Arbain Nawawi

buku

Arbain Nawawi atau Al-Arba'in An-Nawawiyah (Arab:الأربعون النووية) merupakan kitab yang memuat empat puluh dua hadits pilihan yang disusun oleh Imam Nawawi.[1] Arba'in berarti empat puluh namun sebenarnya terdapat empat puluh dua hadits yang termuat dalam kitab ini.[2] Kitab ini bersama dengan kitab Riyadhus Shalihin dianggap sebagai karya Imam Nawawi yang paling terkenal dan diterima umat muslim di seluruh dunia. Kitab ini menjadi favorit di kalangan santri untuk memulai menghafal hadits-hadits Nabi sebelum beralih ke kitab-kitab yang lebih besar.[2]

Empat Puluh Hadits Pilihan
PengarangImam Nawawi
Judul asliAl-Arba'in An-Nawawiyah
NegaraSyam
BahasaBahasa Arab
SubjekHadits, Akidah, dan Manhaj
GenreMatan
Tanggal terbit
circa 670-an H (1250-an M)
Diikuti olehAd-Durratus Salafiyah Syarah Al-Arba'in An-Nawawiyah 

Latar belakang

sunting

Sudah menjadi kebiasaan bagi para ulama untuk membuat kitab kumpulan atau rangkuman tentang suatu masalah agama. Sehingga sesungguhnya Imam Nawawi bukanlah yang pertama dan juga bukan satu-satunya yang membuat kitab Arbain. Namun kitab Arbain miliknyalah yang terkenal luas dan harum hingga saat ini, meninggalkan kitab-kitab arbain lainnya yang disusun oleh ulama lainnya. Di antarakitab-kitab arbain itu adalah milik para imam seperti Al-Ajurri, Al-Baihaqi, Ash-Shabuni, Al-Hakim, Ad-Daruquthni, Ath-Thabari, As-Suyuthi, Ibnu Hajar Al-Asqalani dan selain mereka yang berjumlah hingga puluhan kitab Arbain. Sehingga untuk membedakan dengan kitab Arbain yang lain, disebutlah namanya Al-Arba'in An-Nawawiyah (Kitab Arbain milik Imam An-Nawawi).[3]

Dasar kitab ini adalah kitab "Al-Ahadits Al-Kulliyah" yang didiktekan Imam Al-Hafizh Abu Amr bin Ash-Shalah, yakni kumpulan 26 hadits yang padat dan ringkas. Kemudian Imam Nawawi menggenapkannya menjadi 42 hadits dan menamakannya dengan Al-Arba'in.[4]

Kandungannya

sunting

Imam Nawawi benar-benar memilih hadits yang menjadi fondasi dari agama Islam dalam menyusun kitab Arba'innya. Di antarake-42 hadits tersebut yang paling inti adalah, Hadits pertama: Hadits Niat, bahwa Amalan tergantung niatnya; Hadits ke-2: Hadits Jibril yang memuat Rukun Islam, Rukun Iman dan Rukun Ihsan; Hadits ke-6: Tentang Halal, Haram, dan syubhat; dan Hadits ke-9: Mengerjakan perintah sesuai kesanggupan.

Kedudukan pentingnya

sunting

Terdapat beberapa alasan yang menunjukan pentingnya kedudukan kitab al-arba’in An-Nawawiyah ini:

  • Mencakup sebagian besar urusan dan kebutuhan umat Islam di dunia dan di akhirat baik dari aqidah, hukum, syariah, muamalah dan akhlaq.
  • Merupakan kumpulan hadits-hadits nabi pilihan, dan merupakan jawami'ul kalim yang memiliki keutamaan dalam pembahasan yang singkat dan padat.
  • Hadits-haditsnya merupakan satu kesatuan yang menjadi cakupan ajaran Islam, baik setengahnya, atau sepertiganya atau seperempatnya.[5]
  • Banyak digunakan oleh para ulama untuk mengajarkan kepada umat Islam bahkan menjadi sandaran utama dalam memberikan pemahaman ajaran Islam sehingga sebagian ulama konsen dengan hadits-hadits ini lalu mensyarahnya dengan lebih rinci.

Penerimaan

sunting

Kitab ini merupakan di antara kitab yang sangat populer dan diterima dengan baik diseluruh umat muslim. Tidak hanya di Indonesia ataupun negara-negara yang mayoritas bermazhab Syafi'i namun di seluruh dunia, baik di kalangan santri juga dikalangan awam. Kitab ini dipilih dan banyak dibahas oleh para ulama dan menjadi rujukan dalam menyebarkan ajaran Islam kepada kaum muslimin berkaitan dengan akidah, ibadah, muamalah dan syariah, karena sifatnya yang ringkas namun mendasar.

