Revolusi Iran

pergerakan revolusi politik di Iran

Revolusi Islam (juga dikenal dengan sebutan Revolusi Islam,[1][2][3][4][5][6] bahasa Persia: انقلاب اسلامی) adalah revolusi yang mengubah Iran dari Monarki di bawah Shah Mohammad Reza Pahlavi, menjadi Republik Islam yang dipimpin oleh Ayatullah Agung Ruhollah Khomeini, pemimpin revolusi dan pendiri dari Republik Islam.[7] Sering disebut pula "revolusi besar ketiga dalam sejarah," setelah Prancis dan Revolusi Bolshevik.[8]

Revolusi Islam Iran

Protes di alun-alun Azadi, Teheran, 1979
Tanggal7 Januari 1978 – 11 Februari 1979
LokasiIran
Hasil

Kemenangan Dewan Revolusi

Pihak terlibat

Iran Negara Imperial Iran

Republik Islam Iran

  • Dewan Revolusi Iran
Tokoh dan pemimpin
Iran Mohammad Reza Pahlavi Ayatollah Ruhollah Khomeini
Mehdi Bazargan
Demonstrasi massal di College Bridge, Teheran

Walaupun beberapa orang berpendapat bahwa revolusi masih berlangsung, rentang-waktu terjadinya revolusi terjadi pada 7 Januari 1978 dengan demonstrasi besar pertama,[9] dan ditutup dengan disetujuinya konstitusi teokrasi baru - di mana Khomeini menjadi Pemimpin Tertinggi negara - pada Desember 1979. Sebelumnya, Mohammad Reza Pahlavi meninggalkan Iran dan menjalani pengasingan pada 16 Januari 1979 setelah pemogokan dan demonstrasi melumpuhkan negara, dan pada 1 Februari 1979 Ayatullah Khomeini kembali ke Teheran yang disambut oleh beberapa juta Bangsa Iran.[10] Kejatuhan terakhir Dinasti Pahlavi segera terjadi setelah 11 Februari di mana Angkatan Bersenjata Iran menyatakan dirinya netral setelah gerilyawan dan pasukan pemberontak mengalahkan tentara yang loyal kepada Shah dalam pertempuran jalanan. Iran secara resmi menjadi Republik Islam pada 1 April 1979 ketika sebagian besar Bangsa Iran menyetujuinya melalui referendum nasional.[11]

Revolusi ini memiliki keunikan tersendiri karena mengejutkan seluruh dunia.[12] Tidak seperti berbagai revolusi di dunia, Revolusi Iran tidak disebabkan oleh kekalahan dalam perang, krisis moneter, pemberontakan petani, atau ketidakpuasan militer;[13] menghasilan perubahan yang sangat besar dengan kecepatan tinggi ;[14] mengalahkan sebuah rezim, walaupun rezim tersebut dilindungi oleh angkatan bersenjata yang dibiayai besar-besaran dan pasukan keamanan;[15][16] dan mengganti monarki kuno dengan ajaran teokrasi yang didasarkan atas Guardianship of the Islamic Jurists (atau velayat-e faqih). Hasilnya adalah sebuah Republik Islam "yang dibimbing oleh ulama berumur 80 tahun yang diasingkan ke luar negeri dari Qom," sebagaimana seorang cendekiawan menyatakan, "jelas sebuah kejadian yang harus dijelaskan. ..."[17]

Revolusi ini terjadi kepada dua peringkat. Peringkat pertama bermula pada pertengahan 1977 hingga tahun 1979 yang dipimpin oleh pihak liberal, golongan haluan kiri dan kumpulan agama. Kesemua mereka memberontak menentang Shah Iran. Peringkat kedua yang turut dikenali sebagai Revolusi Islam menyaksikan naiknya Ayatollah menjadi pemimpin revolusi.

Sebab-sebab terjadinya revolusi

sunting

Penjelasan dari pertanyaan, "Mengapa revolusi terjadi?" Dapat dilihat di bawah ini:

Kesalahan-kesalahan Shah

sunting
  • Shah Mohammad Reza Pahlavi menjalankan pemerintahan yang brutal, korup, dan boros. Kebijakan-kebijakan ekonomi pemerintah yang terlalu ambisius menyebabkan inflasi tinggi, kelangkaan, dan perekonomian yang tidak efisien.[18][19] Kebijakan Shah yang kuat untuk melakukan westernisasi dan kedekatan dengan kekuatan barat (Amerika Serikat) berbenturan dengan identitas Muslim Syi'ah Iran[20] Hal ini termasuk pengangkatannya oleh Kekuatan Sekutu dan bantuan dari CIA pada 1953 untuk mengembalikannya ke kekuasaan, menggunakan banyak penasihat dan teknisi militer dari Militer Amerika Serikat dan pemberian kekebalan diplomatik kepada mereka. Ia, seperti ayahnya, Shah Reza Pahlevi merupakan orang yang sekuler, berbeda dengan cara pandang rakyat Iran pada umumnya yang sangat menghormati agama (Syiah) dalam kehidupan mereka sehari-hari. Semua hal tersebut membangkitkan nasionalisme Iran, baik dari pihak religius dan sekuler.[21] menganggap Shah sebagai boneka barat;[22][23].

Catatan kaki

sunting
  1. ^ (Inggris) Revolusi Islam, Majelis Iran.
  2. ^ (Inggris) Revolusi Islam Iran Diarsipkan 2009-10-28 di Wayback Machine., MS Encarta.
  3. ^ (Inggris) Revolusi Islam Diarsipkan 2009-02-27 di Wayback Machine., Internews.
  4. ^ (Inggris) Revolusi Bangsa Iran.
  5. ^ (Inggris) Profil Iran Diarsipkan 2006-08-06 di Wayback Machine., PDF.
  6. ^ (Inggris) The Shah and the Ayatollah: Iranian Mythology and Islamic Revolution (Hardcover), ISBN 0-275-97858-3, oleh Fereydoun Hoveyda, saudara dari Amir Abbas Hoveyda.
  7. ^ (Inggris) Encyclopædia Britannica.
  8. ^ Marvin Zonis quoted in Wright, Sacred Rage 1996, hal.61
  9. ^ (Inggris) Revolusi Bangsa Iran.
  10. ^ Ruhollah Khomeini, Encyclopedia Britannica.
  11. ^ (Inggris) Republik Islam Iran, Encyclopedia Britannica.
  12. ^ Amuzegar, The Dynamics of the Iranian Revolution, (1991), p.4, 9-12
  13. ^ Arjomand, Turban (1988), p. 191.
  14. ^ Amuzegar, Jahangir, The Dynamics of the Iranian Revolution, SUNY Press, p.10
  15. ^ Harney, Priest (1998), p. 2.
  16. ^ Abrahamian Iran (1982), p. 496.
  17. ^ (Inggris) Benard, "Pemerintahan Tuhan" (1984), p. 18.
  18. ^ Harney, The Priest (1998), pp. 37, 47, 67, 128, 155, 167.
  19. ^ Iran Between Two Revolutions by Ervand Abrahamian, p.437
  20. ^ Mackay, Iranians (1998), pp. 259, 261.
  21. ^ (Inggris) Khomeini's speech against capitalism, IRIB World Service.
  22. ^ Brumberg, Reinventing Khomeini (2001).
  23. ^ Shirley, Know Thine Enemy (1997), p. 207.