Ajaran Samin: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Etnik |
|||
(35 revisi perantara oleh 24 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{gabung|Sedulur Sikep}}
'''Ajaran Samin''' (disebut juga '''Pergerakan Samin'' atau ''Saminisme''') adalah salah satu
{{Aliran kepercayaan di Indonesia}}
Masyarakat Samin sendiri juga mengisolasi diri hingga baru pada tahun '70-an, mereka baru tahu Indonesia telah merdeka. Kelompok Samin ini tersebar sampai [[Jawa Tengah]], namun konsentrasi terbesarnya berada di kawasan [[Blora]]
== Ajaran ==
Pengikut ajaran Samin mempunyai lima ajaran:<ref>{{cite web|last=Faizal|first=Elly Burhaini|title=Practicing Benevolence, Samin Tribe Endures Scorn|url=http://www.thejakartapost.com/news/2011/11/23/practicing-benevolence-samin-tribe-endures-scorn.html|publisher=The Jakarta Post}}</ref>
* tidak bersekolah,
* tidak memakai peci, tapi memakai “iket”, yaitu semacam kain yang diikatkan di kepala mirip orang Jawa dahulu,
Baris 13 ⟶ 15:
== Penyebaran ==
Tersebar pertama kali di daerah [[Klopoduwur, Blora|Klopoduwur]],
== Pokok-pokok ajaran Saminisme ==
Pokok
* [[Agama]] adalah [[senjata]] atau pegangan hidup. [[Paham Samin]] tidak membeda-bedakan agama, oleh karena itu orang Samin tidak pernah mengingkari atau membenci agama. Yang penting adalah [[tabiat]] dalam hidupnya.
Baris 28 ⟶ 30:
Sebagaimana paham lain yang dianggap oleh pendukungnya sebagai agama, [[orang Samin]] juga memiliki "kitab suci". "[[Kitab suci]]"' itu adalah [[Serat Jamus Kalimasada]] yang terdiri atas beberapa buku, antara lain [[Serat Punjer Kawitan]], [[Serat Pikukuh Kasajaten]], [[Serat Uri-uri Pambudi]], [[Serat Jati Sawit]], [[Serat Lampahing Urip]], dan merupakan nama-nama kitab yang amat populer dan dimuliakan oleh orang Samin.
Ajaran dalam buku Serat Pikukuh Kasajaten (pengukuhan kehidupan sejati) ditulis dalam bentuk [[puisi]] [[tembang]], yaitu suatu [[genre]] [[puisi]] [[tradisional]] [[kesusasteraan]] [[Jawa]].
Dengan mempedomani [[kitab]] itulah, orang Samin hendak membangun sebuah [[negara]] [[batin]] yang jauh dari sikap'' drengki srei, tukar padu, dahpen kemeren''. Sebaliknya, mereka hendak mewujudkan perintah "''Lakonana sabar trokal. Sabare dieling-eling. Trokali dilakoni''."
Baris 38 ⟶ 40:
=== Bahasa ===
Mereka tidak mengenal tingkatan [[bahasa Jawa]], jadi bahasa yang dipakai adalah [[bahasa Jawa ngoko]]. Bagi mereka menghormati orang lain tidak dari bahasa yang digunakan tapi sikap dan perbuatan yang ditunjukkan.<ref>{{Cite book|last=Munawaroh|first=Siti|last2=Ariani|first2=Christriyati|last3=Suwarno|date=2015|url=http://repositori.kemdikbud.go.id/1146/1/Etnografi%20Masyarakat%20Samin%20di%20Bojonegoro_LR.pdf|title=Etnografi Masyarakat Samin di Bojonegoro (Potret Masyarakat Samin dalam Memaknai Hidup)|location=Yogyakarta|publisher=Bala Pelestarian Nilai Budaya Yogyakarta|isbn=9789798971488|url-status=live}}</ref>
=== Pakaian ===
Baris 49 ⟶ 51:
=== Pernikahan ===
Menurut Samin, [[perkawinan]] itu sangat penting. Dalam ajarannya perkawinan itu merupakan alat untuk meraih keluhuran budi yang seterusnya untuk menciptakan “''Atmaja (U)Tama''” (anak yang mulia).
Dalam ajaran Samin, dalam perkawinan seorang [[pengantin]] [[laki-laki]] diharuskan mengucapkan [[syahadat]], yang berbunyi kurang lebih demikian: “ Sejak Nabi [[Adam]] pekerjaan saya memang kawin. (Kali ini) mengawini seorang perempuan bernama…… Saya berjanji setia kepadanya. Hidup bersama telah kami jalani berdua.”
Demikian beberapa [[ajaran kepercayaan]] yang diajarkan Samin Surosentiko pada pengikutnya yang sampai sekarang masih dipatuhi warga samin.
Menurut orang Samin perkawinan sudah dianggap [[sah]] walaupun yang menikahkan hanya [[orang tua]] [[pengantin]].
Baris 77 ⟶ 79:
|align=left|''mugi-mugi dadi kanthi.''”||mudah-mudahan menjadi tuntunan."
|}
Yang menjadi menarik adalah ada suatu tradisi di kalangan suku samin berkaitan dengan pernikahan, di mana para calon pasangan dimungkinkan untuk melakukan perkawinan terlebih dahulu untuk menentukan apakah akan melanjutkan pilihannya untuk ke jenjang pernikahan atau tidak. Perilaku ini sudah banyak dicatat dan ditulis baik oleh peneliti Indonesia maupun asing.
=== Sikap terhadap lingkungan ===
Baris 85 ⟶ 89:
=== Upacara dan tradisi ===
[[Upacara]]-upacara [[tradisi]] yang ada pada masyarakat Samin antara lain [[nyadran]] (bersih desa) sekaligus menguras sumber air pada sebuah sumur tua yang banyak memberi manfaat pada masyarakat. Tradisi selamatan yang berkaitan dengan [[daur hidup]] yaitu [[kehamilan]], [[kelahiran]], [[khitanan]], [[perkawinan]], dan [[kematian]]. Mereka melakukan tradisi tersebut secara sederhana.
== Masyarakat Samin saat ini ==
Baris 97 ⟶ 101:
== Pranala luar ==
* {{id}} [
* {{id}} [http://rinangxu.wordpress.com/2006/12/07/samin-anarchy-rebel-budaya/ Masyarakat Samin dan Anarkisme]
* {{id}} [http://www.kompas.com/kompas-cetak/0510/26/humaniora/2156758.htm Warna-warni Para "Sedulur Sikep" - Kompas, Rabu, 26 Oktober 2005]
* {{id}} [http://www.kompas.com/gayahidup/news/0601/30/170845.htm Jabat Erat Sedulur Sikep - Kompas Cyber Media 30 Januari 2006]
* {{id}} [http://www.indomedia.com/intisari/2001/Juli/warna_samin.htm Samin: Melawan penjajah dengan Jawa Ngoko - Intisari Edisi Juli 2001] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070929084301/http://www.indomedia.com/intisari/2001/Juli/warna_samin.htm |date=2007-09-29 }}
{{Agama di Indonesia}}
[[Kategori:Agama di Indonesia]]
[[Kategori:Kepercayaan tradisional Indonesia]]
[[Kategori:Gerakan agama baru]]
[[Kategori:Budaya Jawa]]
[[Kategori:
|