Jembirit
Jembirit | |
---|---|
Klasifikasi ilmiah | |
Domain: | |
Kerajaan: | |
Klad: | Tracheophyta |
Klad: | Angiospermae |
Klad: | Eudikotil |
Klad: | Asterid |
Ordo: | |
Famili: | |
Subfamili: | |
Tribus: | |
Subtribus: | |
Genus: | |
Spesies: | Tabernaemontana sphaerocarpa |
Sinonim | |
|
Jembirit,[4][5][6] (Tabernaemontana sphaerocarpa) adalah sejenis pohon kecil dalam marga Tabernaemontana, suku Apocynaceae. Tumbuhan ini pertama kali dideskripsikan pada tahun 1826 oleh Carl Ludwig Blume,[7] ketika itu Direktur Kebun Botani Bogor. Tersebar mulai dari Jawa, Kepulauan Nusa Tenggara, Sulawesi, hingga Maluku, perdu ini dikenal pula dengan nama-nama seperti jembirit, gembirit, kembirit, cembirit, atau cempirit (Jw.); hamperu badak (Sd.); lér kambhing (Md.); mamarisa sela (Minh.),[4][5] dan lain-lain variasinya seperti juga sembirit,[8] atau cemperit.[9]
Pemerian
suntingPohon kecil atau perdu, tinggi hingga 20 m dan gemang batang setinggi dada hingga 40 cm. Pepagan mulus atau memecah dangkal, cokelat gelap, dengan lentisel.[10]
Daun-daun berpasangan, sama atau tidak sama besar keduanya. Tangkai daun 5–45 mm panjangnya, lokos tak berambut. Helaian daun seperti kulit (coriaceous), jorong, 8–32 × 2,5–13,5 cm, panjang 2–4 kali lebarnya, ujungnya membundar atau meluncip pendek, pangkalnya membaji, gundul pada kedua sisi lembarannya, dengan 5–16 pasang tulang daun sekunder yang cenderung lurus, tulang daun tersier tak begitu tampak.[10]
Perbungaan sepanjang 5–20 cm, renggang, lokos; tangkai perbungaan atau ibu tangkai bunga (peduncle) 1–15 cm, sedangkan tangkai pada masing-masing kuntum bunga (pedicel) 3–15 cm panjangnya. Kelopak bunga bundar telur atau hampir bundar betul, 2–4 × 2–4 mm, panjang sekira 0,8–1,5 lebarnya, ujungnya membundar, lokos. Mahkota bunga putih, kadang kala dengan pipa mahkota yang kehijauan, pipa 15–19 × 2–4 mm, 4–6,1 kali panjang kelopak, 0,9–1,2 kali panjang taju mahkota, lokos di sisi luarnya.[10]
Buah bentuk elipsoida miring hingga hampir bulat, 40–55 × 35–45 mm, ujungnya kebanyakan membulat, jarang meruncing. Biji 10–12 × 5–6 × 4–5 mm.[10]
Kegunaan
suntingGetah hamperu badak dilaporkan digunakan untuk mengobati penyakit kulit, dan daunnya sebagai obat luar untuk menyembuhkan keseleo.[5] Pelbagai bagian tumbuhan ini mengandung alkaloida beracun, yang salah satu senyawanya berpotensi sebagai obat anti kanker.[11]
Referensi
sunting- ^ IUCN SSC Global Tree Specialist Group & Botanic Gardens Conservation International (BGCI). (2019). Tabernaemontana sphaerocarpa. The IUCN Red List of Threatened Species 2019: e.T155290364A155290366. https://dx.doi.org/10.2305/IUCN.UK.2019-3.RLTS.T155290364A155290366.en. Diakses tgl 03 Mei 2024.
- ^ IPNI: Tabernaemontana sphaerocarpa Blume, diakses tgl 03 Mei 2024
- ^ POWO: Tabernaemontana sphaerocarpa Blume, diakses tgl 03 Mei 2024
- ^ a b Clercq, F.S.A. & M. Greshoff (1909). Nieuw plantkundig woordenboek voor Nederlandsch Indië. Met korte aanwijzingen van het nuttig gebruik der planten en hare beteekenis in het volksleven, en met registers der inlandsche en wetenschappelijke benamingen. p. 333 (no. 3282). Amsterdam: J.H. de Bussy.
- ^ a b c Heyne, K. (1987). Tumbuhan Berguna Indonesia, jil. 3: 1635. Jakarta: Balitbang Kehutanan. (versi berbahasa Belanda 1917 - 4:73)
- ^ Salamah, Nina; Rozak, Miftahul; Al Abror, Muhti (09 Mei 2017). "Pengaruh metode penyarian terhadap kadar alkaloid total daun jembirit (Tabernaemontana sphaerocarpa Bl.) dengan metode spektrofotometri visibel" (PDF). 7 (1): 113–122. doi:10.12928/pharmaciana.v7i1.6330. ISSN 2088-4559. line feed character di
|title=
pada posisi 70 (bantuan); - ^ Blume, C.L. (1826). Bijdragen tot de Flora van Nederlandsch Indie, 16: 1028.
- ^ "SEMBIRIT (Tabernaemontana sphaerocarpa)". plantamor.com. Diakses tanggal 10 Maret 2024. line feed character di
|title=
pada posisi 9 (bantuan) - ^ Taufikurohman (09 Februari 2019). "Mengenal Cemperit, Si Perdu Yang Bermanfaat". ksdae.menlhk.go.id. Diakses tanggal 10 Maret 2024.
- ^ a b c d Middleton, D.J. (2007). "Apocynaceae (subfamilies Rauvolfioideae and Apocynoideae)". Flora Malesiana, Series I, Vol. 18: 1–452
- ^ Zaima K, Hirata T, Hosoya T, Hirasawa Y, Koyama K, Rahman A, Kusumawati I, Zaini NC, Shiro M, Morita H. (2009). "Biscarpamontamines A and B, an Aspidosperma-iboga Bisindole Alkaloid and an Aspidosperma-aspidosperma Bisindole Alkaloid, From Tabernaemontana sphaerocarpa". Faculty of Pharmaceutical Sciences, Hoshi University, Ebara 2-4-41 Shinagawa, Tokyo, Japan.