Kitab Penjelasan (Syarah)

sunting
 
Syarah Arbain Nawawi dengan tambahan 8 hadits dari Ibnu Rajab karya Abdul Muhsin Al-Abbad Al-Badr edisi Indonesia

Begitu populer dan agungnya kitab ini sehingga menarik minat para ulama untuk memberikan syarah (kitab komentar pendamping yang menjabarkan isi matan buku). Di antaraulama yang membuat syarah untuk kitab ini selain Imam Nawawi sendiri di antaranya adalah Ibnu Daqiqil Id, Abdurrahman bin Nashir As-Sa'di, dan Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin. Kemudian hal tersebut menarik Sayyid bin Ibrahim Al-Huwaithi untuk mengumpulkan syarah tersebut kedalam satu buku yang diberinya nama "Ad-Durrarus Salafiyah Syarah Al-Arba'in An-Nawawiyah".[6]

Ulama lain yang memiliki syarah terhadap kitab ini adalah Abu Hafsh Umar Al-Bilbisy Asy-Syafi'i dengan judul Faidhul Ma'in, kemudian Jamaluddin Yusuf At-Tibrizi, Ahmad Al-Isybili, Ibnu Hajar Al-Haitami Al-Makki, Mulla Ali Al-Hanafi, Sirajuddin bin Ali Asy-Syafi'i dan masih banyak lagi, bahkan ada yang menyebutkan tidak kurang 50 kitab yang mensyarah hadits Al-Arba’in An-Nawawiyah.

Selain itu kitab ini juga disyarah dan diberi tambahan 8 hadits sehingga menjadi genap berjumlah 50 hadits, kemudian kitab ini dinamakan Jami'ul Ulum wal Hikam oleh Ibnu Rajab Al-Hanbali.[7] Kitab Arbain Nawawi plus 8 hadits dari Ibnu Rajab inipun juga diberikan syarah, salah satunya oleh Abdul Muhsin Al-Abbad Al-Badr, seorang ahli hadits dan ulama senior di kota Madinah saat ini.

Lihat pula

sunting

Rujukan

sunting

Catatan kaki

  1. ^ Zarabozo, Jamaal al-Din M. (1999). Commentary on the Forty Hadith of Al-Nawawi, Volume 1. Al-Basheer Company for Publications & Translations. ISBN 978-1-891540-04-2
  2. ^ a b "Mengenal Arbain Nawawiyah, Kitab 40 Hadits Pilihan yang Masyhur". nu.or.id. Diakses tanggal 2023-05-18. 
  3. ^ Syarah Arbain An-Nawawi; Imam Nawawi, et al; Jakarta; Darul Haq (2006) ISBN 979-3407-76-X, hal xii.
  4. ^ Muqadimmah Kitab Jami'ul Ulum wal Hikam; Ibnu Rajab Al-Hanbali
  5. ^ An-Nawawi’s Forty Hadith, Cambridge, Islamic Texts Society, 1997, p. 22.
  6. ^ Syarah Arbain An-Nawawi; Imam Nawawi, et al; Jakarta; Darul Haq (2006) ISBN 979-3407-76-X
  7. ^ Kasyf Azh-Zhunun, 1/59-60

Bibliografi

  1. Arba'un Nawawiyah wa ziyadatu Ibni Rajab 'alaiha; Imam Nawawi dan Imam Ibnu Rajab, Sukoharjo; Maktabah Al-Ghuroba (2005).
  2. Syarah Arbain An-Nawawi plus 8 Hadits Ibnu Rajab; Abdul Muhsin Al-Badr, Jakarta; Darul Ilmi (2005).
  3. Syarah Arbain An-Nawawi; Imam Nawawi, et al; Jakarta; Darul Haq (2006) ISBN 979-3407-76-X
  4. The Compendium of Knowledge and Wisdom; Translation of Jami' Uloom wal-Hikam by Ibn Rajab al-Hanbali translated by Abdassamad Clarke, Turath Publishing (2007) ISBN 0-9547380-2-0
  5. Al-Nawawi Forty Hadiths and Commentary; Translated by Arabic Virtual Translation Center; (2010) ISBN 978-1-4563-6735-0
  6. Ibn-Daqiq’s Commentary on the Nawawi Forty Hadiths; Translated by Arabic Virtual Translation Center; (2011) ISBN 1-4565-8325-5
  7. Al-Nawawi's Forty Hadith, Translated by Ezzeddin Ibrahim, Islamic Texts Society; New edition (1997) ISBN 0-946621-65-9
  8. The Forty Hadith of al-Imam al-Nawawi, Abul-Qasim Publishing House (1999) ISBN 9960-792-76-5
  9. The Complete Forty Hadith, Ta-Ha Publishers (2000) ISBN 1-84200-013-6
  10. The Arba'een 40 Ahadith of Imam Nawawi with Commentary, Darul Ishaat
  11. Commentary on the Forty Hadith of Al-Nawawi (3 Vols.), by Jamaal Al-Din M. Zarabozo, Al-Basheer (1999) ISBN 1-891540-04-1

Pranala luar

sunting