Metadon
Metadon adalah sejenis obat opioid sintetik, digunakan sebagai analgesik dan untuk merawat kecanduan dari pengguna golongan opioid, seperti heroin, morfin dan kodein. Biasanya dikonsumsi sekali sehari. Mampu bertahan 24 jam, pengembangan turunan metadon dapat bertahan hingga 72 jam.[1][2]
Nama sistematis (IUPAC) | |
---|---|
(RS)-6-(Dimethylamino)-4,4-diphenylheptan-3-one | |
Data klinis | |
Kat. kehamilan | Reduction of oxygen to unborn child due to depression of breathing |
Status hukum | Schedule II (US) Class A (UK) |
Kemungkinan ketergantungan |
Moderate |
Rute | oral, intravenous, insufflation, sublingual, rectal |
Data farmakokinetik | |
Bioavailabilitas | 40-90% (oral) |
Metabolisme | Hepatic |
Waktu paruh | 24-36 h |
Ekskresi | Urine, Test by specific gravity and bilirubin |
Pengenal | |
Nomor CAS | 76-99-3 |
Kode ATC | N02AC52 N07BC02, R05DA06 |
PubChem | CID 4095 |
Ligan IUPHAR | 1605 |
DrugBank | DB00333 |
ChemSpider | 3953 |
UNII | UC6VBE7V1Z |
Data kimia | |
Rumus | C21H27NO |
Massa mol. | 309.445 g/mol |
SMILES | eMolecules & PubChem |
Metadon dikembangkan di Jerman pada tahun 1937, terutama karena Jerman membutuhkan sumber internal opiat. Metadon adalah analog asiklik dari morfin, metadon bertindak pada reseptor opioid yang sama dan tentunya memiliki banyak efek yang sama. Metadon juga digunakan dalam mengelola sakit kronis, karena panjangnya durasi tindakan, efek sangat kuat, dan biaya yang sangat rendah. Metadon diperkenalkan ke Amerika Serikat pada tahun 1947 oleh Eli Lilly and Company .[1]
Kontraindikasi
suntingPenggunaan metadon tidak dapat diberikan kepada pasien dengan gangguan liver berat dan anak-anak di bawah 18 tahun. Obat ini juga tidak boleh diberikan ke pasien yang alergi (hipersensitif) terhadap metadon dan bahan lain yang dicampurkan dalam pembuatan obat tersebut. Beberapa pabrik pembuat metadon menyebutkan bahwa obat ini dapat menimbulkan efek samping yang merugikan pada pasien dengan asma akut, ketergantungan alkohol akut, pasien dengan cedera kepala yang mengalami peningkatan tekanan intrakranial (tengkorak), serta pasien yang mengalami kejang pada saluran empedu dan ginjal.[3]
Catatan kaki
sunting- ^ a b Joseph H, Stancliff S, Langrod J (2000). "Methadone maintenance treatment (MMT): a review of historical and clinical issues". Mt. Sinai J. Med. 67 (5–6): 347–64. PMID 11064485.
- ^ Connock M, Juarez-Garcia A, Jowett S; et al. (2007). "Methadone and buprenorphine for the management of opioid dependence: a systematic review and economic evaluation". Health technology assessment (Winchester, England). 11 (9): 1–171, iii–iv. PMID 17313907.
- ^ Clinical guidelines and procedures for the use of methadone in the maintenance treatment of opioid dependence Diarsipkan 2017-01-19 di Wayback Machine., Australian Government. 2003.
Pranala luar
sunting- ONDCP Fact Sheet
- Clinic Locator, United States
- DHHS, Centers for Disease Control and Prevention (CDC)
- Methadone.org
- Methadone Support Org - Pregnancy, Methadone Anonymous (MA)
- TAPERING OFF OF METHADONE MAINTENANCE: EVIDENCE-BASED GUIDELINES Diarsipkan 2011-07-07 di Wayback Machine.
- BEST PRACTICES: Methadone Maintenance Treatment[pranala nonaktif permanen]
- U.S. National Library of M
- M edicine: Drug Information Portal - Methadone