Laili Roesad

(Dialihkan dari Laili Rusad)

Laili Roesad (lahir di Padang, Sumatera Barat, 19 September 1916 – meninggal 2003) adalah seorang diplomat Indonesia. Ia merupakan diplomat perempuan pertama Indonesia yang pernah dipercaya sebagai duta besar RI untuk beberapa negara sahabat.[1]

Laili Roesad
Lahir19 September 1916
Belanda Padang, Hindia Belanda
KebangsaanIndonesia
PekerjaanDiplomat
- Duta Besar RI di Belgia, Luxemburg dan Austria
Dikenal atasDuta Besar perempuan pertama Indonesia
Orang tuaRusad Datuk Perpatih Baringek (ayah)

Riwayat

sunting

Kehidupan pribadi

sunting

Laili Roesad lahir dari pasangan Rusad Datuk Perpatih Baringek dan Hasnah. Ibunya berasal dari Payakumbuh, tapi kelahiran Padang. Hasnah dicatat sebagai anak pertama keluaran MULO di Padang.[2]

Laili pernah menempuh pendidikan di Perguruan Adabiah, Padang.[3] Setelah itu, ia masuk ke Fakultas Hukum (Sekolah Hukum Tinggi) atas anjuran ayahnya, yang pada waktu itu menjabat sebagai Sekretaris Minangkabau Raad. Pada 1941, dalam meraih gelar sarjananya di Jakarta, ia mengangkat penelitian soal hukum konstitusi. Setelah itu, Laili melanjutkan studinya dalam soal hukum internasional di London selama dua tahun, yaitu dalam tahun 1950-1951.[2]

Karier

sunting

Pada tahun 1954 Laili bertugas sebagai Counsellor pada Perutusan Tetap Republik Indonesia untuk Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), dan pada tahun itu juga, Laili diutus sebagai salah seorang anggota delegasi Indonesia untuk menghadiri Sidang Biasa ke-IX, dari Persidangan Umum PBB di New York, Amerika Serikat.[4]

Karier diplomat Laili Roesad makin menanjak setelah ia dilantik menjadi Duta Besar RI untuk Belgia dan Luksemburg pada tahun 1959, sehingga menjadikannya sebagai duta besar perempuan pertama Indonesia.[5] Jabatan tersebut ia emban sampai tahun 1964, dan digantikan oleh pejabat berikutnya, Thojib Hadiwidjaja.[6] Selanjutnya sepanjang tahun 1967 - 1970 Laili dipercaya sebagai Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk negara Austria.[7]

Tanda Kehormatan

sunting

Referensi

sunting

Pranala luar

sunting
Jabatan diplomatik
Didahului oleh:
Raden Wiwiho Purbohadidjojo
Duta Besar Indonesia untuk Belgia
1959–1964
Diteruskan oleh:
Tojib Hadiwidjaja
Didahului oleh:
Busono Darusman
Duta Besar Indonesia untuk Austria
1967–1970
Diteruskan oleh:
Ide Anak Agung Gde Agung