Tarcisio Bertone

Kardinal Gereja Katolik, Kardinal Sekretaris Negara

Tarcisio Pietro Evasio Bertone, S.D.B. (lahir 2 Desember 1934) adalah seorang Kardinal Gereja Katolik Roma, uskup, dan diplomat. Saat ini, ia menjabat sebagai Camerlengo, setelah sebelumnya berposisi sebagai Kardinal Sekretaris Negara sejak 2006 hingga 2013 dan Uskup Agung Vercelli sejak 1991 hingga 1995, sebagai Sekretaris Kongregasi bagi Doktrin Iman ketika Kardinal Ratzinger—yang kini merupakan Paus Benediktus XVI— merupakan Dekan, dan Uskup Agung Genoa sejak 2002 hingga 2006. Bertone menjadi Kardinal berdasarkan konsistori pada 21 Oktober 2003. Pada 10 Mei 2008, ia ditunjuk sebagi Kardinal-Uskup Frascati.

Yang Utama

Tarcisio Bertone

Kardinal Sekretaris Negara Emeritus
TakhtaFrascati
Penunjukan15 September 2006
(18 tahun, 47 hari)
PendahuluAngelo Sodano
PenerusPietro Parolin
Jabatan lain
Imamat
Tahbisan imam
1 Juli 1960
oleh Albino Mensa
Tahbisan uskup
1 Agustus 1991
oleh Albino Mensa
Pelantikan kardinal
21 Oktober 2003
PeringkatKardinal-Uskup
Informasi pribadi
Nama lahirTarcisio Bertone
Lahir2 Desember 1934 (umur 89)
Romano Canavese, Torino, Italia
Kewarganegaraan Italia
DenominasiKatolik Roma
KediamanVatikan
Jabatan sebelumnya
Semboyanfidem custodire, concordiam servare
(untuk menjaga iman, untuk melayani perdamaian)
Tanda tanganTanda tangan Tarcisio Bertone
LambangLambang Tarcisio Bertone

Selain bahasa ibu Italia, Bertone mampu berbahasa Prancis, Spanyol, Jerman, dan Portugis. Ia mengerti bahasa Inggris, meski ia tidak berbicara dengan cukup lancar. Ia juga mampu membaca dalam bahasa Polandia, Latin, Yunani, dan Ibrani, sebagai bagian dari program yang mana harus diikuti seorang imam saat pendidikannya.

Kehidupan awal

sunting

Bertone dilahirkan di Romano Canavese, Torino, sebagai anak kelima dari delapan. Bertone menyatakan bahwa ibunya merupakan militan anti-fasis Partai Rakyat Italia, dan kemudian seorang Kristen Demokrat.

Dia menyatakan kaulnya sebagai anggota Salesian pada 3 Desember 1950, dan ditahbiskan sebagai imam oleh Uskup Agung Albino Mensa pada 1 Juli 1960. Ia memegang gelar doktor dalam Hukum kanon. Disertasinya berjudul "Tata Gereja dalam Pemikiran Paus Benediktus XIV (1740–1758)" (The Governance of the Church in the Thought of Pope Benedict XIV (1740–1758)).[1] Ia menjadi Profesor teologi moral khusus di Universitas Kepausan Salesian sejak 1967 hingga penunjukannya sebagai Profesor Hukum Kanon pada 1876, sebuah posisi yang dipegangnya hingga 1991.

