhususkan bagi TUHAN untuk dimusnahkan;
hanya Rahab, perempuan sundal itu, akan tetap hidup, ia dengan semua orang yang bersama-sama dengan dia dalam rumah itu, karena ia telah menyembunyikan orang suruhan yang kita suruh." (TB)[7]

"Dikhususkan" (bahasa Ibrani: "herem"‎) berarti bahwa benda atau orang itu dikhususkan bagi Allah baik untuk dihukum ataupun untuk melayani Dia. Semua penduduk Yerikho harus dimusnahkan sama sekali (Ulangan 13:16). Prinsip "herem" mengajarkan bahwa Allah Pencipta kita dapat dengan adil membinasakan mereka yang mengabdi kepada kejahatan dan ketidakbenaran (lihat Yeremia 18:6–7; Yeremia 45:4; Matius 10:28; Lukas 13:3) Perhatikan pula bahwa Yerikho merupakan hasil pertama dari usaha penaklukan; kota-kota lain tidak diperlakukan seperti Yerikho.[6]

Ayat 20

sunting
Lalu bersoraklah bangsa itu, sedang sangkakala ditiup; segera sesudah bangsa itu mendengar bunyi sangkakala, bersoraklah mereka dengan sorak yang nyaring. Maka runtuhlah tembok itu, lalu mereka memanjat masuk ke dalam kota, masing-masing langsung ke depan, dan merebut kota itu. (TB)[8]
  • "Maka runtuhlah tembok itu": Tembok itu runtuh oleh karena tindakan Allah yang langsung. Kota itu dapat direbut karena ketaatan Israel kepada firman Allah dan iman mereka akan kuasa-Nya yang ajaib (Ibr 11:30; 1Yoh 5:4).[6] Keruntuhan tembok Yerikho dijelaskan oleh beberapa ahli berdasarkan sejarah seismik di daerah itu yang dikaitkan dengan lokasi Yerikho dekat lembah patahan, suatu tanah yang rentan mengalami gempa bumi, dan tercatat banyak kali dalam tulisan sejarah bahwa gempa bumi itu menyebabkan tanah longsor dan gangguan lain seperti tersumbatnya aliran sungai Yordan selama satu atau dua hari.[9]

Ayat 24

sunting
Tetapi kota itu dan segala sesuatu yang ada di dalamnya dibakar mereka dengan api; hanya emas dan perak, barang-barang tembaga dan besi ditaruh mereka di dalam perbendaharaan rumah TUHAN. (TB)[10]
  • "Kota itu dan segala sesuatu yang ada di dalamnya dibakar mereka dengan api": Ekskavasi di situs kuno Yerikho oleh John Garstang selama enam tahun pada tahun 1930-an, melaporkan bahwa "kota itu dihancurkan oleh api".[11] Kathleen Kenyon yang melakukan penggalian pada tahun 1950-an menemukan suatu lapisan abu dan bekas-bekas kebakaran setebal satu meter pada strata kota ini pada masa kehancurannya.[12] Sepotong batu bara dari bekas kebakaran kota telah diteliti dengan metode karbon-14 dan menghasilkan tarikh sekitar 1410 SM.[13] Bryant Wood melaporkan adanya timbunan bahan makanan dalam jumlah yang tak lazim yang ditemukan dalam reruntuhan Yerikho - sesuatu hal yang aneh, karena biasanya para penyerang suatu kota akan menjarah bahan makanan, tetapi di Yerikho malah dibiarkan terbakar dalam jumlah sangat besar, yang mengindikasikan kesesuaian dengan perintah kepada orang Israel untuk tidak mengambil, bahkan membakar, semua bahan makanan di kota itu.[14] Selain bahan makanan, juga ditemukan banyak sekali pecahan tembikar yang terbakar, yang rupanya merupakan wadah bahan makanan tersebut, dan coraknya hanya muncul dalam periode 1450-1400 SM, sehingga Wood menyimpulkan bahwa kehancuran kota Yerikho pada akhir Zaman Perunggu I (sekitar tahun 1400-an SM) sesuai dengan catatan ayat ini.[15] Majalah Time menyatakan bahwa bukti-bukti ini tampaknya benar-benar meyakinkan.[16] Wilson dalam New York Times mendaftarkan bahwa studi sisa-sisa tembikar, skarab raja Mesir, penanggalan karbon-14, aktivitas gempa bumi di daerah itu dan bekas-bekas tembok yang runtuh menghasilkan bukti yang impresif bahwa kota berkubu tersebut dihancurkan pada Zaman Perunggu Akhir, sekitar tahun 1400 SM.[17] Tiga scarab (suatu jimat/amulet Mesir yang berbentuk kumbang Scarabaeus sacer dan bertulisan, sering kali ditulisi nama seorang Firaun) memuat nama firaun Thutmosis III (1504-1450 SM), Amenhotep III (1384-1349 SM) dan Hatshepsut (1503-1483 SM), serta satu meterai segel bertulisan Thutmosis III, ditemukan dari sebuah makam di bagian barat laut Yerikho. Pekuburan di luar Yerikho telah menghasilkan serangkaian skarab Mesir dari abad ke-18 SM sampai abad ke-14 SM, menunjukkan bahwa kota itu terus dihuni sampai abad ke-14 SM dan setelah itu tidak lagi.[18]

