Jeffry Sani
Jeffry Sani (24 Juni 1935 - 2 Agustus 2015) adalah seorang pemain film indonesia.
Jeffry Sani | |
---|---|
Lahir | Tarusan, Pesisir Selatan, Sumatera Barat, Hindia Belanda (Kini Indonesia) | 24 Juni 1935
Meninggal | 2 Agustus 2015 Jakarta, Indonesia | (umur 80)
Pekerjaan | |
Tahun aktif | 1955-1997 |
Biografi
suntingJeffry Sani dilahirkan di Tarusan, Pesisir Selatan, Sumatera Barat pada tanggal 24 Juni 1935. Karirnya di film dimulai sebagai peran pembantu dalam film Detik Detik Revolusi (1959). Setelah itu mendapat peran penting dalam Mira (1961), Diambang Fadjar (1964), Sembilan (1967) dan Derita Tiada Akhir (1971). Pernah juga merangkap jadi Pimpinan Produksi dalam Mantili Si Pembunuh (1971). Tahun 1976 ia mendirikan perusahaan film bernama PT. Mega Wijaya Film Corporation (MAFICO) dimana ia duduk jadi Direktur Utama. Produksi perdananya. Mustika Ibu (1976) dalam FFI 1977 meraih dua piala Citra. Masing-masing untuk Bagus Santoso sebagai Pemain Cilik Terbaik dan Sujono sebagai Penata Artistik Terbaik. Pada 1992 meraih penghargaan Kesetian Profesi dari Deppen. Tak mau ketinggalan meramaikan juga sinetron. Antara lain main dalam film Perawan Lembah Wilis (1997).[1]
Jeffry Sani dan Ismail Subardjo mungkin tak banyak dikenal anak muda. Maklum, keduanya adalah insan perfilman senior Indonesia. Kini kedua sineas tua ini telah rapuh dan terlupakan. Para artis muda Vicky Nitinegoro, Julia Perez dan Farah Dewi menyempatkan diri untuk sowan ke kediaman mereka. Kedatangan mereka disambut bahagia. Jeffry Sani, misalnya, dengan semangat menceritakan pengalamannya di bidang perfilman. Ketiga bintang muda mendengarkan secara seksama. Vicky mengaku kedatangan ini untuk menghormati para pendahulu di bidang yang ia geluti. "Saya sedih campur senang karena mendapatkan pelajaran berharga dari mereka," ucap Vicky. Hal sama juga dilontarkan Julia Perez. Artis seksi ini mengaku senang bertemu kedua sesepuh itu.[2]
Jeffry Sani telah menghembuskan nafas terakhirnya di Jakarta pada tanggal 2 Agustus 2015 di usia 80 tahun.[3]
Filmografi
sunting- Kuala Deli (1955)
- Holokuda (1959)
- Detik Detik Revolusi (1959)
- Mira (1961)
- Malam Tak Berembun (1961)
- Detik Detik Berbahaja (1961)
- DKN 901 (1962)
- Daerah Tak Bertuah (1963)
- Impian Bukit Harapan (1964)
- Diambang Fadjar (1964)
- Tikungan Maut (1966)
- Gita Taruna (1966)
- Sembilan (1967)
- Tantangan (1969)
- Nji Ronggeng (1969)
- Laki Laki Tak Bernama (1969)
- Si Pitung (1970)
- Duel (1970)
- Dendam Berdarah (1970)
- Derita Tiada Akhir (1971)
- Banteng Betawi (1971)
- Njanjian Air Mata (1972)
- Mantili Si Pembunuh (1972)
- Ratapan Anak Tiri (1973)
- Pelarian (1973)
- Hatiku dalam Hatimu (1973)
- Neraka Perempuan (1974)
- Setan Kuburan (1975)
- Mustika Ibu (1976)
- Tengkorak Hitam (1978)
- Si Pitung Beraksi Kembali (1981)
- Remang Remang Jakarta (1981)
- Bunga Bunga Perkawinan (1981)
- Warok Singo Kobra (1982)
- Jin Galunggung (1982)
- Sentuhan Pertama (1983)
- Lenyapnya Dendam Si Buta (1983)
- Kamp Tawanan Wanita (1983)
- Darah Lima Naga (1983)
- Yang Terbelenggu (1984)
- Penumpasan Sisa Sisa PKI Blitar Selatan (Operasi Trisula) (1986)
- Macan Kampus (1987)
- Ketika Cinta Telah Berdusta (1987)
- Titisan Si Pitung (1989)
- Syeh Siti Kobar Membangkang (1989)
- Mat Pelor (1990)
- Perawan Lembah Wilis (1997)
Referensi
sunting- ^ "IdFilmCenter". www.indonesianfilmcenter.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-05-15.
- ^ Liputan6.com (2007-10-05). "Bintang Muda Sowan ke Sesepuh Perfilman". liputan6.com. Diakses tanggal 2024-05-15.
- ^ @jose_linge, Jose Choa Linge (2015-8-5). "X". X. Diakses tanggal 2024-05-15.