Dia adalah seorang profesor tamu Hukum Publik Gerejawi di Institut Utriusque iuris dari Universitas Kepausan Lateran pada tahun 1978. Pada tahun 1988 ia diangkat ke dalam kelompok ahli yang membantu Kardinal Joseph Ratzinger dalam negosiasi dengan yang kemudian diekskomunikasi, Uskup Agung Marcel Lefebvre. Dia juga ditugaskan oleh Paus Yohanes Paulus II untuk membantu Emmanuel Milingo, Uskup Agung Emeritus Lusaka, Zambia, untuk kembali ke Gereja Katolik pada tahun 2001. Milingo meninggalkan Gereja untuk menikah dengan Maria Sung dari sekte Moon.[2]

Uskup Agung dan Kardinal

sunting

Pada 4 Juli 1991, Bertone ditunjuk menjadi Uskup Agung Vercelli oleh Paus Yohanes Paulus II. Dia dikonsekrasi sebagai uskup satu bulan kemudian oleh Uskup Agung Mensa, yang juga menahbiskan dia. Dia mengisi jabatan ini hingga penunjukkannya sebagai Sekretaris Kongregasi bagi Doktrin Iman di bawah Kardinal Ratzinger pada tahun 1995. Ia kemudian ditunjuk sebagai Uskup Agung Genoa pada 10 Desember 2002, dan prosesi instalasi berlangsung pada 2 Februari 2003. Ia kemudian menjadi anggota Dewan Kardinal melalui konsistori pada 21 Oktober 2003, sebagai Kardinal-Imam Santa Maria Ausiliatrice di via Tuscolana. Uskup Agung Angelo Amato yang melanjutkan posisi Bertone sebagai Sekretaris Kongregasi bagi Doktrin Iman, kemudian diangkat sebagai Kardinal Prefek Kongregasi bagi Penyebab Penganugerahan Gelar Santo-Santa.

Sebagai anggota Yayasan Don Bosco, dia dianggap sebagai seorang imam yang telah melakukan pekerjaan dengan para pemuda, yang dalam kata-kata terakhir Paus Yohanes Paulus II, yang ia telah cari di seluruh hidup kepausannya. Sekretaris Bertone pernah mengatikan cerita di mana "Bertone pernah memutuskan untuk naik bus umum ke Istana Apostolik. Sebagai Kardinal dalam jubah hitam panjang dan pileola merah serta berjalan ke bus, orang-orang, terutama kelompok kaum muda, menatap dalam keheningan. Bertone segera memecah kesunyian dengan 'karakteristik' senyumnya. Pada saat ia tiba di tujuan, sang uskup telah melakukan kegiatan bersama pemuda dalam percakapan mendalam tentang cinta, seks, keperawanan, dan kesucian".[3]

Dia kemudian mengkhususkan diri dalam hubungan antara moralitas sosial, iman, dan politik. Ia juga dibantu dengan revisi Kitab Hukum Kanonik tahun 1983, dan melakukan karya pastoral di paroki-paroki. Pada Tahun Jubilee 2000, Kardinal Bertone dipercaya oleh Yohanes Paulus II atas penerbitan bagian ketiga dari Rahasia dari Fatima.

Bertone merupakan kardinal pemilih yang berpartisipasi pada konklaf kepausan 2005 yang memilih Paus Benediktus XVI. Kardinal Bertone masih dapat berpartisipasi dalam konklaf manapun pada masa yang akan datang, yang dimulai sebelum ulang tahun ke-80nya pada 2 Desember 2014.

Gelar bangsawan untuk
Tarcisio Bertone
 
Gaya referensiHis Eminence
Gaya penyebutanYour Eminence
Informal styleKardinal
LihatFrascati (Suburbicaria)

Pada 15 Maret 2005, Bertone menjadi berita dengan "memecah keheningan Gereja" dan mengkritik tajam novel tahun 2003 karya Dan Brown, The Da Vinci Code, mengatakan konsep sentral buku tersebut bahwa Yesus telah menikah dengan Maria Magdalena dan memiliki garis keturunan adalah sebuah ajaran sesat dan "memalukan", dan seharusnya para pembaca beriman memboikot buku tersebut. Baik Bertone maupun juru bicara resmi Vatikan menegaskan bahwa Bertone tidak berbicara sebagai perwakilan resmi dari Gereja, tetapi juga tercatat bahwa penempatan tinggi Bertone di dalam hierarki Gereja (namanya sering disebut-sebut sebagai calon potensial untuk Paus berikutnya) membuat kata-katanya cukup berat, sehingga komentarnya sering dilaporkan oleh berbagai media sebagai pernyataan resmi dari Vatikan.[4] Pada tahun 2006, program NBC Dateline menyatakan pernyataannya dengan "seorang Kardinal Vatikan berperingkat tinggi meminta pemboikot film [tersebut]".

