Rubah fennec
Rubah fennec | |
---|---|
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | |
Filum: | |
Kelas: | |
Ordo: | |
Famili: | |
Genus: | |
Spesies: | V. zerda
|
Nama binomial | |
Vulpes zerda (Zimmermann, 1780)
| |
Distribusi rubah fennec |
Rubah fennec (Vulpes zerda) adalah mamalia jenis rubah paling kecil di dunia.[2] Hewan ini tergolong famili Canidae sebagai hewan terkecil di keluarga tersebut dan nokturnal. Rubah ini terkenal akan rasio tubuh yang unik dengan ciri telinga panjang disertai dengan tubuh yang mungil. Habitat dari rubah ini terdapat di Gurun Sahara dan area lain di sekitar Afrika Utara. Rubah Fennec beradaptasi di kehidupan gurun dengan menggunakan rambut-rambut halus di telinga dan kaki untuk menguraikan panas dari cahaya matahari di siang hari dan menjaga panas tubuh saat terjadi penurunan suhu secara drastis di malam hari. Rambut halus di telinga fennec juga bermanfaat untuk mencari mangsa, sedangkan rambut halus di kaki fennec membantunya untuk berjalan di atas pasir dan menggali untuk membuat sarang bawah tanah.
Fennec tergolong hewan omnivora yang memakan tanaman, serangga, tikus, dan reptil. Menariknya, rubah fennec dapat bertahan tanpa air dalam periode yang cukup lama dikarenakan tubuhnya mengambil air dari sumber makanan dan berlindung di sarang bawah tanah saat siang. Hewan eksotik ini dapat hidup hingga 10 tahun di alam liar dan 13 tahun di penangkaran.[3] Jumlah populasi rubah fennec sampai sekarang belum diketahui, akan tetapi hewan ini tidak terancam punah dan tercatat memiliki populasi yang stabil.
Deskripsi Fisik
suntingRubah fennec dikenal sebagai jenis rubah yang paling kecil dan terpucat, namun ukuran tubuhnya cukup bervariasi. Panjang kepala hingga tubuhnya berkisaran 24.13 - 40.64 cm, sedangkan panjang ekor berkisaran 17.78 - 30.99 cm. Berat rubah tersebut berkisaran 0.99 - 1.50 kg.[2] Panjang telinga rubah berkisaran 10 - 15.24 cm.[3] Uniknya, panjang telinga rubah fennec dapat mencapai sepertiga dari panjang tubuhnya.
Rubah fennec mempunyai banyak rambut halus di sekujur tubuhnya dengan variasi warna kemerahan, krem, atau putih. Sisi tubuh bagian bawah didominasi dengan warna putih dan ujung ekor berwarna hitam. Rubah tersebut mempunyai muka yang relatif kecil dengan moncong yang lancip.
Habitat dan Populasi
suntingSpecies tersebut dapat ditemukan di Gurun Sahara (Benua Afrika) atau area lain di sekitar Afrika Utara hingga Sinai dan Arab. Rubah fennec menyukai habitat mereka lebih menyukai un pasir dan daerah gersang dengan rumput padang pasir atau semak belukar.[3] Mereka menggali tanah atau pasir untuk dijadikan tempat tinggal dan perlindungan dari cuaca ekstrem di gurun. Kedalaman dari sarang mereka bisa mencapai 0.08 meter dan dapat ditinggali hingga 10 rubah. Terkadang, sarang para rubah saling berhubungan [4] Hingga saat ini, keseluruhan jumlah populasi rubah fennec belum diketahui. Akan tetapi, rubah tersebut tidak terancam punah.
Diet dan Predator
suntingRubah fennec tergolong hewan omnivora. Sebagai hewan nokturnal, para rubah mengincar serangga, tikus, siput, kadal, tanaman, dan buah-buahan pada malam hari.[5] Dibantu dengan telinga yang lebar dan rambut halus di sekitar telinga, rubah fennec dapat mencari mangsa dengan mudah. Rambut halus dapat menyalurkan gelombang suara dari sumber ke sel saraf pusat, sehingga pendengaran para rubah semakin tajam. Rambut halus di kaki membantu rubah berjalan di padang gurun dengan melindungi rubah dari permukaan gurun yang panas.
Diketahui, predator rubah fennec adalah burung hantu-elang, jakal, hiena, karakal, dan anjing domestik. Untungnya, rubah fennec adalah hewan nokturnal sehingga fennec menghabiskan sebagian besar waktunya di sarang dan terhindar dari predator. Kegiatan jual-beli rubah fennec dan perburuan oleh penduduk lokal sering terjadi, terdapat banyak orang mengincar para rubah karena rambut halusnya yang indah.
