Roma 4
Roma 4 (disingkat Rom 4) adalah bagian dari Surat Paulus kepada Jemaat di Roma dalam Perjanjian Baru di Alkitab Kristen. Pengarangnya adalah Rasul Paulus, tetapi dituliskan oleh Tertius, seorang Kristen yang saat itu mendampingi Paulus.[1][2]
Roma 4 | |
---|---|
Kitab | Surat Roma |
Kategori | Surat-surat Paulus |
Bagian Alkitab Kristen | Perjanjian Baru |
Urutan dalam Kitab Kristen | 6 |
Teks
sunting- Naskah aslinya ditulis dalam bahasa Yunani.
- Sejumlah naskah tertua dalam bahasa Yunani yang memuat salinan pasal ini antara lain adalah
- Papirus 40 (~ 250 M; terlestarikan: ayat 1-8)
- Uncial 0220 (abad ke-3; terlestarikan: ayat 23-25)
- Codex Vaticanus (~325-350 M)
- Codex Sinaiticus (~330-360 M)
- Codex Alexandrinus (~400-440 M)
- Codex Ephraemi Rescriptus (~450 M; lengkap)
- Pasal ini dibagi atas 25 ayat.
- Berisi dasar-dasar pengajaran Kristen dari Paulus.
Struktur
suntingPembagian isi pasal:
- Roma 4:1–4 = Abraham dibenarkan karena iman
- Roma 4:5–8 = Daud bersyukur atas pembenaran
- Roma 4:9–12 = Abraham dibenarkan sebelum ia disunat
- Roma 4:13–25 = Janji diberikan melalui iman
Ayat 3
sunting- Sebab apakah dikatakan nas Kitab Suci? "Lalu percayalah Abraham kepada Tuhan, dan Tuhan memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran."[3]
Mengutip dari Kejadian 15:6.
Referensi silang: Galatia 3:6.
Keselamatan oleh iman dan bukan oleh perbuatan (yaitu, taat kepada hukum Taurat) bukan ajaran yang khusus untuk Perjanjian Baru; itu juga menjadi sifat Perjanjian Lama. Paulus melewati Musa dan menunjuk kepada Abraham sebagai teladan iman. Abraham percaya kepada Allah, yaitu Abraham memelihara hubungan yang setia kepada Allah, percaya pada janji-janji-Nya (Roma 4:20–21; Kejadian 12:1–3; Kejadian 15:5-6) dan menanggapinya dengan taat (Kejadian 12:1–4; Kejadian 22:1–19; Ibrani 11:8–19; Yakobus 2:21–22).[4]
Ayat 11
sunting- Dan tanda sunat itu diterimanya (Abraham) sebagai meterai kebenaran berdasarkan iman yang ditunjukkannya, sebelum ia bersunat. Demikianlah ia dapat menjadi bapa semua orang percaya yang tak bersunat, supaya kebenaran diperhitungkan kepada mereka.[5]
Setelah Abraham percaya kepada Tuhan, "dan Tuhan memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran",[6] barulah peraturan sunat diberikan kepada Abraham.[7]
Ayat 22
sunting- Karena itu hal ini diperhitungkan kepadanya sebagai kebenaran.[8]
Dalam ilustrasi Paulus mengenai pembenaran dalam pasal 4 ini (Roma 4:1–25), tidak pernah dikatakan bahwa kebenaran Allah atau kebenaran Kristus benar-benar diperhitungkan atau dipindahkan kepada orang percaya. Kita harus hati-hati untuk tidak menerangkan pembenaran dengan mengatakan bahwa itu sesuatu yang datang karena Kristus menaati hukum Taurat Perjanjian Lama dan dipindahkan kepada orang percaya. Jikalau demikian, maka iman itu berbeda dari iman Abraham yang diperhitungkan sebagai kebenaran (Roma 4:12) sehingga menghapuskan janji itu (Roma 4:14), dan menjadikan keselamatan sebagai hasil dari jasa dan bukan hasil kasih karunia (Roma 4:16). Paulus dengan tegas mengatakan bahwa pembenaran dan kebenaran diberikan "bukan karena hukum Taurat" (Roma 4:13), melainkan melalui kemurahan, kasih karunia, kasih dan pengampunan Allah (Roma 4:6–9), dan bahwa iman Abraham (yaitu, kepercayaannya, hubungan kasih sayang dengan Allah, dan keyakinan yang tidak goyah akan Allah dan janji-Nya) diperhitungkan sebagai kebenaran oleh kemurahan dan kasih karunia Allah (Roma 4:16–22).[4]
Ayat 23-25
sunting- Kata-kata ini, yaitu "hal ini diperhitungkan kepadanya," tidak ditulis untuk Abraham saja, 24tetapi ditulis juga untuk kita; sebab kepada kitapun Allah memperhitungkannya, karena kita percaya kepada Dia, yang telah membangkitkan Yesus, Tuhan kita, dari antara orang mati, 25yaitu Yesus, yang telah diserahkan karena pelanggaran kita dan dibangkitkan karena pembenaran kita.[9]
Mengutip dari Kejadian 15:6.
Hal Yesus Kristus "diserahkan karena pelanggaran kita" menggenapi nubuat dari Yesaya 53:5–6.
Hasilnya, yaitu "pembenaran kita", ini menggenapi nubuat dari Yesaya 53:11.
Referensi
sunting- ^ Willi Marxsen. Introduction to the New Testament. Pengantar Perjanjian Baru: pendekatan kristis terhadap masalah-masalahnya. Jakarta:Gunung Mulia. 2008. ISBN:9789794159219.
- ^ John Drane. Introducing the New Testament. Memahami Perjanjian Baru: Pengantar historis-teologis. Jakarta:Gunung Mulia. 2005. ISBN:9794159050.
- ^ Roma 4:3
- ^ a b The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
- ^ Roma 4:11
- ^ Kejadian 15:6
- ^ Kejadian 17:10
- ^ Roma 4:22
- ^ Roma 4:23–25
Lihat pula
sunting- Abraham
- Daud
- Kebangkitan Yesus
- Kisah Para Rasul
- Bagian Alkitab yang berkaitan: Kejadian 12, Kejadian 15, Kejadian 17, Kejadian 22, Mazmur 32, Yesaya 53, Galatia 3, Ibrani 11
Pranala luar
sunting
- (Indonesia) Teks Roma 4 dari Alkitab SABDA
- (Indonesia) Audio Roma 4
- (Indonesia) Referensi silang Roma 4
- (Indonesia) Komentari bahasa Indonesia untuk Roma 4
- (Inggris) Komentari bahasa Inggris untuk Roma 4