Kardinal Sekretaris Negara

sunting

Pada 22 Juni 2006, Paus Benediktus XVI menunjuk Kardinal Bertone menggantikan Angelo Sodano sebagai Kardinal Sekretaris Negara, dan mulai menjabat sejak 15 September 2006. Terungkap bahwa pada 31 Agustus, Kardinal Bertone bermimpi di mana Paus Yohanes Paulus II menyatakan kepadanya, "jangan takut" kepadanya ketika ia bersiap bertugas di posisi barunya.[5]

Pada 4 April 2007, Paus Benediktus XVI juga menunjuk Kardianl Bertone sebagai Camerlengo. Tugas Camerlengo terbatas hanya untuk bidang administrasi selama kekosongan Tahta Suci.[6] Pada 10 Mei 2008, ia dipromosikan menjadi Kardinal-Uskup Frascati.[7]

Bertone dikenal untuk mempelajari masalah yang ada sebelum mengambil tindakan. Salah satu contoh adalah setelah penunjukannya sebagai Uskup Agun Vercelli ia "mengunci dirinya di kamarnya dan mempelajari kehidupan Santo Eusebius, yang merupakan uskup kota tersebut pada 345 M."[3]

Ia adalah anggota Kongregasi bagi Doktrin Iman, Kongregasi bagi Para Imam, Kongregasi Ibadah Ilahi dan Tata-tertib Sakramen, Kongregasi bagi Gereja-gereja Oriental, Kongregasi bagi Penginjilan. Ia menjadi anggota kongregasi-kongregasi tersebut hingga ulang tahun ke-80nya pada 2 Desember 2014.

Evaluasi Departemen

sunting

Dua pekan sebelum memulai jabatannya, Bertone diwawancara dan ditanya pendapatnya mengenai reformasi dalam Kuria Romawi. Bertone menyatakan, "Setelah hampir dua dekade, sebuah evaluasi mengenai bagaimana departemen terorganisasi lebih dari terpahamkan, dalam rangka merefleksikan bagaimana struktur yang ada lebih efisien untuk misin Gereja dan pada akhirnya untuk mempertimbangkan apakah mereka semua harus dipertahankan".[8]

Gereja dan olahraga

sunting

Kardinal Bertone menyatakan pada Desember 2006 bahwa Tahta Suci "mungkin, pada masa depan, memainkan sebuah tim yang bermain di level tertinggi, bersama Roma, Internazionale, Genoa, dan Sampdoria." Ia melanjutkan dengan berkata, "Jika kita mengambil murid-murid asal Brasil dari universitas Kepausan kita, mungkin kita memiliki sebuah tim yang luar biasa".[9] Namun, beberapa jam kemudian ia menyatakan, "Saya harus mengerjakan banyak pekerjaan lain daripada mengolah tim sepak bola untuk Vatikan", dan ia menjelaskan bahwa pernyataannya sebelumnya tidak dimaksudkan untuk dianggap sebagai suatu hal yang serius.[10]

Pembelaan atas Paus Pius XII

sunting

Pada 5 Juni 2007, pada sebuah konferensi yang mengumumkan riis biografi baru Paus Pius XII, Bertone membela Paus Pius XII terhadap klaim ketidakpedulian terhadap Yahudi selama Holocaust. Ia mengecam tuduhan ini sebagai "legenda gelap" dan "serangan terhadap akal sehat dan rasionalitas", yang telah "menjadi begitu mapan bahkan untuk menggoresnya adalah tugas yang berat".[11] Meskipun ia mengakui bahwa Paus Pius XII telah "berhati-hati" dalam mengutuk Nazi Jerman, Bertone menyatakan bahwa pasukan Nazi pasti akan mengintensifkan program genosidanya yang mana Paus lebih vokal berbicara tentang hal tersebut.

