Bujangga Manik (naskah): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Saiful Arvandy (bicara | kontrib)
Ringkasan naskah: #1Lib1Ref #1Lib1RefID
Saiful Arvandy (bicara | kontrib)
k Ringkasan naskah: membetulkan penulisan rujukan
Baris 22:
 
== Ringkasan naskah ==
''Bujangga Manik'' ditulis dengan [[genre]] cerita yaitu [[Santri lelana|tokoh yang berkelana]]. Tokoh utama di dalamnya ialah Bujangga Manik yang bergelar Prabu Jaka Pakuan. Ia adalah seorang [[pangeran]] dari Istana Pakuan yang memilih untuk hidup sebagai pendeta. Masa hidupnya dilalui dengan mengadakan pengembaraan yang bersifat suci. Bujangga Manik mengembara ke berbagai tempat suci dan keramat yang menjadi objek pemujaan. Dalam pengisahan ini, Bujangga Malik berkelana hingga ke pulau-pulau yang letaknya jauh dari timur [[Jawa|Pulau Jawa]].<ref>{{Cite book|last=Pepep DW.|date=Juli 2019|url=https://penerbit.brin.go.id/press/catalog/view/417/348/4417|title=Manusia dan Gunung|location=2019Sleman|publisher=Penerbit Djeladjah Pustaka|isbn=978-602-51833-0-0|editor-last=Mumtaz|editor-first=Fairuzul|pages=47|url-status=live}}</ref>
 
Setelah perkenalan singkat sang protagonis, pangeran Jaya Pakuan, diperkenalkan di baris 14. Nama ningrat ini tidak disebutkan kemudian; nama Bujangga Manik muncul untuk pertama kali pada baris 456, dan baru sejak baris 854 nama itu biasa digunakan untuk menunjukkan tokoh protagonis. Di baris 15–20 dia pamit dari ibunya, memberitahunya bahwa dia akan pergi ke timur. Dia sangat teliti dalam menceritakan keberangkatannya. Dari kebiasaannya kita tahu bahwa dia mengenakan ikat kepala (''saceundung kaén'', baris 36); mungkin kain rambut ini merupakan indikasi dari keadaan religius yang diambil Bujangga Manik untuk perjalanannya. Dia menolak menjawab pertanyaan publik tentang tujuan perjalanannya (38–41).