Rangkayo Hj. Syamsidar Yahya (Lahir di Nagari Batagak, Sungai Pua, Agam, Sumatera Barat, 11 November 1914 - meninggal di Pekanbaru, Riau, 6 April 1975 pada umur 61 tahun) adalah seorang tokoh pendidikan perempuan Indonesia.[1][2] Ia dilahirkan dari pasangan H. Yahya dan Siti Rafiah. Tumbuh dan Berkembang dalam lingkungan keluarga saudagar kaya dan terpandang. yang memiliki pertalian keluarga dengan bangsawan lokal di satu pihak dan dengan birokrasi kolonial di lain pihak. adalah seorang pejuang kemerdekaan dan hak perempuan Indonesia. Ia seangkatan dengan pejuang perempuan dari Minangkabau lainnya, seperti Rahmah El Yunusiyyah, Rasuna Said, Ratna Sari, dan lainnya.[1][3] ia merupakan seorang tokoh Minangkabau yang mengabdikan hampir seluruh hidupnya untuk pergerakan perempuan.

Syamsidar Yahya
Lahir(1914-11-11)11 November 1914
Nagari Batagak, Sungai Pua, Agam, Sumatera Barat, Hindia Belanda
Meninggal1975 (umur 61)
Pekanbaru, Riau, Indonesia
KebangsaanIndonesia Indonesia
Nama lainRangkayo Hj. Syamsidar Yahya
Dikenal atasPejuang kemerdekaan dan hak perempuan
Suami/istriAbdul Muin Dt. Rangkayo Maharajo

Syamsidar yang konsisten berjuang melintasi tiga zaman, mulai dari zaman Belanda, Jepang dan setelah kemerdekaan Indonesia, membangun pendidikan perempuan di Riau, terutama di Pekanbaru dengan mengadakan wirid pengajian, madrasah awaliyah, kursus, panti asuhan dan sekolah. Warisan perjuangan dari pejuang tiga zaman ini masih ada sampai kini, yakni lembaga pendidikan di bawah nauangan Yayasan Kesatuan Wanita Islam (YKWI).[1]

Sebuah musala di Jalan Raya Padang-Bukittinggi, Batagak, Agam dinamai menurut namanya.[4]

Referensi

sunting

Pranala luar

sunting