Kontroversi Islam Paus Benediktus XVI

sunting

Pada 16 September 2006, Kardinal Bertone, hanya satu hari setelah memulai pekerjaannya sebagai Kardinal Sekretaris Negara, merilis sebuah pernyataan yang menjelaskan bahwa "posisi dari Paus tentang Islam adalah dengan tegas sesuai yang diungkapkan dalam dokumen konsili Nostra Aetate" dan bahwa "pilihan Paus yang mendukung dialog antar agama dan antar-budaya adalah sama-sama tegas."[12]

Adapun untuk pendapat Kaisar Byzantium, Manuel II Palaiologos yang dikutip selama pembicaraan Regensburg, Bapa Suci tidak bermaksud, juga ia tidak bermaksud, untuk membuat pernyatannya sendiri dengan cara apapun. Dia menggunakannya secara sederhana sebagai srana untuk berusaha—dalam konteks akademik, dan seperti yang terbukti dari membaca secara lengkap dan penuh perhatian dari teks—refleksi tertentu dalam rangka hubungan antara agama dan kekerasan secara umum, dan untuk menyimpulkan dengan penolakan yang jelas dan radikal dari motivasi agama untuk kekerasan, dari sisi mana saja yang mungkin datang. [Paus] sangat menyesalkan bahwa bagian-bagian tertentu dari pidatonya terdengar menyinggung kepekaan umat Muslim dan seharusnya ditafsirkan dengan cara yang sama sekali tidak sesuai dengan niatnya.[13][14] (tanda dalam kurung seperti aslinya)

Komentar oleh Patriark Alexius II

sunting

Pada 5 Desember 2006, Patriark Alexius II menuduh Tahta Suci dengan sebuah "kebijakan yang sangat tidak bersahabat"[15] ketika ia berkata bahwa Gereja Katolik berburu petobat di tanah Ortodoks di Rusia dan republic bekas Soviet lainnya. Sebagai tanggapan, Kardinal Bertone menyatakan, "Kami tidak ingin terlibat dalam proselitisme di Rusia".[16]

Wawancara Le Figaro

sunting

Pada 31 Maret 2007, Kardinal Bertone mengkorfirmasi publikasi Paus Benediktus yang akan datang dari motu proprio yang telah lama diharapkan yang akan memperluas indult untuk perayaan Misa Tridentina dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Prancis Le Figaro.[17][18][19]

Dalam wawancara yang sama, Bertone "mengecam media untuk penyorotan pandangan Vatikan tentang seks ketika tetap menjaga 'ketenangan yang menulikan' tentang pekerjaan amal yang dilakukan oleh ribuan organisasi Katolik di seluruh dunia."[20] Ia melanjutkan dengan berkata, "Saya melihat sebuah fiksasi oleh sejumlah jurnalis pada topik-topik moral, seperti aborsi dan serikat homoseksual, yang pastinya merupakan isu penting tetapi sama sekali bukan merupakan pemikiran dan pekerjaan Gereja."

Usulan ekskomunikasi dengan penjual narkoba

sunting

Pada 14 Januari 2009, Kardinal Bertone mengusulkan bahwa Gereja mengabil tindakan yang lebih kuat melawan penjual narkoba. Aksi ini termasuk kemungkinan ekskomunikasi. Dia membuat pernyataan mengenai peringatan Gereja pada "bencana" atas kekerasan berbahan bakar narkoba menjelang sebuah perjalanan ke Meksiko.[21]

