Bedah plastik adalah suatu cabang ilmu kedokteran yang bertujuan untuk merekonstruksi atau memperbaiki bagian tubuh manusia melalui operasi kedokteran.

Rumah sakit bedah plastik di Ulaanbaatar, Mongolia

Bedah plastik juga memiliki risiko, dan risiko itu adalah rasa nyeri pada bagian tubuh yang mengalami bedah plastik.

Etimologi

sunting

Plastik dalam istilah ini berasal dari kata bahasa Yunani, platikos yang berarti "membentuk", dan sama sekali tidak berhubungan dengan plastik.

Sejarah

sunting

Bedah plastik di Indonesia dirintis oleh Moenadjat Wiratmadja.[1] Setelah lulus sebagai spesialis bedah dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia pada tahun 1958, dia melanjutkan pendidikan bedah plastik di Universitas Washington hingga tahun 1959. Sepulang dari luar negeri, dia mulai mengkhususkan diri dalam memberikan pelayanan pada umum dan pendidikan bedah plastik pada mahasiswa dan asisten bedah di FKUI/RSCM. Pada tahun 1979 dia dikukuhkan sebagai profesor dalam ilmu kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Ia wafat pada tahun 1980.

Jenis bedah plastik secara umum dibagi dua jenis, yakni pembedahan untuk rekonstruksi dan pembedahan untuk kosmetik. Saat ini terdapat tujuh peminatan klinis di bidang bedah plastik terdiri atas:

  • Bedah kraniofasial
  • Bedah mikro
  • Bedah tangan
  • Bedah luka bakar
  • Rekonstruksi pascaablasi tumor
  • Bedah genitalia eksterna
  • Bedah estetika

Referensi

sunting

Lihat juga

sunting

Pranala luar

sunting