Reproduksi
suntingHewan tersebut terkenal sebagai spesies yang setia, para rubah hanya kawin sekali untuk seumur hidup. Musim kawin dimulai dari bulan Januari hingga Maret, setelah kawin pasangan rubah akan tinggal bersama di sarang selama setahun. Rubah betina akan mengandung selama 50 hari dan akan melahirkan 2 - 5 anak. Para anak akan ditemani ibunya di sarang selama 5 minggu, sedangkan rubah jantan mencari mangsa untuk keluarganya. Anak rubah mencapai kedewasaan saat mereka berumur 11 bulan dan mampu bertahan hidup hingga 12 tahun [6]
Tingkah Laku
suntingRubah fennec berkomunikasi dengan sesama melalui gonggongan, pekikan, geraman, dan lolongan. Mereka terkenal sebagai salah satu binatang yang paling sosial. Para rubah jantan menandai wilayahnya dengan urin dan feses, terkadang mereka menunjukan sikap agresif terutama saat memperebutkan rubah betina pada musim kawin.[7]
Penggambaran Budaya
suntingRubah Fennec adalah hewan Nasional Aljazair.[8] Ini juga berfungsi sebagai julukan untuk tim nasional sepak bola Aljazair: "Les Fennecs".[9]
Fennec adalah nama kode untuk proyek Mozilla Firefox untuk mobile.[10]
Seekor rubah Fennec bernama Finnick telah digambarkan dalam Disney Zootopia. Sebagai hasil dari popularitas film tersebut, Pada tahun 2016, Los Angeles Times melaporkan bahwa seseorang anak di Cina memohon orang tua mereka untuk mendapatkan hewan sebagai hewan peliharaan.[11]
Rubah Fennec bernama 'Vosje' (rubah kecil) adalah salah satu dari dua karakter utama dalam acara televisi Belanda anak-anak pendidikan Leesdas Lettervos Boekentas. Rubah Fennec bepergian dengan Badger Eropa ke tanah kelahirannya di Selatan, sambil belajar alfabet Belanda yang sedang berlangsung.
Sebuah Rubah Fennec betina bernama Popy juga muncul dari Perancis-Korea Selatan beranimasi komputer animasi Oscar's Oasis. Dia adalah pemimpin dari Anggota Trio (Hering dan Hiena) yang memiliki persaingan dengan karakter tituler.
Fennekin, Pokemon tipe api pemula dari Pokémon X dan Y, didasarkan pada Rubah Fennec.[12]
Sonar, sebuah teal Rubah Fennec dalam lama berjalan dari Archie Comics seri Sonic the Hedgehog.
Fenneko, sebuah karakter dari Seri Netflix 2018 Aggretsuko.
Rubah Fennec adalah terinspirasi untuk Rubah Saint-Exupery di The Little Prince.
Rubah Fennec bisa menjadi inspirasi bagi Vulpera, ras rubah yang biasanya hidup di padang pasir Vol'dun di videogame World of Warcraft.
Voss, merupakan karakter Rubah Fennec dari seri anime Beastars.
Referensi
sunting- ^ https://www.iucnredlist.org/species/41588/46173447
- ^ a b "Fennec Fox | National Geographic". Animals (dalam bahasa Inggris). 2011-05-10. Diakses tanggal 2020-01-03.
- ^ a b c "Fennec Fox | Endangered Wolf Center". www.endangeredwolfcenter.org. Diakses tanggal 2020-01-03.
- ^ "Fennec fox". Smithsonian's National Zoo (dalam bahasa Inggris). 2016-04-25. Diakses tanggal 2020-01-03.
- ^ "Fennec Fox | San Diego Zoo Animals & Plants". animals.sandiegozoo.org. Diakses tanggal 2020-01-03.
- ^ A-Z-Animals.com. "Fennec Fox". a-z-animals.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-01-03.
- ^ "Fennec Fox - Key Facts, Information & Pictures". Animal Corner (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-01-03.
- ^ Hodges, Kate. "National Animals of African Countries". Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 February 2014. Diakses tanggal 19 February 2014.
- ^ "Paris salutes Les Fennecs". Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 June 2010.
- ^ "Mobile/Fennec". Mozilla Wiki. Mozilla Project. Diakses tanggal 9 December 2015.
- ^ "Inspired by 'Zootopia,' kids in China are begging for rare, protected foxes as pets". LATimes.com. 30 March 2016. Diakses tanggal 1 April 2016.
- ^ "Fennekin (Pokémon)–Bulbapedia, the community-driven Pokémon encyclopedia". bulbapedia.bulbagarden.net (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 16 February 2018.