Referensi

sunting
  1. ^ Zenit. Cardinal Bertone Prefers Activity to Study 15 September 2006
  2. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-03-19. Diakses tanggal 2012-04-28. 
  3. ^ a b Whispers in the Loggia. The Faithful Secretary 18 August 2006
  4. ^ "Church Fights Da Vinci Code Novel". BBC News. 2006-3-15. 
  5. ^ Whispers in the Loggia. Bertone: "I Had a Dream" 31 August 2006
  6. ^ Press Office of the Holy See RINUNCE E NOMINE, 04.04.2007
  7. ^ http://catholic-hierarchy-news.blogspot.com/2008/05/bertone-named-cardinal-bishop-of.html, Catholic-Hierarchy-news.blogspot.com, 10 Mei 2008. Diakses pada 28 April 2012.
  8. ^ CathNews. Cardinal Bertone Wants to be Secretary of Church Not State Diarsipkan 2006-08-31 di Wayback Machine. 31 August 2006
  9. ^ Telegraph. Vatican Wants to Play Priests in Serie A Diarsipkan 2007-01-26 di Wayback Machine. 20 December 2006
  10. ^ David Willey (2006-12-19). "Vatican plays down soccer 'joke'". BBC News. Diakses tanggal 2009-03-19. [pranala nonaktif permanen]
  11. ^ Catholic World News. Strong Defense of Pius XII by Cardinal Bertone 6 June 2007
  12. ^ Libreria Editrice Vaticana'. "Traduzione In Lingua Inglesse" Diarsipkan 2009-10-04 di Wayback Machine. 16 September 2006
  13. ^ Reuters. "Pope apologises to Muslims" Diarsipkan 2008-04-20 di Wayback Machine., 16 September 2006
  14. ^ Associated Press. "Pope 'sincerely regrets' he offended Muslims" 16 September 2006
  15. ^ KYIV Post
  16. ^ Zenit. Cardinal Bertone: We Don't Proselytize Diarsipkan 2013-03-06 di Library of Congress Web Archives 5 Desember 2006
  17. ^ Le Figaro. Bertone: "Foi et raison ne s'opposent pas" - in French Diarsipkan 2012-02-14 di Wayback Machine. 2 April 2007
  18. ^ Rortate Cæli. Breaking News: Bertone Confirms Motu Proprio 31 March 2007
  19. ^ Catholic World News. Media Distort Church Statements, Cardinal Bertone Charges 2 April 2007
  20. ^ Moora. Pope's Aide Blasts Church Media Coverage[pranala nonaktif permanen] 1 April 2007
  21. ^ "Cardinal flags excommunication for drug traffickers". ABC News. 2009-01-14. Diakses tanggal 2012-04-28. 

Pranala luar

sunting
Jabatan Gereja Katolik
Didahului oleh:
Albino Mensa
Uskup Agung Vercelli
4 Juni 1991–13 Juni 1995
Diteruskan oleh:
Enrico Masseroni
Didahului oleh:
Alberto Bovone
Sekretaris Kongregasi bagi Doktrin Iman
13 Juni 1995–10 Desember 2002
Diteruskan oleh:
Angelo Amato
Didahului oleh:
Dionigi Tettamanzi
Uskup Agung Genoa
10 December 2002–15 September 2006
Diteruskan oleh:
Angelo Bagnasco
Didahului oleh:
Pio Laghi
Kardinal-Imam Santa Maria Ausiliatrice di via Tuscolana
21 Oktober 2003–10 Mei 2008
Diteruskan oleh:
Paolo Sardi
Didahului oleh:
Eduardo Martínez Somalo
Camerlengo Gereja Katolik Roma
4 April 2007–20 Desember 2014
Petahana
Didahului oleh:
Alfonso López Trujillo
Kardinal-Uskup Frascati
10 Mei 2008–kini
Petahana
Jabatan politik
Didahului oleh:
Angelo Sodano
Kardinal Sekretaris Negara
15 September 2006–15 Oktober 2013
Diteruskan oleh:
Pietro Parolin