Ayat 26

sunting
Pada waktu itu bersumpahlah Yosua, katanya: "Terkutuklah di hadapan TUHAN orang yang bangkit untuk membangun kembali kota Yerikho ini; dengan membayarkan nyawa anaknya yang sulung ia akan meletakkan dasar kota itu dan dengan membayarkan nyawa anaknya yang bungsu ia akan memasang pintu gerbangnya!" (TB)[19]

Ayat ini digenapi pada zaman pemerintahan Ahab bin Omri di Kerajaan Israel Utara yang meliputi wilayah bekas kota Yerikho (bersamaan dengan pemerintahan Asa dan Yosafat di Kerajaan Israel Selatan atau Kerajaan Yehuda), seperti yang dicatat dalam Kitab 1 Raja-raja pasal 16:34:

Pada zamannya itu Hiel, orang Betel, membangun kembali Yerikho. Dengan membayarkan nyawa Abiram, anaknya yang sulung, ia meletakkan dasar kota itu, dan dengan membayarkan nyawa Segub, anaknya yang bungsu, ia memasang pintu gerbangnya, sesuai dengan firman TUHAN yang diucapkan-Nya dengan perantaraan Yosua bin Nun.[20]

Penggalian arkeologi di Yerikho menunjukkan bahwa tempat itu dihuni terus menerus sejak zaman sebelum Abraham sampai sekitar tahun 1400 SM, kemudian tidak ditemukan tanda-tanda pemukiman sampai abad ke-9 SM, yaitu zaman raja Ahab, di mana mulai muncul pemukiman kecil. Hal itu membuktikan kebenaran ayat ini. Pada stratum atau lapisan tanah abad ke-9 SM ditemukan bekas-bekas rumah besar, kemungkinan rumah Hiel, di mana diketemukan sebuah guci besar berisi sisa jenazah seorang anak kecil pada struktur gerbangnya; dan dua guci serupa pada tembok-tembok sebuah rumah.[21]

