Kebajikan adalah sesuatu yang mendatangkan kebaikan.[1] Kebajikan berupa perilaku yang memperlihatkan tolak ukur budi pekerti yang tinggi, yakni mengerjakan yang benar dan menghindari yang salah. Lawan dari kebajikan adalah kefasikan. Contoh-contoh lain dari gagasan semacam ini mencakup konsep jasa di dalam tradisi-tradisi Asia maupun konsep de di dalam tradisi Tionghoa. Empat sifat Brahmavihāra dalam Buddhisme juga dapat dianggap sebagai kebajikan menurut pemahaman Eropa.[2][3]

Kebajikan-Kebajikan Asasi dan Teologis karya Rafael, 1511

Dalam agama-agama

sunting

Buddhisme

sunting

Puñña (Pāli), puṇya (Sanskerta), sering diterjemahkan sebagai kebajikan, adalah konsep yang dianggap mendasar bagi etika Buddhis. Kebajikan merujuk pada berbagai perbuatan baik (kusala-kamma) melalui pikiran, ucapan, dan jasmani sesuai Jalan Mulia Berunsur Delapan.

Bacaan tambahan

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ "Arti kata kebajikan". Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemendikbudristek. KBBI Daring. Diakses tanggal 15 Agustus 2024. 
  2. ^ Jon Wetlesen, Did Santideva Destroy the Bodhisattva Path? Jnl Buddhist Ethics, Jld. 9, 2000 Diarsipkan 2007-02-28 di Wayback Machine. (diakses bulan Maret 2010)
  3. ^ Bodhi, Bhikkhu. Abhidhammattha Sangaha: A Comprehensive Manual of Abhidhamma. Edisi BPS Pariyatti, 2000, hlm. 89.

Pranala luar

sunting