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ W.S. LaSor, D.A. Hubbard & F.W. Bush. Pengantar Perjanjian Lama 1. Diterjemahkan oleh Werner Tan dkk. Jakarta:BPK Gunung Mulia. 2008. ISBN 979-415-815-1, 9789794158159
  2. ^ J. Blommendaal. Pengantar kepada perjanjian lama. Jakarta:BPK Gunung Mulia, 1983. ISBN 979-415-385-0, 9789794153857
  3. ^ a b Yosua 4:19
  4. ^ Timeline Kitab Yosua
  5. ^ Yosua 6:1 - Sabda.org
  6. ^ a b c The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
  7. ^ Yosua 6:17 - Sabda.org
  8. ^ Yosua 6:20 - Sabda.org
  9. ^ Sebagaimana ditulis oleh Dr. Amos Nur, seorang ahli geofisika pada Universitas Stanford: Kombinasi kehancuran Yerikho dan penyumbatan sungai Yordan, sangat khas untuk gempa bumi di daerah ini, sehingga hanya sedikit keraguan yang tersisa mengenai realitas peristiwa-peristiwa itu dalam zaman Yosua. Dikutip dalam John Noble Wilson, Believers Score in Battle Over the Battle of Jericho. New York Times 22 Feb 1990.
  10. ^ Yosua 6:24 - Sabda.org
  11. ^ Kutipan dalam bahasa Inggris dari Garstang: “In a word, in all material details and in date the fall of Jericho took place as described in the Biblical narrative. Our demonstration is limited, however, to material observations: the walls fell, shaken apparently by earthquake, and the city was destroyed by fire, about 1400 B.C.” (“Jericho and the Biblical Story,” Wonders of the Past, Wise, New York, 1937, p. 1222).
  12. ^ Kutipan dalam bahasa Inggris: “The destruction was complete,” Kenyon reported. “Walls and floors were blackened or reddened by fire . . . In most rooms the fallen debris was heavily burnt . . .” (“Excavations at Jericho,” Palestinian Exploration Quarterly, 1955, p. 370).
  13. ^ The Bible and Archaeology: Archaeology and the Book of Joshua—The Conquest. Mario Seiglie. United Church of God Beyond Today. UCG.org/ Good News. 29 Jul 1997.
  14. ^ Kutipan dalam bahasa Inggris: “The most abundant item found in the destruction apart from pottery,” says Wood, “was grain . . . In her limited excavation area, Kenyon recovered six bushels of grain in one season! This is unique in the annals of Palestinian archaeology. The presence of these grain stores in the city is entirely consistent with the Biblical account. The city did not fall as a result of a starvation siege, as was so common in ancient times. Instead, the Bible tells us, Jericho was destroyed after but seven days (Joshua 6:15, 20). Successful attackers normally plundered valuable grain once they captured a city. This of course would be inconsistent with the grain found here. But in the case of Jericho the Israelites were told that ‘the city and all that is within it shall be devoted to the Lord for destruction,’ and were commanded, ‘Keep yourselves from the things devoted to destruction’ (Joshua 9:17-18). So the Israelites were forbidden to take any plunder from Jericho. This could explain why so much grain was left to burn when [the city] met its end” (Biblical Archaeology Review, March-April 1990, p. 56).
  15. ^ Kutipan bahasa Inggris: “Despite my disagreements with Kenyon’s major conclusion, I nevertheless applaud her for her careful and painstaking field work . . . Her thoroughgoing excavation methods and detailed reporting of her findings, however, did not carry over into her analytical work. When the evidence is critically examined there is no basis for her contention that City IV [the level corresponding to a violent destruction and burning of the city] was destroyed by the Hyksos or Egyptians in the mid-16th century B.C.E. The pottery, stratigraphic considerations, scarab data and a Carbon-14 date all point to a destruction of the city around the end of Late Bronze I, about 1400 B.C.E. Garstang’s original date for this event appears to be the correct one!” (Biblical Archaeology Review, March-April 1990, p. 57).
  16. ^ Time magazine menerbitkan sebuah artikel mengenai kesimpulan-kesimpulan mengenai kesimpulan-kesimpulan terbaru tentang kota Yerikho, bukti-bukti itu sedemikian tampak menyakinkan sehingga para penulisnya berkomentar “Score one for the Bible” (Michael D. Lemonick, Time, March 5, 1990, p. 43).
  17. ^ John Noble Wilson, Believers Score in Battle Over the Battle of Jericho. New York Times 22 Feb 1990.
  18. ^ Did the Israelites Conquer Jericho? A New Look at the Archaeological Evidence Diarsipkan 2018-07-22 di Wayback Machine. - by Bryant G. Wood PhD - May 01, 2008.
  19. ^ Yosua 6:26 - Sabda.org
  20. ^ 1 Raja–raja 16:34
  21. ^ Henry H. Halley. Halley's Bible Handbook. An abbreviated Bible commentary. (Formerly called "Pocket Bible Handbook") Zondervan Publishing House. Minneapolis, Minnesota. 1964.

Pranala luar

sunting